•Prolog

25 8 2
                                    

Jika memang suatu hal tak terlalu penting,maka tak usah kau bahas didepanku.

Ketukan berirama dari alas sepatu gadis yang tengah berlari menggema diseluruh penjuru koridor yang ia lewati.Semua ini gara-gara bel sialan yang baru saja berbunyi,yang suaranya menggema diseluruh ruangan.Kalau saja bel sialan tersebut tidak berbunyi,mungkin kini ia tengah menjalankan ritual mandi nya ditemani gayung dan alat mandi lain miliknya,dengan aroma mawar yang menguar dikamar mandi.Sayang seribu sayang,tadi ia berangkat sekolah hanya dengan menggosok gigi,mencuci muka,dan menyemprot farfum aroma mawar keseluruh tubuhnya.Nasib nya sungguh malang memang.

XI MIPA 3,saat kelasnya telah didepan mata,segera ia mendorong pintu dengan sekuat tenaga sampai dirinya sendiri terlempar masuk kedalam kelas.Dewi keberuntungan mungkin masih memihak kepada nya,karena beruntungnya guru yang seharusnya mengisi jam dikelasnya kini belum terlihat sejauh mata gadis tersebut memandang.

Masih dengan nafas yang memburu,gadis tersebut berjalan santai menuju kursinya tanpa sedikitpun menghiraukan beberapa tatapan mata yang menatapnya,dengan berbagai macam tatapan,namun tatapan heran kentara menghiasi beberapa pasang mata yang mengarah pada sang gadis.

Masih dengan gaya santai nya,gadis tersebut menarik buku biologi paket dan tulis nya sekalian dengan alat tulis lainnya dari tas biru kesayangannya,untuk mengerjakan tugas yang belum tuntas ia kerjakan,dan tak lupa ke acuhannya pada sekitar.

"Kalila,lu ngapa dah lari-lari kayak di kejar si gugug?" tanya salah satu teman kelas nya yang berambut gondrong mengembang,dengan kulit hitam melayu nya,Deni.

"Gue abis di dalil emak anjir" balas Kalila agak heboh,kini dirinya sibuk dengan tugas biologi yang belum ia tuntaskan.

"Emak lu kek Mamah Dedeh yang ditipi itu Lil,pake ngedalil segala lagi.Gak ngerti gue ama emak lu Lil!" banyol salah satu teman Kalila,yang langsung di sambut tawa menggelegar dari teman kelas lain yang ikut menyaksikan kekonyolan percakapan Kalila dengan beberapa teman kelas yang jago ngebanyol, sebut saja namanya Anis.

"Hmmm,kalo emak gua jadi Ustazah,lima menit langsung famous keknya"Kalila menjawab banyolan Anis,dan lagi,disambut tawa menggelegar dari beberapa teman-teman kelasnya.

Kalila kembali berkutat menuntaskan tugas biologi nya,tanpa menghiraukan beberapa tawa teman kelasnya yang masih belum mereda.

"Lil,utang gue ke uang kas kelas berapa lagi?" Yordan,salah satu badboy kelas,menanyakan tunggakan kas bulanan pada Kalila dengan tangan yang sudah sibuk mengorek isi dompetnya,yang kini terisi beberapa lembar uang berwarna merah,biru,hijau,ungu dan berbagai warna lainnya.

Merasa ketenangannya terganggu,Kalila menoleh keasal suara.Ia menemukan cowok berpenampilan urakan,anting karet yang menggantung dikedua telinga,dan rambut acak-acakannya,namun wajahnya yang masih terhitung muka-muka cogan.

"Ntar,gue cek dulu" dengan ogah-ogahan,Kalila mengeluarkan buku catatan uang kas kelas yang terselip di antara buku-buku catatan uang kas exul dan uang kas OSIS.

"Lima puluh ribu lima ratus perak Dan!"ujar Kalila setelah mengecek tunggakan Yordan pada uang kas kelas,dan mengembalikan buku catatan kas kelas pada tempatnya.

"Nih,serebu lima ratus lagi buat lu Lil,gue ikhlasin,sekalian tambah-tambah amal!Bosen gue maksiat mulu!"Yordan mengeluarkan uang lima puluh dua ribu,dari dompet kulit miliknya,lalu menyerahkan uang satu lembar lima puluh ribu dan satu lembar dua ribu rupiah pada Kalila dengan tangan kanannya.

"Ok,Dan.Tunggakan tiga bulan kebelakang lu udah lunas,dan sekarang lu bisa bobok nyenyak!"Kalila menerima dua lembar uang yang berbeda dari tangan Yordan,dan mencatat nya ke buku khusus catatan uang kas kelas.

"Yoo,makasih Lil!Ntar-ntar gue nunggak nya agak banyakan yoo Lil!"Yordan berlalu ke kursi miliknya dengan gurauan yang masih dilontarkan mulut ajaibnya.

"Gak!ntar buku catatan nya cepet abis gara-gara nyatetin utang-utang lu!"banyol  Kalila,yang disambut tawa receh dari Yordan yang masih bisa ditangkap pendengaran Kalila.

Kembali menekuni tugas biologinya sampai tuntas dengan khidmat dan tenang,akhirnya tak lama kemudian tugas nya pun selesai walaupun setengahnya ia isi dengan asal-asalan,yang penting sih beres,menurutnya.

"DORRR!!"satu kata yang menggema dari arah belakang Kalila karena pemilik suara nya yang cetar membahana,alias cempreng,menambah kehebohan suara khasnya.

"EHHHH..AYAM KAMPUNG!"satu kata yang menggelegar tersebut berhasil membuat latah Kalila keluar,dan membuat dirinya mengelus dada.

"Whahahaha"si pemilik suara menggelegar tergelak,melihat reaksi yang dikeluarkan oleh sang sahabat sekaligus teman sebangku dari Sekolah Menengah Pertama.Berpenampilan agak berbeda dari gadis lain,karena memang sahabat Kalila ini tak ada manis-manisnya sedikitpun.

"Kampret lu!"memasang wajah kesal,Kalila menabok pelan lengan atas Aya.

"Siapa suruh pagi-pagi ngelamun!" masih dengan setengah tergelak,Aya duduk dikursinya dengan tak berdosanya,tepat disebelah Kalila.

"Eh iya!Lu tau ga Lil,kenapa pak Romli gak masuk kelas?"dengan mengemut permen gagang kesukaannya,Aya menanyakan hal yang tak diketahui Kalila.

"Emang apa hubungannya sama gue?"tanya Kalila tak acuh.

"Pak Romli itu gak masuk gara-gara ngurusin administrasi dan persayaratan cogan yang mau masuk kelas ini tau!Gak update banget lu jadi penghuni XI MIPA 3!"dengan tampang kesal yang kentara,dengan bibir yang ia biarkan mengerucut kedepan,Aya menggigit permen gagang nya sampai tandas dimulut mungilnya.

"Lah terus?Gue harus jingkrak-jingkrak kesetanan gitu?Gak banget!" tegas Kalila yang langsung mendapatkan pendaratan jitakan dadakan dari sang sahabat.

"Heh!Makannya lu jangan sibuk mulu sam duit!Kali-kali urusin status jomblo lu tuh!"pedes,satu kata yang cocok untuk kata-kata Aya,yang langsung mentok dihati paling dalem Kalila.

"Ya serah gue lah!Duit aja santai-santai ae gue urusin!"jika memutilasi orang tidak menyebabkan pelaku dijebloskan ke penjara,dan mendapatkan hukuman berat,mungkin Aya akan melakukannya pada sang sahabat karena saking gemasnya dengan sikap sahabatnya yang minta digigit ginjalnya oleh Aya.

"Au ah,capek gue ngomong sama jones berakar kayak lu!" berlalu pergi dengan kobaran api yang membakar hampir seluruh kepalanya,dan berbagai umpatan untuk Kalila yang meluncur dari bibir nya yang menggoda iman,Aya keluar kelas entah kemana dengan perasaan dongkol yang mencapai ubun-ubun.

"Datang tak diundang,pulang tak di antar,dasar Aya!"namun,sang sahabat menyambut kedongkolan Aya dengan sikap acuh tak acuh nya,dan mulai sibuk dengan benda pipih berlambang apel digigit yang kini tengah berada ditangan mungilnya.

"Tapi beneran,apa hubungannya gue ama cowok yang mau pindah kekelas ini?Aya kira,gue emaknya cowok itu gitu?Emang gue mau banget ngurusin dia gitu?Maaf ya,tapi itu bukan Kalila Atmistika banget!" ya,Kalila Atmistika,cewek yang mendapat gelar 'cewek kalkulator' dari kelas XI MIPA 3 ini,terkenal dengan sikap bodo amat nya yang ikut-ikutan famous.

Kini kelas XI MIPA 3 mendapatkan bonus jamkos selama pelajaran pak Romli,selaku guru biologi dan walikelas XI MIPA 3.

Keadaan kelas bisa dikatakan kacau,kursi-kursi yang berada dikelas disusun sedemikian rupa oleh kaum selfie,kaum gamer  berselonjor didepan kelas,kaum ghibah yang diisi sekumpulan  cewek-cewek lambe turah kelas,dan kaum teladan yang tetap berada dikursi masing-masing dengan buku yang membuat mereka mempunyai dunia masing-masing.
Sungguh,pemandangan kelas yang umum sekali.

Jangan tanyakan Kalila masuk ke golongan yang mana.Ia lebih suka mengisi kegabutannya dengan bermimpi indah dikelas,mainstream memang,tapi keletihan yang ia rasakan disekujur tubuhnya semakin menjalar dan membuat kedua matanya terasa berat,dan akhirnya iapun terlempar ke alam mimpi yang dipenuhi dengan permen kapas beragam warna-warna pastel.

Setengah hari dengan jamkos memang membuat hati dan fikiran terasa agak lelah,dan kelanjutannya akan kita ketahui dichapter berikutnya.

                                        •••
Tbc

Yalord ini tuh cerita pertama dan paling GJ dari Author sumpahh;(

Maapin Author ya Readears;(
Lopyuu;*

SentakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang