BERUSAHA LEBIH DEKAT

217 8 0
                                    

Dalam sepertiga malam AZMI tengah bersiap menunaikan kiyamul lail yang biasa menjadi rutinannya, dengan mengenakan koko putih dan bersarung senada kini ia tengah khusyuk bertumpu pada sajadahnya, dengan menopangkan kedua tangannya seraya berdo'a memohon ampun agar senantiasa diberikan kekuatan iman, islam dan ikhlas dalam dirinya pada sang rabb, ia pun tak pernah lupa juga meminta agar diberikan yang terbaik diantara yang paling baik atas segala pengharapannya, air mata keharuan yang sedari tadi coba ia tahanpun nyatanya sudah tak dapat terbendung lagi, terlebih pada rabbnya, meskipun ia selalu berusaha menampakan kesan dingin dan cuek pada manusia, namun itu semua tidak berlaku saat ia sedang mengadu mencurahkan segala isi hati pada tuhannya, karena baginya allah lah tempat sebaik baik mengadu.

Hari sudah semakin siang, kali ini seluruh mahasiswa dan mahasiswi tengah berada diruang kelas bersiap untuk memulai kelasnya

"Nyari apa sih na? " tanya Rara bingung melihat Nafisah sedari tadi sepertinya sedang sibuk mencari sesuatu didalam tasnya

"Ra kamu liat buku tugas ku ga? "kata Nafisah terlihat gelisah sambil mengobrak abrik isi tas nya

" Tugas yang mana? "tanya rara memastikan

" Tugas yang kemaren "kata Nafisah masih mengobrak abrik tasnya

" Ya tugas kemaren banyak kali na ga cuma dari satu dosen aja" ucap Rara yang membuat nafisah menghentikan aktivitas mengobrak abrik isi tasnya

"ck!, astagfirullah Ra serius" ucap nafisah sebal

"Aku juga serius na, tugas yang mana sih? " kata Rara entah sedang mengoda atau apa, yang jelas semenjak ia tahu bahwa nafisah telah dikhitbah oleh Azmi, sejak itu pula Rara sangat suka mengodai sahabatnya itu.

Dengan nada yang malas akhirnya nafisah menjawab " Dari pak azmi "

" oh,  emangnya kenapa? " kata rara dengan santai yang membuat nafisah sebal dibuatnya

" Ih ra serius ah jangan becanda, ck! gimana nih, ya allah kayaknya buku tugasku ketinggalan dirumah deh, mau diambil juga nga mungkin kan udah jam segini " Nafisah tampak murung

" ya udah kamu copy aja punyaku, ga papa kok aku ikhlas " Tawar Rara dengan senyumnya, dan sifat inilah yang paling nafisah sukai dari rara, baik hati meski tak jarang menjengkelkan

" eh ngak, jangan Ra biar aku kerjain lagi aja, lagian nyontek ke kamu belum tentu juga kan bener semua"  tolak nafisah tidak ingin merepotkan dengan kekehan kecil bermaksud mencandai rara yang sukses membuat rara memajukan bibirnya beberapa senti kedepan

masih dengan memajukan bibirnya beberapa senti  " ya sudah, tapi ini waktunya mepet lo na,  kamu yakin gak mau ngontek?" tanya Rara memastikan

" iya Rara yang cantik " jawab nafisah sambil tersenyum meyakinkan sahabatnya itu meskipun sedikit dipaksakan,pasalnya dia paling tidak suka jika harus merepotkan orang lain hanya demi diri sendiri jika memang belum benar-benar sangat terpaksa dan tidak ada pilihan lain.

" serah deh, kena hukum calon suami baru tau rasa lu ntar " gumam rara

" apa ra ? " tanya nafisah memastikan kata apa yang barusan ia dengar dari mulut sahabatnya itu

" engak papa " geleng rara cepat sambil menahan tawanya yang hanya direspon datar oleh nafisah kemudian nafisah beralih meraih buku yang akan ia isi dengan tugas2nya

Belum sempat nafisah mengerjakan tugas, seorang laki-laki yang pastinya sudah tak asing lagi baginya itu tiba-tiba datang dan langsung memulai kelasnya,  diawali dengan salam kemudian mengabset satu persatu seluruh penghuni di ruangan itu

"ok, seperti janji saya kemarin, hari ini saya akan menagih tugas saya untuk kalian semua dan tolong sekalian di persentase kan ke depan satu persatu sesuai dengan nomer absent​ kalian masing-masing " kata Azmi dengan tegas dan jelas sambil mulai memanggil satu persatu mahasiswa dan mahasiswi nya untuk maju presentasi kedepan

❤️KHUMAIRAH AL AZMI 💙 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang