22. You x Renjun (2)

522 64 1
                                    

Sekarang waktu telah menunjukkan pukul 10 malam dan itu artinya jam kerjamu telah berakhir, maka dari itu kamu segera mengemasi barang-barangmu dan kembali ke rumahmu.

Namun saat kamu sedang membereskan barang-barangmu, Mark tiba-tiba saja mencekal pergelangan tanganmu. "Jangan percaya dengan laki-laki itu, Yuji."

Kamu yang tidak mengerti apa maksud dari ucapannya tentu saja bertanya-tanya dalam hati. Beberapa detik kemudian kamu mengerutkan kening dan mengangkat satu alismu. "A-apa maksudmu Mark?"

"Jangan percaya dengan Renjun."

"Apa maksudmu? Bagaimana bisa kau mengenalnya?" Tanyamu penasaran.

"Jangan terjatuh lebih dalam, karena dia hanya memanfaatkanmu." Raut wajah Mark berubah, ia terlihat cemas.

"Mengapa aku harus mempercayaimu?" Tanyamu.

"Karena aku tau dengan baik siapa laki-laki itu dan apa yang dia inginkan darimu." Jelas Mark.

"M-maaf aku tidak mengerti." Kamu hanya tersenyum canggung ke arahnya dan melepas cekalan tangannya dari lenganmu, kemudian kamu melenggang pergi.

"Aku tau kau tidak akan mungkin percaya denganku, tapi ingat saranku. Jangan jatuh lebih dalam lagi." Ucap Mark dengan sedikit mengeraskan suaranya karena kamu yang mulai berjalan menjauhinya.

4 days later...

"Jadi bagaimana? Apa rencanamu berjalan lancar?" Suara itu menarik perhatianmu. Kamu yang tadinya berniat untuk pergi ke dapur pun mengurungkan niatmu dan memilih untuk menguping pembicaraan mereka.

'Rencana apa?' Tanyamu di dalam hati.

"Tentu saja." Jawab Renjun.

"Lalu kapan kau akan mendapatkaan benda itu hyung?"

'Benda? Benda apa? Apa maksudnya?' Pikirmu.

"Aku tidak tahu, tapi yang pasti aku akan segera mengambilnya." Jawab Renjun.

"Tapi tidakkah menurut kalian ini terlalu jahat?" Timpal Renjun lagi.

"Tentu saja tidak. Kau akan mati jika tidak mendapatkan benda itu, kau tau itu Renjun."

"Tunggu tunggu, apa jangan-jangan kau benar-benar mencintainya? Ah siapa nama wanita itu?— Yuji? Kim yuji? Apa kau benar-benar mencintainya?"

'Ini aneh, apa seorang teman perlu menanyakan hal yang jelas-jelas terlihat jawabannya? Bukankah hal-hal seperti itu tidak seharusnya dipertanyakan lagi' Pikirmu.

"Daebak! Kau benar-benar jatuh cinta dengan manusia itu?"

"Tentu saja tidak!"

Deg!

Jawabanmu meleset, sepertinya hal itu memang seharusnya dipertanyakan.

'Apa ini yang dimaksud Mark beberapa hari lalu?' Tanyamu kepada dirimu sendiri dengan perasaan yang campur aduk.

"Aku hanya merasa kasihan dengannya, karena dia tinggal di dunia ini sendirian."

About time - kpop imagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang