i. jogja dan permulaan.

520 113 266
                                    

Bagian 1 : dan jogjakarta akan menjadi saksi dimana dua orang insan saling bertemu; menemukan separuh jiwanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 1 : dan jogjakarta akan menjadi
saksi dimana dua orang insan
saling bertemu; menemukan
separuh jiwanya.

aku mengedarkan pandanganku ke segala penjuru stasiun mencari sosok pakdhe donghae. aku baru saja sampai ke kota pelajar, jogjakarta. niat awal aku kesini untuk kuliah, memanfaatkan beasiswa kedokteranku. sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik.

"katanya jam sepuluh udah sampai stasiun, tapi kok gak ada." mood ku sudah acak-acakkan semenjak dua puluh menit yang lalu.

saat aku sibuk memakan tahu sumedang tiba-tiba ada orang yang menepuk keras punggungku sampai membuatku berjengit kaget.

"huh, mas mingyu toh! hampir aja jantungku copot. mbok ya kalo nepuk itu yang santai aja gak usah pake ngegaplok, sakit punggungku." aku mengusap-usap punggungku sambil melotot ke arah oknum yang tersenyum jahil.

"halah, lemah banget. oh iya, sini tak bawaiin barangmu, aku kan baik hati." mas mingyu mengambil alih dua kardus yang ada di tanganku,"udah lama nunggu nya? maaf, tadi bapak sempet kelupaan kalo punya ponakan yang mau ke Jogja."

aku melebarkan mata menatap tidak percaya ke arah mas mingyu. "kok iso ?! untung aja gak lupa seharian, kalo beneran gimana? ah, mendingan aku balik ke solo wae wes, kuliah disana."

"ck, lha buktine sekarang aku ada disini jemput kamu, padahal rencananya aku mau ngajak jalan-jalan pacarku."

"laku juga ternyata, aku kira enggak hehehe," candaku malah dihadiahi jitakan maut dari mas mingyu.

"laku lah, ganteng-ganteng ngene kok gak laku. malu sama truk, dia aja punya gandengan mosok aku ora," kata mas mingyu.

aku terkekeh membenarkan hal tersebut. Iya juga ya? truk aja punya gandengan masa aku enggak? ck, masa bodo lah. aku udah nyaman sendirian sejak masih lahir alias single lebih baik daripada taken, kira-kira seperti itulah prinsip hidupku.

"sorry ya, aku jemput kamu cuma pakai motor bebek. barangkali-"

aku memutar bola mata malas."barangkali apa? udah bersyukur dijemput terus dikasih tumpangan. jangan merasa enggak enak gitu mas, aku udah terbiasa."

mas mingyu tersenyum lalu ia mulai menyalakan mesin motornya. "ayo naik, bapak sama ibu udah nungguin kamu dirumah."

"ayo mas, aku juga udah gak sabar ketemu pakdhe sama budhe."

lantas kami mulai meninggalkan stasiun lempuyang menuju rumah mas mingyu yang ada di daerah caturtunggal.

sesampainya di rumah mingyu, aku sudah disambut heboh oleh keluarga itu. memang, aku hanya dekat dengan keluarga nya mingyu, sementara saudaraku yang lain kebanyakan tinggal di luar pulau Jawa, jarang sekali bertemu.

Bentala JogjakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang