Keluarga adalah sekumpulan orang-orang yang selalu ada didekatmu saat kamu sedang susah,senang,ataupun duka
Kalila tak habis fikir pada cowok sinting disampingnya.Bagaimana tidak?Semenjak pelajaran ke tiga,istirahat kedua,dan seterusnya sampai bel pulang berbunyi,cowok tetsebut duduk tepat disamping Kalila,yang seharusnya diisi oleh gadis badung yang daritadi tak kelihatan batang hidungnya,Yup!Aya membolos,lagi.
Dengan semangat yang berkobar dalam tubuhnya,Kalila membereskan alat tulis yang berada diatas mejanya,dan memasukan nya ke tas biru kesayangannya.Lalu,ia pun duduk manis dikursinya,menunggu ketua kelas untuk berdoa dahulu sebelum pulang.
"Berdoa dalam hati mulai!"Andre,selaku ketua kelas XI MIPA 3 pun segera memperintahkan siswa-siswi lain untuk bersiap untuk pulang dan berdoa terlebih dahulu,tujuannya supaya selamat sampai tujuan.
"Ucapkan salam"
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu!"XI MIPA 3 serentak.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatu,sekian pelajaran bapak pada hari ini"jawab pak Ibnu,selaku guru PAI kelas XI,lalu ia pun segera berlalu dari kelas XI MIPA 3.
Semua penghuni kelas membubarkan diri,kecuali petugas piket dan beberapa orang yang mempunyai kepentingan lainnya.Namun,Afra tak bergeming sama sekali dari tempat duduknya,membuat gadis disampingnya terkurung diantara dirinya yang besar dan dinding kelas.
"Afra,awas dong!Gue mau pulaaang!" tegur Kalila pada manusia kampret yang kini berada dihadapannya.
"Cium perpisahannya mana?"tanya Afra polos,dan memalingkan muka kearah Kalila.
Sedangkan Kalila?Gadis itu menepuk jidatnya,mumet dengan tingkah cowok dihadapannya ini.
"Afra yang ganteng nya ngalahin Justin Bibier,awas doong!Neng Lila mau pulang"usaha Kalila tak sia-sia,akhirnya Afra menyingkir dari hadapannya dan memberinya akses untuk keluar dari kurungannya.
"Gitu dong ah,dari tadi.Ribet amat,Bye!"ucap Kalila tepat didepan wajah Afra dengan kibasan rambut sebagai penutupnya,namun cowok tersebut malah menunjukan senyuman khasnya yang diiringi lesung pipi di kedua belah pipinya.
"Bye juga,sayangnya Afra!"teriak Afra saat menyadari keberadaan Kalila sudah menghilang dari pandangannya.
Kalila pun bersenandung pelan,mengiringi setiap langkah-langkah kecilnya ditepian jalan,menuju istana yang berisi orang-orang yang amat ia sayangi.
***
"Assalamu'alaikum!"merasa salamnya tak ada yang menyahut dari dalam,Kalila menerobos pintu depan rumahnya yang sama sekali tak ada program keamanan yang tersemat.
"Penghuni istana,putri pulang!Red carpet nya manaaa!"beginilah sikapnya kalau berada dirumah,sikap manjanya akan keluar dengan alaminya.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu,sebelum masuk rumah,sebaiknya kita mengucapkan salam dulu dong!"dari arah anak tangga paling atas,sang bunda tercinta turun dari kamar atas dengan lengan yang diapit oleh ayah Kalila dengan mesranya.
"Eleh-eleh,permaisuri sama ayahanda turun dari khayangan,euy!"Kalila meraih kedua tangan orangtuanya,lalu mengecupnya.
"Bukannya yang turun dari khayangan itu bidadari ya,Ka?"tanya sang bunda polos pada putri bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sentaku
Teen FictionBendahara kelas,bendahara exul,sekaligus bendahara OSIS,kadang membuat seorang Kalila Atmistika keteteran dengan hitungan yang kadang kelebihan ataupun kekurangan.Nekad memang,menjadi kepribadian yang selalu dicari teman kelas,teman exul,teman seor...