Best Decision

11 1 0
                                    

-Lili-

Ketika memasuki kamar aku dibuat kaget saat melihat Logan duduk di tepi ranjang dan apa-apaan ekspresinya itu. "Dia terlihat marah" pikirku. Aku mengabaikannya dan pergi menyimpan tasku, dia terus mengawasi gerak-gerikku. "Apa?" kataku berbalik menghadapnya "Apa?" katanya sinis mengulang pertanyaanku. "Apaan sih" jutekku berjalan menjauh darinya.

Dia membalikku menghadap ke arahnya sambil memegang pundakku "Mendaftar dimana?" tanyanya terdengar dingin. Sepertinya dia sudah tahu "Korean University" jawabku singkat dan setenang mungkin, aku melepas tangannya dari pundakku.

"Kenapa? Bukankah kita sudah merancanakan semuanya sudah lama? Kenapa tiba-tiba berubah pikiran? Mendaftar di Korean University dan bukannya Harvard apa yang kamu pikirkan? Belakangan ini ada apa denganmu, rencana liburan juga kamu batalkan seenaknya dan sekarang ini! Ada apa denganmu?" Logan benar-benar marah kali ini dan jujur aku takut, dan sialnya air mataku mengalir begitu saja aku benar-benar kecewa pada diriku.

Logan memelukku "Kenapa kamu melakukannya? Aku hanya ingin tahu" tanyanya dengan lembut. Tapi aku tetap diam, sepertinya aku benar-benar gadis yang cengeng. "Apa karena Rachel? Kamu tidak suka dengannya?".

"Apa aku tidak menyukai Rachel?" tanyaku dalam hati.

"Tidak" jawabku pada Logan. "Terus kenapa kamu tiba-tiba menjadi seperti ini?" kata Logan melepaskan pelukannya kemudian menatapku, aku balik menatapnya "Aku tidak ingin mengganggu kalian. Jika aku juga kuliah di sana kita pasti akan tinggal bertiga aku tidak mau logan. Aku tidak nyaman dia juga mungkin akan merasa tidak nyaman. Kamu tiba-tiba memperkenalkannya sebagai pacarmu, aku harus bagaimana? Bukannya tidak suka dengannya atau tidak suka kalian berkencan. Tapi aku hanya tidak tahu aku harus beraksi bagaimana dengan situasi ini".

Logan memegang tanganku "Lili bagiku kamu bukan pengganggu. Kita akan tinggal berdua, Rachel aku bisa mencarikannya tempat lain. Jadi kamu harus mengisi pendaftaran di Harvard.Hem?" Aku diam. "Pikirkanlah, Lili jangan mengecewakanku aku ingin bersamamu, kamu tahu itu bukan" Logan melepaskan genggaman tangannya dari tanganku.

Logan meninggalkanku. Tapi sebelum dia membuka pintu aku berkata "Logan, aku tidak akan berubah pikiran berapa kali pun aku memikirkannya aku tetap akan kuliah di Korea" Logan pergi begitu saja, dia bahkan tidak melirikku sedikitpun.

Logan kamu tidak mengerti karena bukan kamu yang berada diposisiku, bukan aku yang memperkenalkan pacarku kepadamu. Aku harus tahu diri sebagai sahabatmu, aku juga seorang wanita. Rachel mungkin baik-baik saja sekarang tapi nanti siapa yang tahu akan terjadi apa. Aku hanya takut bagiamana jika aku dan Rachel melakukan monopoli kepadamu, kamu pasti akan bingung sendiri untuk memilih diantara kami. Aku dan Rachel juga mungkin akan saling cemburu satu sama lain dan berebut membuktikan siapa orang yang paling penting untukmu. Jadi sebaiknya sebelum semua itu terjadi sebaiknya kita menghindarinya.

Logan jika kamu tahu aku juga takut kamu tidak berada disisiku. Sepertinya aku sudah terbiasa denganmu . Tapisekarang kamu sudah menemukan wanita yang kamu cintai, aku harus menghargai wanita itu, dia pacar pertamamu. Kamu tahukan kalau soal kamu terkadang aku sering menjadi orang yang egois tidak ingin membagimu dengan yang lain. Aku mungkin akan menyakiti perasaan wanita itu dan mungkin kamu akan marah denganku, aku takut itu terjadi. Membuatmu harus memilih diantara aku dan dia aku tidak mau. Sekarang aku merasa tidak percaya diri, bagaimana jika kamu lebih memilihnya dibanding dengan aku. Aku harap keputusanku kali ini sudah benar.

Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang