Part 7 : Anastasya

36 14 5
                                    

"Hai Kania," sapa Aksa.

Kania hanya membalasnya dengan sedikit senyuman.

"Sejak Kapan kalian berdua damai?" Tanya Rara.

Sejak tadi Rara hanya bisa menebak nebak apa yang sudah terjadi kepada mereka hingga keduannya berdamai.

"Kita kan Emang selalu damai ya ga sya?" ucap aksa sambil menaik turunkan kedua alisnya.

Kali ini panggilan aksa yang membuat ketiganya shok,pasalnya di SMA kania sering di panggil dengan panggilan kan mengambil nama depannya bukan anastasya atau tasya,mungkin hanya aldi yang mengetahui nama panggilan lama kania .

"Sejak kapan panggilan kania berubah jadi sya?" tanya Fajar Pada Aksa.

Oh,rupanya mereka  lupa kalau mereka sudah satu sekolah sejak dulu.

"Gue udah lama manggil kania dengan panggilan anastasya lebih enak aja gitu."
Jelas aksa.

"Kalian ga mau ke kantin gitu?Gue laper ni."
Aldi yang dari tadi diam sudah tidak tahan, dirinya ingin segera ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan minta di isi.

Tanpa berlama lama lagi mereka pun segera pergi menuju kantin.

Keadaan kantin sekarang sudah ramai sekali bahkan hanya tersisa satu meja yang kosong untunglah cukup untuk mereka berlima.

"kalian pada mau pesen apa biar gue sama Oji yang pesen?" tanya Rara.

"Eh boncel kok sama gue si,gak ah ama si Aldi aja sana." protes oji.

Memang untuk ukuran perempuan Rara sedikit kurang tinggi namun itu menambah kesan imut pada dirinya dan karena itu pula Oji sering memanggilnya dengan sebutan Boncel atau pendek.

"Lo kenapa si suka banget kayaknya manggil gue boncel,gue ga boncel ya gue tuh imut." ucap Rara dengan PD.

Sedangkan yang di tanya hanya diam tak merespon.

"Udah deh ji Bantuin temen sekali kali,ayo ah."
Rara berdiri sambil menarik narik tangan Oji.

Oji, ia hanya dapat pasrah ketika tangannya di tarik paksa oleh Rara "Buset dah Iya iya ini lepas dulu tangan gue kalo nanti pegat gimana?" Ucap Oji memasang wajah memelas.

Rara segera menurunkan tangannya darj Oji dan menatapnya dengan malas "Yaudah mau pada pesen apa ni?"

"Gue kayak biasa aja Ra mie ayam sama Es jeruk aja." ucap Kania.

"Yaudah yang lain gimana  mau pesen apa?"Rara kembali bersuara.

"Samain aja."jawab Aldi,Fajar,dan Aksa berbarengan.

Setelah hampir 10 menit menunggu akhirnya Rara dan Oji pun datang membawa pesanan mereka,semuanya sangat fokus menikmati hidangannya masing-masing meski hanya semangkuk mie ayam dan satu gelas es jeruk.

...

10 menit lagi bel pulang berbunyi dan kebetulan hari ini jam terakhir adalah mata pelajaran sejarah.

Lihatlah semuanya terlihat begitu mengenaskan ada yang menelungkupkan kepalanya di atas meja,ada yang mencoret - coret halaman belakang buku untuk sekedar menuangkan rasa bosan dan ada juga yang mendengarkan penjelasan guru dengan seksama,dan Kania gadis itu berada pada opsi ke dua ya,gadis berambut panjang itu tengah mencoret coret halaman belakang bukunya sedangakan Rara, gadis itu memilih opsi pertama menelungkupkan kepalanya di atas meja banyak juga murid yang memilih opsi kedua karena tidak mau ketahuan tidur dan akhirnya akan mendapatkan ceramahan dari sang guru.

Sedangkan Aksa dkk memilih bolos di Roftoof sekolah,toh buat apa di kelas jika hanya sekedar numpang tidur atau pura pura mendengarkan penjelasan guru.

Keempatnya sama sama  menikmati semilir angin,siang ini memang udaranya cukul sejuk tidak terlaku panas dan tidak terlalu dingin,Oji ia sedang menghisap rokok elektriknya sedangkan Fajar dan Aldi hanya sekedar duduk duduk sambil bermain game online,

Aksa,lelaki itu hanya duduk dan mengamati bangunan bangunan dan kendaraan yang berlalu lalang di bawah.

"Gimana ceritanya lo bisa dapetin maaf dari kania?" Sejak tadi Oji ingin sekali bertanya kepada Aksa,tapi ia memilih waktu yang tepat untuk bertanya.

Sedangkan yang di tanya hanya menjawabnya dengan senyuman,Oji pun bergidik ngeri melihatnya,

"Ih lo ngapain dah senyum senyum gitu kek orang ga waras tau ga!"Ucap Oji.
Bukannya mejawab pertanyaan Oji,lagi lagi Aksa hanya membalasnya dengan senyuman bahkan sekarang bukan hanya senyuman ia membalasnya dengan tertawa.

Aldi dan Fajar yang tadi sama sama sibuk dengan game onlinenya kini ikut serta dalam pembicaraan,Aldi hanya geleng geleng melihat kelakuan sahabatnya.

"Palingan lo kepincut sama dedek gemes gue ngaku deh lo iya kan?" sekarang giliran Fajar yang bertanya tidak biasanya temannya yang satu ini senyum senyum sendiri,

"Udah deh sa ngeri gue liatnya lo jadi mirip si junet yang sering lewat di depan sekolah" ucap Oji,

Mendegar Perkataan Oji tadi membuat keempatnya tertawa,ralat hanya mereka bertiga yang tertawa sedangkan Aksa hanya menatap Oji dengan malas "Yakali gue di samain sama junet yang ada lo kali ji yang mirip udah kayak kembaran tau ga" sewot Aksa.

"Enak aja gue tuh bukan kembarannya ya" balas Oji tidak terima.

"Terus lo siapanya?" kini giliran Aldi yang bertanya dari tadi dirinya hanya diam menyaksikan apa yang sedang terjadi,sesekali ia tertawa juga karena perkataan Oji atau Fajar.

"masih nanya lagi gue siapanya,ya jelas lah gue anaknya"Ucap Oji,keempatnya tertawa karena mendengar pengakuan dari Oji memang dari mereka semua hanya Oji yang otaknya agak miring,bahkan Aldi tertawa sangat keras sampai membuat matanya ber air ada ada saja memang Oji.






Hai maaf ya part ini agak pendek memang pendek si,ngetiknya ngedakak idenya udah buntu ini mata udah lima watt wkwkw
semoga kalian suka janganlupa votmennya ya .

👋😊😊

Sampai ketemu lagi di part selanjutnya


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang