Bagian 1. 🍂

71 15 6
                                    

𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐫𝐮𝐦𝐢𝐭, 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡𝐩𝐮𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭.
-Rania

Rania safhira, yang kerap dipanggil rara, seorang gadis remaja berparas cantik yang merupakan anak dari pasangan Arif leonard dan Maya hartika.
Tapi rania sangat tidak beruntung karena ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, karena ibunya telah meninggal saat melahirkan rania ke dunia.

papanya yang membesarkan rania seorang diri, yang dibantu dengan nenek rania, tapi semenjak nenek meninggal dunia di usia rania yang ke 10 tahun, papanya memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang perempuan bernama Rena clerin, yang sekarang notabetnya menjadi mama tiri rania, rania memiliki adik tiri namanya kesya anastasya, umurnya hanya beda 1 tahun di bawah rania, tapi hubungan rania dan kesya tidak seperti selayaknya.

Usia Rania sudah menginjak 17 tahun, ia bersekolah di Sma Garuda, yang merupakan sekolah elit yang ada di daerahnya, Keluarga rania tidak terlalu kaya untuk menyekolahkan rania disini, tetapi karna otak rania yang lumayan pintar dan beberapa prestasi yang diraih rania, membuatnya mendapatkan beasiswa untuk masuk kesini.

-------------------------

"Raniaaaa!!!!"
Seketika aku dikagetkan dari lamunanku karena panggilan seseorang dari luar.
"Heehh! buka pintunya" teriaknya, sambil terus memukuli pintu kamarku, padahal ia tidak bersalah.

dengan segera aku bangkit dari kasur empuk ku untuk membuka pintu.

"iya ma, kenapa?" jawabku dengan sedikit menunduk, karena melihat wajahnya yang sudah terlihat marah.

"kamu ini ya, kalau dipanggil itu langsung keluar! ga cape ya bikin saya teriak- teriak terus!!!" jwabnya dengan nada marah

"iya ma, maaf tadi rara ketiduran"

"Besok papamu pulang, awas ya kalau kamu sampai bilang yang sebenarnya ke dia!" gertaknya sambil menunjuk tepat di wajahku.

"iya ma, aku ga bakal bilang apa-apa ke papa"

"Saya awasi kamu!"
katanya, sambil berjalan meninggalkan kamarku.

"huffttt"

aku segera menutup serta mengunci pintu kamarku.
Aku menatap setiap inci kamarku yang sangat sederhana, tidak ada kesan mewah-mewahnya sama sekali.
seketika aku melihat sebuah foto terbingkai rapi tepat di atas meja belajarku, fotoku bersama ayah saat kami liburan ke pantai tepat pada usiaku yang ke 11 tahun.

ku tatap lekat-lekat wajah pria yang begitu aku rindukan, setelah kurang lebih 6 bulan tak pulang.
karena pekerjaan ayahku sebagai nahkoda yang megharuskannya selalu berlayar entah kemana akupun tidak tau, karena aku tidak pernah mempertanyakan nya.

kulirik jam di dinding menunjukan pukul 10.00 malam

"loh kok udah jam 10 aja, padahal tadi baru aja adzan isya"

"kwek.. kweek..."
suara notifikasi dari benda pipih yang terletak diatas kasur, membuat rania melupakan masalah jam nya yang tidak akurat, entah itu jam nya yang rusak atau otak yang masangnya, masih jadi teka teki.

segera rania buka chat dari groub Whatsapp yang sudah dipenuhi ratusan pesan.

Gegengss💕💗

Citra

"kuyy besok kita ketemuu, kngn gw"

Risya
"Gw kn emang ngangenin"

Nanda
"sama gw jga kngn bgt ni"

Citra
"Njirrrr. Risya lo kepd an tau g"

rara
tidur sonoh berisik, kaya selama libur g ketemu aja

Nanda
Rara nyebelin deh.

----------------------------

segera kututup handphoneku yang terus berdering mengeluarkan suara khas bebek yang ku jadikan nada notifikasi whatsApp ku.

tok..tok..tok..
"eh rania keluar gaa!!!"

segera kubuka pintu kamarku, dan menampakan kesya yang menutup telinganya dengan tangan.

"kenapa lo?" jawabku sambil terus melihat tingkah aneh kesya

"lo sekarang ternak bebek di kamar lo hah? gila lo ya! berisik tauuu!!"

"apaansih, cuma suara notifikasi handphone gue kali!"

"Matiin gak? atau gue aduin ke mama? biar lo ga makan seharian besok?" ancamnya sambil melotot melihatku.

"iyaiya" jawabku mengalah, dan segera men-silent kan handphoneku, daripada harus ga makan seharian, bisa-bisa pipi chubby ku jadi taruhannya.

kesya meninggalkan ku, dan menuju kamarnya yang tepat di sebelah kamarku. segera kututup pintu, dan beranjak ke kasur kesayanganku, dengan sepray bermotif beruang berwarna biru, yang membuatku sangat nyaman untuk tidur maupun sekedar rebahan.

"papa aku kangen" tutur rania disaat matanya mulai sayup-sayup tertutup dan terbawa ke dalam dunia mimpi.

Note : wajib vote dan comentt yaa! biar author tambah semangat nihh mikirnyaa wkwk

-kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan!💗

-Next or No?

Happy readingg💕✨
Sorry ya kalau banyak typo🙏

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang