Simpel Morning Breafing

Karyawan itu yang Seperti Apa?

Bila kita bicara tentang karyawan, kita seperti berbicara tentang sesuatu yang absurd. Bagaimana tidak, bahkan UU Ketenagakerjaan di Indonesia saja tidak menyebut kata karyawan di dalamnya. Lalu, apa bedanya karyawan dengan buruh? Sering kita mendengar sesorang berkata bahwa dirinya adalah "buruh kata", saat ia bekerja sebagai seorang editor atau penulis. Padahla, di sisi lain orang-orang mengganggapnya sebagai seorang karyawan berkelas. Nah, inilah yang menjadi pertanyaan selanjutnya, "Apakah kita ini karyawan atau buruh?"

Menilik definisi karyawan dalam UU Ketenagakerjaan, pemerintah hanya menyebut Tenaga Kerja dan Buruh. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan kerja guna menghasilkan barang dan/atau jasa yang memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. sedangkan pekerja atau buruh adalah orang yang bekerja dengan menerima upah/imbalan datam bentuk lain. Definisi di atas mungkin masih belum bisa menentukan masuk datam kategori apa karyawan itu. Mungkin seorang teller di bank tidak mau disebut sebagai buruh walaupun sama saja prinsipnya, mereka menerima upah.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) membuat sebuah definisi yang sedikit lebih jetas mengenai perbedaan antara karyawan dan buruh.

Berdasarkan KBBI, karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji. Sedangkan buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah. Lalu, yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana dengan mereka yang bekerja di sebuah perusahaan industri? Mereka yang bekerja di bagian administrasi dianggap sebagai karyawan atau buruh? Bagaimana dengan mereka yang bekerja sebagai tenaga packing?

Bukankan mereka juga bekerja pada perusahaan? Jika demikian, penjelasan KBBI di atasjuga masih rancu.

Mungkin kita bisa meminjam defr nisi dari negara tetangga datam mendefinisikan karyawan. Manfred Weiss, datam bukunya yang berjudul Labour Law & Industrial Relations in Germany, menggunakan Commercial Code untuk menjelaskan apa itu karyawan. Commercial Code merupakan sebuah kumpulan peraturan yang mengatur tentang perdagangan dan segala yang berkaitan di dalamnya. Karyawan atau yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai employee tidak didefinisikan secara gamblang dalam Commercial Code. Commercial code malah hanya menjelaskan apa itu self-employed. Berdasarkan Commercial Code, self employed adalah siapa saja yang pada dasarnya bebas dalam mengatur pekerjaannya dan menentukan jam kerjanya. Dengan kata lain, self-employed memiliki kebebasan dalam pekerjaannya.

Dengan demikian, employee adalah kebalikan dari self employed, yaitu siapa saja yang tidak memiliki kebebasan dalam menjalankan pekerjaannya. Keterbatasannya ini ditandai dengan kontrak kerja yang berisi peraturan-peraturan yang harus ditaati. Pelanggaran terhadap peraturan tersebut memiliki konsekuensi pada putusnya hubungan pekerjaan antara pemberi pekerjaan (pengusaha) dengan karyawan.

Inilah yang biasanya dikeluhkan oleh banyak karyawan, yaitu peraturan- peraturan yang mengikat mereka, seperti jam kerja, peraturan perusahaan, kebijakan cuti, dan masih banyak lagi. Belum lagi

perusahaan yang kaku sehingga membuat karyawan benar-benar merasa terkekang dan tak bisa bergerak. Namun, di sisi lain, karyawan akan difasilitasi dengan banyak hal yang tidak dimiliki oleh self- employed. Karyawan atau employee akan mendapatkan gaji tetap, tunjangan, bonus, dan masih banyak lainnya. Alasan inilah yang membuat orang tetap bertahan sebagai karyawan meskipun banyak tekanan dan peraturan di sebuah perusahaan.

Dari berbagai definisi di atas, kita bisa menarik sebuah kesimpulan mengenai siapa itu karyawan. Karyawan adalah orang yang bekerja pada sebuah lembaga, baik perusahaan atau kantor, yang keduanya diikat dengan sebuah kontrak. Kontrak tersebut akan menjelaskan mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak, di mana biasanya karyawan diminta untuk menyumbangkan gagasan dan pikiran untuk kemajuan perusahaan tersebut.