Part 6 : Murid Baru

31 13 5
                                    

Kalo ada typo langsung aja komentar
Biar bisa di betulin

Hapy reading 😊

Seperti pagi biasanya Kania mulai bersiap kesekolah, sekarang pukul 6.15 itu artinya masih banyak waktu untuk pergi ke sekolah.

kania, gadis bersurai panjang itu sudah selesai merapihkan semua keperluannya Kania memang selalu datang pagi-pagi sekali ke sekolahnya .

Setelah ia rasa semuanya beres dan tidak ada yang tertinggal,ia bergegas menuju dapur.

langkah kakinya perlahan memelan karena melihat betapa harmonisnya hubungan Papah,Kaka dan Mama tirinya.

Dulu dia yang selalu ada di posisi akanya selalu mendapatkan kasih sayang dan apapun yang dia mau tapi,lihat lah sekarang semuanya telah berubah tidak ada lagi yang memerhatikannya tidak ada lagi kasih sayang orang tua untuknya tidak ada lagi sapaan selamat pagi yang keluar dari mulut orang tuanya .

Miris -bantin kania .

Ia segera melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk sekedar mambuat roti selai stroberi kesukaannya.

Saat hendak pergi dan berangkat sekolah Kania merasa ada yang mencekal pergelangan tangannya ia berbalik dan ternyata itu ulah mama tirinya.

"Dasar ratu drama pasti mau bikin papa makin benci sama aku cih." kania membatin

Kania berusaha terlihat tenang, ia tidak boleh tersulut emosi karena yang ada nanti papanya malah akan semakin memebencinya.

"Ada apa?" setelah lama terdiam kata itulah yang pertama keluar dari mulutnya.

"Kamu udh mau berangkat sayang engga mau sarapan bareng dulu." ucap mona.

Lihat lah saat ini mona sedang berakting layaknya orang tua yang sangat menyayangi anaknya sangat menjijikan menurutnya.

"Engga usah takut merusak suasana,permisi saya mau berangkat."
Setelah mengatakan itu kania lagsung bergegas pergi tannpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Lihat dia makin hari makin ga tau diri aja dasar anak ga tau diri." cerca Arka

"Udah mas sabar mungkin dia masih belum bisa nerima aku disini gpp biarin aja dia mungkin masih perlu waktu." ucap Mona.

sebenarnya Kania masih bisa mendengar jelas apa yang di katakan Arka tapi dia memilih bungkam dan tidak mau memikirnya.

Toh buat apa kan mendengarkan ucapan yang hanya membuat hatinya makin tersakiti.

Mah liat deh Papa udah ga sayang sama aku, kayaknya Papah benci banget ya mah sama aku,bener kata papa aku emang anak yang g tau diri yang bisanya cuman nyusahin kenapa ya papa bisa sebenci itu sama aku.

Kayaknya semesta emang ga mau aku bahagia.

Aku kangen banget loh mah,mamah g mau jemput aku gitu? Eh ga usah deh toh sebentar lagi aku juga nyusul mamah tunggu ya mah

........................................................................

Sepi mungkin kata itu cukup untuk dapat mendefinisikan keadaan sekolah.
Sekarang masih pukul 6.30 itu artinya bel masuk berbunyi sekitar 30 menit lagi.

Kania bergegas menuju kelasnya yaitu IX-IPA2

Kelas saat ini juga masih sepi hanya ada Kania dan dua siswa lainya,Ia memilih memejamkan matanya untuk menghilangkan sedikit rasa pusing di kepalanya.

"Eh buset dah ni bocah pagi-pagi udah molor aja." Rara baru saja datang dan mendapati Kania yang sedang tertidur pulas di bangkunya dengan kepala yang di taruh di meja dan menggunakan tangan sebagai bantal.

"Kania oii bangunn." Rara sudah berusaha membangunkannya tapi gadis itu masih saja tertidur padahal 5 menit lagi bel berbunyi.

"Maaf ya Kan gue terpaksa lakuin ini abisnya lo ga mau bangun." Rara bermonolog pada dirinya sendiri

Dan

BRAKKK

itu dia yang Rara lakukan.

Akhirnya Gadis itu membuka matanya ia merasa terganggu dengan apa yang barusan ia dengar .

"Ra lo apa apan sihb pake gebrak meja segala." Gadis itu menatap Rara dengan malas.

ada-ada saja pagi-pagi moodnya sudah hancur gara-gara sahabat tercintah.

Namun yang di tatap hanya menampilkan cengiran khasnya menyebalkan memang.

"Ya bangunin lo lah masa iya ngasih makan ayam."

"Bodo amat Ra bodo"

"Eh Kan, kasian loh si amat kelas kita kan ga bodo kok lo bilang bodo sih,"ucap Rara.

"Ya allah Ra gue ga bilang si amat bodo."
Ucap Kania.
Dia tau betul jika Rara sudah seperti ini (telmi) pasti akan berlanjut sampai siang bahkan sampai bel pulang berbunyi,hari ini mungkin Kania harus menyiapkan stok sabar yang lebih banyak lagi.

"Lah tadi it-" ucapan Rara terpotong karena guru yang memasuki ruangan kelasnya.

"Assalamualaikum anak-anak."
Ucap pak kumis ,ya itu sebutan untuk guru berkepala 3 ini,sebenarnyanama aslinya adalah suhendra tapi karena guru itu memiliki kumis yang cukup panjang jadilah murid disini memanggilnya drngan sebutan pa kumis.

"Jadi hari ini bapak akan memperkenalkan murid baru,ayo silahkan masuk," ucap pak kumis.

"ALDI,AKSA LO PINDAH." teriak oji dan fajar.
Memang dari awal Oji dan Fajar sudah satu kelas dengan Kania dan Rara sedangkan Aksa,sejak ia pindah ia memilih untuk masuk kelas IX-IPA3 bersama dengan Aldi hingga Akhirnya memilih pindah ke
kelas dimana Kania Berada.

"Eh sudah sudah silahkan perkenalkan diri kalian."sambung pak kumis.

"Hai semua perkenalkan saya Aldi mahendra."


Perkenalan Aldi tadi membuat seisi kelas semakin ricuh pasalnya Aldi adalah salah satu mostwanted di di SMA Bina Bangsa,tidak hanya Aldi,Oji dan Fajar juga salah satu dari sekian banyak jajaran mostwanted di sekolah otomatis dengan kedatangan Aksa dan Aldi menambah jajaran para mostWanted di sekolah ini.

Sekarang giliran aksa yang memperkenalkan dirinya
Kelaspun semakin menjadi ricuh saat ini.

"Hai nama gue Devandra Laksana putra salam kenal semua" ucap aksa seraya tersenyum manis.

Senyuman yang terlihat begitu menawan siapa pun yang melihatnya pasti akan terpesona mulai dari kulit putih, posrtur tubuh yang ideal,hidung mancung, alis tebal dan jangan lupakan bibir tipis yang memiliki warna pink alami.

"Hei sudah sudah, silahkan kalian berdua duduk di belakang oji dan fajar."

Keduanya hanya mengangguk dan bergegas menuju kursi yang berada tepat di belakang oji dan fajar.

Saat hendak menuju kusri,mata elang milik Aksa tidak sengaja bertemu dengan mata milik Kania,gadis itu hanya melempar senyuman dan di balas senyuman juga oleh Aksa.

"Kan lo udh damai nih ceritanya sama si kupret"bisik Rara pada Kania.

Ya memang Kania belum sempat memberitahu Rara soal dirinya yang sudah berdamai dengan Aksa.
dan Kania, gadis itu hanya menampiklan senyumannya sambik mengaggukan kepala.

"WOE DAEKBAKK" Ucap Rara heboh.

"Ra jangan keras keras nanti kedengeran sama pa hendra" cicit Kania.

Kini keadaan kelas sudah kembali normal karena pelajaran pun sudah di mulai.

KRINGGG KRINGGG

"Ya sudah sampai sini dulu materi hari ini assalamualaikum" Pamit pak kumis.

"WAALAIKUMSALAM."

yang di balas teriakan oleh semua murid yang ada di kelas,beliau hanya menaggapinya dengan geleng geleng sambil keluar kelas.

"Hai kania"


















Haiii maaf kalo ceritanya kurang memuaskan semoga suka ya jangan lupa vote ya 👋






KaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang