Selamat membaca ❤
"Nanti pulang kuliah mampir dulu ke supermarket ya, Sa? Keperluan dirumah udah pada mau habis. Mbak Siti juga tadi pamit nggak sampai sore. Anaknya sakit nggak ada yang jagain." Sanja menahan tangannya saat akan membuka pintu mobil.
"Iya. Lo pulang jam berapa nanti? "
"Nggak sore sore banget sih. Tapi belum tahu jam berapa nanti."
"Nanti gue kabarin. Gue usahain buat nggak lembur hari ini."
"Oke." Sanjana melepas sabuk pengaman lalu keluar dari mobil Arsalan. Menunggu mobil itu menjauh dan menghilang dari pandangannya barulah Sanja melangkah memasuki kampusnya.
"Sanja." Itu suara Arka. Pria itu menghampiri Sanja dengan sedikit berlari.
"Udah dateng aja kamu Arka."
"Iya. Baru aja, sih."
Hening sesaat. Entah kenapa jadi canggung begini.
Sebenarnya Sanja masih merasa bersalah pada Arka karena kemarin dia sempat membatalkan pertemuan mereka. Sekalipun Arka mengatakan tidak apa apa." Kakak kamu gimana keadaanya, Jan?" Arka memulai pembicaraan. Memecah kecanggungan yang mungkin juga ia rasakan. Setelah pembatalan pertemuan itu, malam harinya Sanja langsung menjelaskan alasannya tentang kejadian yang menimpa kakaknya.
" Hari ini kakak udah boleh pulang kok."
"Ya syukur deh kalau gitu. Maaf nggak bisa jenguk ya."
"Ah, nggak apa apa. Malah aku yang nggak enak sama kamu karena udah batalin rencana kita karena kakakku kecelakaan."
"Nggak usah dipikirin lagi deh, Jan. Keadaan kakak kamu emang lebih penting."
"Makasih ya udah mau ngerti."
"Biasa aja udah."
****
Arsalan merapikan berkas berkas yang ada di atas mejanya. Menghembuskan nafas panjang setelah pekerjaannya akhirnya selesai. Ia kemudian meraih ponselnya dan melihat jam yang tertera disana sudah menunjukkan pukul empat sore lebih. Dia ada janji dengan Sanja untuk ke supermarket sore ini.
"Sanja, udah selesai kuliahnya?" Arsalan menelfon Sanja. Memberi tahu kalau dia sedikit terlambat karena pekerjaannya baru saja selesai.
"Udah ini gue nungguin lo."
"Kerjaan gue baru selesai ini. Kayaknya agak telat gue baru mau kesana."
"Oh. Ya udah nggak apa apa. Ada Arka juga kok yang nemenin gue."
Arka lagi.
Batin Arsalan. Kenapa selalu ada Arka disetiap pembicaraan mereka."Iya." Arsalan menutup telfonnya. Sedikit kesal karena dimanapun Sanja berada pasti ada Arka disana.
Mati aja lo sana cemburu kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Curtain
Fiksi RemajaDua orang yang bersatu karena sebuah perjodohan. Berusaha bertahan sampai batas waktu yang mereka tentukan untuk berpisah. Melalui waktu yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya hingga membuat mereka mencoba mencari tahu cara mempertahankan hubu...