-Lili-
Biarpun menangis tidak menyelesaikan masalah tetapi dengan menangis aku bisa merasa lega. Aku menyeka air mataku karena sekarang aku sudah menguatkan hatiku.
Aku kaget. Jungkook. Dia berdiri tidak jauh dari posisiku. Dia melihat semuanya? Apa dia mengikutiku? Tapi kenapa? Berbagai pertanyaan muncul di kepalaku. Mata kami saling beradu, dia menghampiriku dan duduk di ayunan yang berada di sebelahku.
"Aku ingin memberimu ice cream, tapi ice creamnya sudah meleleh" dia memperlihatkan kantongan yang dipegangnya. Sepertinya dia benar-benar melihat semuanya.
"Kamu ingin ice cream? Aku akan membelikanmu" kataku padanya.
"Tidak. Aku melihat kamu, sepertinya kamu sedang sedih jadi aku ingin membelikanmu ice cream. Katanya perempuan suka yang manis-manis" jelasnya "Kamu ahli dalam hal perempuan yahh" ejekku "Tidak. Tidak. Aku tidak, ini pertama kalinya" dia menjelaskan, aku hanya tersenyum melihatnya "Tidak apa juga kok" jawabku.
"Tapi, kenapa ingin menghiburku? Ini baru kedua kalinya kita bertemu. Kita tidak cukup dekat" kataku pelan.
"Emmm..." katanya grogi.
"Lupakan saja" potongku, karena sepertinya dia tidak tahu ingin menjawab apa.
Aku mengeluarkan handphoneku untuk menelpon supir tapi handphoneku tidak bisa menyala. "Sepertinya lobet" pikirku.
"Kenapa?" tanyanya "Tidak. Jungkook aku harus pulang. Terima kasih hari ini" kataku smabil bangkit dari ayunan "Tunggu, kamu pulang naik apa?" tanyanya "Bus? Taxi" jawabku ragu "Tunggu disini" ucapnya memegang bahuku "Tunggu aku" dia pun berlari dengan kencang entah kemana.
Akhirnya aku kembali duduk di ayunan dan menunggunya. Tak lama sebuah mobil berhenti dan Jungkook keluar dari mobil itu.
"Aku akan mengantarmu"
"Hah?" aku kaget mendengar perkataanya, tapi dia sudah menarik tanganku dan memasukkanku dalam mobilnya
Aku melihat orang yang duduk di sampingku ini dengan tatapan bingung "Alamatmu. Tolong tuliskan" katanya sambil menyerahkan handphonenya. "Kalau Hee Juu mengetahui ini, sepertinya dia akan membunuhku".
Jungkook mengendarai mobil dengan bantuan arahan google maps.
"Choi Lili" dia mendadak memberhentikan mobilnya saat mendengarku "Maaf" katanya, kemudian kembali melajukan mobilnya."Tolong ulang sekali lagi" ucapnya.
"Namaku Choi Lili" aku melihatnya tersenyum, aku pun ikut tersenyum. "Choi Lili" katanya mengulang namaku.
"Di sana" kataku menunjuk rumahku.
"Terima kasih" aku tulus mengucapkannya. Dia diam, aku berniat membuka pintu mobilnya tapi dia menghentikanku "Bisa memberitahuku nomor telponmu? Kalau tidak juga tidak apa. Maaf. Aku" aku tersenyum kepadanya "Boleh kok".
***
-Chat-
Jungkook -> Lili
Ini nomorku
Disimpan. Kookie J
Lili -> Jungkook
Ok. Terima kasih untuk hari ini
Jungkook -> Lili
Lili
Lili
10 menit kemudian
Lili -> Jungkook
Maaf tadi aku ke wc
Jungkook -> Lili
Pup yah
Lili -> Jungkook
-_-
Jungkook -> Lili
Bercanda. Jangan marah
Lili -> Jungkook
Iya...
Jungkook -> Lili
Iya apa?
Lili -> Jungkook
Iya tidak marah. Istirahatlah. Aku pikir kamu orang yang sibuk
Jungkook -> Lili
Aku tidak bisa tidur. Lili?
Lili -> Jungkook
?
Jungkook -> Lili
Tidak. Istirahatlah
Pesan terakhirnya hanya aku baca. Aku membuka youtube dan mengetik "Jungkook" sepertinya aku gila.
***
Hari ini aku pergi ke sebuah toko buku untuk membeli beberapa buku kedokteran. Aku mengambil jurusan kedokteran karena aku suka tetapi setidaknya aku juga harus memiliki pengetahuan awal tentang jurusan yang aku ambil. Selain buku kedokteran aku juga membeli komik seperti biasa.
Saat keluar dari toko buku tiba-tiba Logan datang dan menarikku keluar dari mall. Dia mengendarai mobil cukup kencang, entah dia ingin membawaku kemana. Ternyata dia membawaku ke rumahnya dan di sinilah kami berada di taman belakang rumahnya.
"Kenapa?" tanyaku.
"Yang semalam, kamu salah paham. Itu hanya agar mereka tidak mendekatimu" jelas Logan.
"Aku tahu. Sepertinya aku hanya sedang sensitif. Tapi Logan entah kenapa saat mendengarnya secara langsung rasanya hatiku sakit. Aku tidak peduli orang lain berkata buruk tentangku tapi asal orang itu bukan kamu, aku pikir aku akan baik-baik saja" jelasku sambil menahan air mata yang sepertinya akan jatuh sebentar lagi.
Logan memelukku, aku pun menangis "Katanya saat orang berbicara omong kosong disitu tetap ada kebenaran di dalamnya. Jadi aku takut kamu benar-benar merasa seperti itu" ucapku sambil membalas pelukannya, karena jujur saja aku tetap merindukan orang ini.
Logan mengeratkan pelukannya. Kami berpelukan cukup lama "Terima kasih untuk selama ini" kataku, aku dapat melihat alisnya berkerut sepertinya dia tidak suka dengan perkataanku.
"Aku tidak akan merepotkanmu lagi. Aku juga tidak akan bergantung denganmu lagi"
"Hentikan" Logan menutup matanya "Aku bilang itu tidak benar, aku tidak merasa direpotkan denganmu" lanjut Logan.
"Aku tahu. Tapi entah kenapa aku ingin mengatakan itu padamu. Kita juga sepertinya harus membatasi diri satu sama lain" ucapku.
"Tidakkah kamu sudah melakukannya belakangan ini" jawab Logan judes.
"Kamu sudah punya pacar" aku bergumam
"Jadi karena aku punya pacar jadi kamu tidak ingin berteman denganku lagi?" tanya Logan.
"Logan. Aku melakukan ini untukmu, agar hubunganmu dapat berjalan dengan lancar dengan Rachel" kataku padanya.
"Dengan menjauh dariku? Apa menurutmu itu yang terbaik?" Logan berbalik membelakangiku.
"Bagaimana jika aku putus dengannya? Tanya Logan kembali berbalik menghadapku.
"Apa kamu bisa putus dengannya?" tanyaku balik, dia hanya diam. Dia mencintai wanita itu. "Bodoh. Kenapa mengajukan pertanyaan seperti itu, tidakkah jawabannya sudah jelas" rutukku dalam hati.
"Bercanda Logan"ucapku memukul Lengannya "Ayo masuk aku lapar. Tidakkah kamu punya banyak makanan di rumahmu" kataku sambil menariknya masuk ke dalam rumahnya. "Eh...nona Lili" ucap salah satu pelayan di rumah Logan, aku membalsnya dengan tersenyum "Sudah lama tidak melihat nona mampir" katanya lagi "Sibuk mengurus persiapan kuliah Bi" jawabku "Nona butuh sesuatu?" "Air putih saja Bi, aku juga sudah ingin pulang" Logan berbalik dan menatapku "Tidakkah tadi kamu bilang lapar" katnya "Aku hanya bercanda" ucapku.
Aku tahu mamaku dan ibu Logan sedang keluar bersama, jadi aku mengirimkan mamaku pesan untuk memberitahukannya kalau aku ada di rumah Logan dan memintanya menjemputku pulang bersamanya.
"Aku akan pulang dengan mamaku" kataku pada Logan. Logan hanya mengangguk. Mamaku mengantar ibu Logan ke rumahnya jadi aku bisa pulang bersama ibuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You?
RomansaLili mencintai sahabatnya tapi sahabatnya itu sudah mempunyai pacar, ditengah rasa galau tanpa sengaja Lili bertemu seorang anggota boy group terkenal.