2. You x Taeyong (2)

1.5K 93 0
                                    

Ketika hujan datang, ingin ku berjalan di antara tetesannya. Agar tak satu pun orang tahu, jika aku sedang menangis.

Rasa penyesalan itu datang diakhir. Maka dari itu jangan sia-siakan orang yang menyayangimu. Saat kau terlambat menyadarinya, hanya rasa penyesalan yang akan datang kepadamu.

Brakk...

"BIADAB!!" Taeyong menerobos masuk dan menarik baju Doyoung dengan kasar, lantas tanpa berpikir panjang ia langsung melayangkan pukulan ke arah Doyoung. Sementara Doyoung hanya diam tidak melawan sama sekali.

Kemudian Taeyong mengangkat tangannya untuk kembali menonjok Doyoung, namun kamu segera menahannya. "Taeyong udah." Kamu tidak bisa melihat kedua orang yang kamu sayangi saling melukai seperti ini.

"Yong..." Lirihmu sedikit terhentak ketika Taeyong menghempas tanganmu dengan kasar. Ia menatapmu dengan tidak suka, kemudian kembali menonjok Doyoung sekali lagi.

"Yong!" Dengan cepat kamu berlari dan memeluk tubuh Taeyong dari depan. Kamu sedikit mendorong tubuh Taeyong kebelakang agar tidak bisa mengarahkan pukulan ke arah Doyoung lagi.

Namun, Taeyong segera menarik paksa tubuhmu agar menjauh darinya. "Bagus Sara. Kenapa harus bohong kaya gini?" Tanya Taeyong dengan nada yang rendah namun penuh dengan penekanan.

"Maaf." Ucapmu sedikit terisak.

Melihat kamu menangis membuat Taeyong mengepalkan kedua tangannya selama beberapa saat. Kemudian ia mengusap kasar wajahnya dengan frustasi.

"Lanjutin aja yang kalian lakuin tadi. Maaf aku ganggu." Taeyong lantas mulai beranjak pergi dari rumahmu dengan amarah yang masih tidak bisa dikontrol. Namun, dengan cepat kamu menahan tangan Taeyong. "Yong, aku butuh kamu. Jangan pergi."

"Buat tempat pelampiasan? Selama ini belum cukup? Butuh berapa lama lagi, Sar?"

"Aku pamit pergi." Ucapnya yang kemudian pergi menuju mobilnya. Berkali-kali kamu mencoba untuk menahannya, tapi naas itu sia-sia.

Kamu lantas kembali ke kamarmu dan mengusir Doyoung secara kasar. Persetan dengan hubungan persahabatan yang kini tidak ada artinya.

Setelah berganti baju, kamu langsung meluncur pergi ke rumah Taeyong dengan motor, karena di jam ini biasanya jalanan akan sangat padat.

*******

Setelah beberapa menit, akhirnya kamu sampai di depan rumah Taeyong. Kamu yakin dia ada di dalam karena kamu melihat mobilnya yang terparkir di halaman rumahnya.

Sedari tadi kamu menghubungi Taeyong berkali-kali, namun ia tetap menolak panggilan itu. Akhirnya setelah sekali lagi kamu menghubunginya, laki-laki itu mengangkatnya.

"Tolong buka gerbangnya." Ucapmu dengan suara yang bergetar.

"Pulang Sar." Jawabnya dengan suara parau yang menandakan dia baru saja menangis.

"Buka dulu gerbangnya." Namun, kamu tetap keras kepala agar Taeyong membukakan gerbangnya.

"Sar, pulang. Sebentar lagi hujan." Ucap Taeyong.

"Persetan sama hujan."

"Sara, pulang!" Balas Taeyong dengan nada yang lebih tegas dari sebelumnya.

"Terserah." Kamu lalu memutuskan panggilan telepon secara sepihak.

Beberapa menit kemudian hujan turun disertai suara gemuruh langit yang membuat seluruh badanmu gemetar ketakutan. Namun, kini tidak ada hal lain yang bisa kamu lakukan selain berjongkok di depan gerbang rumah Taeyong dan menekuk lutut.

About time - kpop imagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang