Kania

Part 1: Awal Dari Semuanya

" saya sarankan kamu untuk segera memberi tahu semua ini kepada orang tua mu , karna penyakit ini semakin menggerogoti tubuh mu "

" bagaimana pun juga mereka perlu tahu kania "

" iya dok bagai mana pun mereka harus tau, tapi tidak sekarang "

" itu terserah kamu saya hanya bisa menyarankan, ini jadwal chek up kamu yang baru saya harap chek up selanjutnya kamu sudah bisa membawa kedua orang tuamu "

"nih kerjain besok pagi harus udh beres awas aja kalo ada yang salah"

Perkatan itu sontak membuat lamunannnya berhenti

Ia hanya bisa mengganguk pasrah mengambil buku biologi lalu mengerjakan soal demi soal

Setelah ia rasa semuanya sudah beres dan benar kania menaruh buku itu di atas meja belajarnya

dia kania anastasya. Sudah biasa memang di perlakukan bak upik abu di rumahnya sendiri tapi dia bisa apa jika bisa di ibaratkan dia bahkan hanya debu yang harus di bersihkan di rumah ini

Sakit memang rasanya saat orang lain mengatakan jika akan menyenangkan jika menjadi anak terakhir dalam sebuah keluarga yang pastinya di manja tapi pada kenyataannya kini justru malah berbanding terbalik jangankan dimanja hal kecil seperti mengucapkan selamat tidur saja tidak pernah ia dapatkan setelah kejadian 9 tahun yang lalu

"ma aku cape aku kangen mama,apa ga bisa mama jemput aku sekarang "

kania hanya bisa terkekeh pelan yang membuat siapapun yang melihatnya akan tahu betapa rapuhnya gadis itu

"aku cape mah aku udh ga kuat tapi apa boleh buat aku udah janji sama mamah buat engga ninggalin papah mamah tenang aja sejauh ini aku masih kuat buat nepatin janji aku sampai hari itu tiba"

Binar mata itu mewakili semua perasaannya kecewa marah dan juga rindu
Bahunya bergetar menandakan ia sedang tidak baik baik saja

Ia beranjak dari kursinya ia lelah perlahan semua menjadi gelap dan hitam, dia tertidur.

Haii...
Aku baru belajar nulis jadi semoga kalian suka ya
Jangan lupa votenya

Oke segitu dulu aja ya