08

4.4K 433 11
                                    

Haechan terbangun dengan kepala yang pusing, berusaha mengingat kembali apa yang terjadi kemarin
Seketika air mata nya mengalir tanpa dia suruh, mengingat bahwa dia dan jaemin sudah bukan siapa siapa lagi

"Aku yang meminta kenapa aku yang sangat sakit?" Ucap haechan sembari menghapus air matanya
"Appa, mae.... disini sakiiit" ucap haechan sambil memukul pelan dadanya

"Enchan?" Panggil seseorang

Sontak haechan menoleh ke arah orang yang memanggilnya, irene mama sedang berdiri di sana sambil tersenyum kearahnya

Irene berjalan kearah haechan dengan tetap terus tersenyum
"Enchan baru bangun? Kok nangis?" Ujar irene terkejut melihat mata haechan yang sembab

"Enchan pusing rene mama" adu haechan

Irene yang melihat manjanya haechan segera memeluk dan mengelus kepala haechan

"Mama panggil marke dulu ne"

Haechan mengangguk namun tak mau melepaskan pelukan irene, irene pun bingung dengan perilaku haechan

"Enchan, lepas dulu dong sayang mama gak bisa manggil marke kalau enchan gak lepas pelukannya"

Seketika haechan langsung melepaskan pelukannya dari irene dengan wajah cemberut
Irene hanya senyum gemas sambil mencubit pipi gembul haechan

"Udah ih jangan cemberut aja, sekarang mama antar ke meja makan ya, sebelum mama panggilin mark"

Haechan hanya mengangguk patuh, dan berjalan mengekori irene turun ke meja makan, yang sudah ada namjoon dan suho papa duduk disana

Menyadari kedatangan sang istri, suho segera menoleh dari acara membaca korannya dan tersenyum melihat haechan yang mengekori irene di belakangnya

"Aigoo anak papa, sudah mirip anak itik mau nyebrang haha" candanya kepada haechan

Haechan yang mendengar suho berbicara begitu hanya mengembungkan pipinya, sedangkan namjoon yang mendengar nama haechan di sebut sang papa dia langsung menoleh kearah sang papa melihat seketika senyumnya mengembang

"Chanie, duduk sini di samping hyung" ujar namjoon sambil menepuk kursi disebelahnya

Haechan hanya menurut saja dan segera melangkahkan kakinya menuju kursi di samping hyungnya itu, setelah melihat haechan duduk dengan tenang namjoon segera mengelus surai coklat madu haechan

"Mama bangunin mark dulu ne, dia lumayan pulang malam tadi" ujar irene segera pergi ke kamar anak bungsunya tersebut
____

Satu bulan berlalu

Seperti hari hari biasanya kamar ini tak seperti kamar orang orang yang sudah rajin membuka jendela dan menghidupi suasana

Namun tidak berlaku pada namja satu ini
Jaemin menatap kosong handphonenya, entah mengapa harinya kali ini terasa kosong, haechan tak pernah lagi menghubunginya, pesanpun tak ada yang dibaca, beberapa hari ini jaemin seperti bukan jaemin, perkataan keempat orang terdekatnya terngiang di benaknya

Namun jaemin tetaplah lelaki yang masih mememang bahwa dia benar, dengan sedikit berat dia melangkahkan kakinya ke kamar mandi setelah beberapa menit jaemim selesai dan bersiap berangkat ke kantornya

Saat jaemin pergi menuju ke tempat makan, hanya melihat sang mommy yang sedang menata makanan di meja makan

Taeyong yang merasa ada seseorang segera melihat kearah tangga dan melihat jaemin yang berjalan kearahnya dengan wajah murung

"Aigoo kenapa dengan nana?"

Jaemin hanya tersenyum kecil untuk membalas pertanyaan sang mommy.

"Jaem, daddy tadi menitip pesan kepada mommy untuk disampaikan kepadamu" jaemin segera menolehkan kepalanya kearah taeyong
"Dia memintamu untuk segera pergi ke canada, daddy memintamu menangani masalah disana"

Jaemin menyerngitkan dahinya tanda tak mengerti
"Masalah apa mom? Bukankah cabang perusahaan di canada tidak ada masalah apa apa"

"Mommy pun tak tahu, jadi hari ini kau siap siap dan nanti malam daddy pulang dan kalian pergi bersama, kau dan daddy akan mengurusi nya untuk sementara waktu, perusahaan disini akan di jaga oleh wendy nuna mu"

Mengingat sang kakak perempuannya yang tidak bisa di bilang biasa saja terkait tentang perusahaan, karena pada dasarnya sebenarnya perusahaan itu wendi yang memegang namun wendi tidak mau

Jaemin hanya menganggukkan kepalanya dan segera mengambil sarapannya dan menikmatinya

Di tengah sarapan yang tenang itu tiba tiba handphone jaemin berbunyi dan menampilkan ID 'JenoJam'

Jaemin segera mengangkatnya, taeyong hanya menatap sedih kearah jaemin

'Maafkan mommy, daddy, jeno, namjoon ya jaemin, ini semua demi meluluhkan keras kepalamu'

Taeyong segera menghabisi sarapannya dan langsung mengambil handphonenya dan mengabari sang suami

Sedangkan jaemin dengan malas mengangkat telpon jeno

"Halo jen"

'YAAAAA!! lama sekali kau mengangkatnya'

Jaemin hanya merotasi matanya mendengar keluhan jeno

"Ada apa kau menghubungiku"

'Kau akan ke canada hari ini?'

"Ya dengan daddy, dia bilang ada masalah sedikit disana" ujar jaemin sambil memijat pangkal hidungnya

'Ok baiklah semoga selamat sampai tujuan'

Jeno segera mematikan teleponnya sepihak

Jaemin hanya medengus melihat tingkah jeno
"Hanya ingin bilang seperti itu saja sampai harus menelpon, dasar bakajen"

Jaemin seketika murung kembali entah kenapa kali ini lebih sepi dari biasanya
Jaemin  melihat sang mommy yang sedang menelpon daddy sekilas mommynya menolehnya dan tersenyum

Jaemin segera kembali kekamarnya untuk mempersiapkan segalanya
Entah kenapa perasaannya akan ada hal besar terjadi
Dan semoga tidak terjadi

________

TBC

Maafkan jika lama update
Karena jaringan disini sungguh menguji kesabaran

Sampai jumpa chapter selanjutnya
Pai pai

Can I ?  [Jaemhyuck] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang