Semakin rumit,,
Semakin sulit untuk dijelaskan..
Semakin tak kuasa dijalani,,
Seakan-akan ingin lenyap saja..
Namun aku masih punya Allah, tempat berlindung dan meminta pertolongan
....Assalamuallaikum semua, hari ini cukup menjadi hari yang paling menyedihkan. Aku seakan menjadi anak yang sangat tak berguna, aku sangat sedih dan pikiranku berkata, "yaya, kau lemah. Sudahlah sudahi saja hidupmu!" Tapi, tidak dengan hatiku. Hatiku masih sangat kuat untuk mengingat Allah, sehingga ku tahan segala ego ku.
Singkat cerita, aku bisa terbilang seorang wanita yang selalu menutup diri. Disaat kesendirian aku bisa menangis tersedu-sedu dengan semua masalah yang aku tidak bisa selesaikan, tapi dikala berada diluar aku akan berusaha menjadi diriku yang seakan tidak pernah terjadi apa-apa. Sebenarnya, aku hanya ingin hidup bebas karena aku yakin bisa menjaga diri lagian aku tau apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan dalam agama islam terlebih lagi aku hanya ingin bebas untuk memilih pakaian ternyaman dalam hidupku. Ya! Aku ingin mengenakan cadar, itu saja. Tapi orang tuaku yang awalnya biasa saja, malah tidak mendukungku malah membuatku semakin sulit. Terlebih lagi, ketika aku memutuskan untuk berhenti kuliah. Hmmm... Seputar itu saja memang, tapi seakan tidak pernah berhentinya moment itu terputar. Mungkin, ketika aku menikah atau bahkan ketika aku tidak ada didunia ini lagi, baru mereka berhenti mengulang-ulang masalalu itu.
Next, aku sebenarnya merasa kesepian disamping pribadiku yang terkenal amat pecicilan, banyak omong, dan gak bisa diam. Didunia ini aku merasa tidak ada satupun yang bisa memahami, isi hati juga perasaanku. Sekalipun orangtua! Mereka sama saja buatku, mereka juga terkadang merendahkan aku karena selalu memiliki pemikiran yang berbeda. Terlebih lagi, mereka sering bertengkar hingga membuatku sedikit punya sifat egois dari mereka karena sama-sama tidak mau mengalah.
Tapi, disamping itu mereka amat perhatian padaku. Ketika aku sadar banyak yang hidup tanpa orangtua, membuatku bersyukur masih memiliki orangtua yang bagaimanapun mereka tetaplah orangtuaku. Aku patuhi saja larangan mereka tentang cadar, walau sebenarnya aku sangat ingin mengenakan cadar lagi. "Ada apa dengan cadarku bu, ada apa dengan cadarku? Kenapa cadarku teramat buruk dipandangan kalian?" Berontak pikiranku namun hanya bisa diam tanpa kata.
Sejak saat itu, aku lebih menyibukkan diri dan mencari peluang agar aku bisa cepat-cepat mengenakan cadar kembali. Jujur, aku rindu mengenakannya. Aku berdoa kepada Allah, agar ada akhir dibalik semua ujian ini. Kenapa dikatakan ujian? Karena banyak hal yang tidak bisa kuceritakan tapi amat sangat menyakitkan hingga aku memang benar-benar ingin pergi dari dunia ini. Sekejap ingatlah aku pada siksa neraka, sekejap ingat pula pada sebuah perjalanan hijrahku yang dulu. Itu yang membuatku bersemangat hidup hingga saat ini, aku ingin lebih baik dari diriku yang sebelumnya walaupun sementara ini aku tidak menjadi wanita bercadar lagi. Banyak yang mengatakan, segala ujian yang kuhadapi itu karena aku berhijrah! Tapi, menurutku ini semua adalah jalan menuju pribadi yang lebih baik lagi dari diriku sebelumnya dan semoga Lewat segala ujian ini bisa menghapus dosaku dimasalalu yang teramat kelam.
Kusadari, aku bukanlah wanita yang sempurna yang baik bahkan shalihah, aku hanya wanita biasa yang ingin mendapatkan kebahagiaan didunia dan akhirat. Aku tau, dibalik kesulitan akan selalu ada kemudahan! Saat ini aku masih harus terus berjua ng hidup dan berdoa kepada Allah, agar memiliki akhir cerita yang indah serta membahagiakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ada apa dengan cadarku? (SELESAI)
Cerita PendekSemua berawal dari kisah seorang remaja perempuan bernama amaliya bisa dipanggil "Yaya" yang memulai hijrahnya ditahun 2017, dia adalah remaja yang gemar memposting segala kehidupannya di sosial media. Hingga pada akhirnya, dia bercadar dan meni...