10. 발 진|Rash

292 29 3
                                    

Maap ya semuanya...

Apalagi yang udah nungguin update lama, kemaren ceritanya aku tuh susah tidur, sering begadang dan maksain main hape berhubung aku tuh suka ngedit pake hape, jadi aku edit cerita lapak sebelah pake hape. Maksain, ngedit, bikin belum lagi harus nambah daftar bacaan buat pengetahuan frasa kan. Dan akhirnya, mataku jadi tumbal. Udah ngga bisa tidur, meleknya hape. Mantap ngga tuh? 🌚🌚

Jadi, mungkin part ini agak panjang ya sebagai permintaan maaf. Maaf juga kalo banyak typo. Aku juga manusia 🐥🐥

Btw, taqabalallahu mina wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat ied mubarak semuanya!! Maap telat ngucapinnya:)

 Selamat ied mubarak semuanya!! Maap telat ngucapinnya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa, selalu vote dan komen ya. Saranin cerita ini dan masukin ke library ya! 🌝🌝🌚🌚

Udah ah, enjoy read!

Chaerin menghentikan langkahnya kala netranya menatap keberadaan Jimin yang tengah berdiri, menyenderkan punggungnya pada tembok putih di kantor agency. Niatnya, Chaerin hendak langsung pergi ke lokasi shooting untuk menyelesaikan beberapa take yang harus dia selesaikan hari ini. Tapi melihat Jimin berhenti berdiri di sana membuatnya urung, jelas sekali menunggunya. Padahal ia tahu, semua member Boys sudah keluar ruangan rapat paling awal. Chaerin tahu, karena ia tinggal terakhir. Dia harus memperingati daepyo nya satu itu.

"Kau tak ikut kembali bersama Taehee? Kupikir kalian akan kembali bersama." Chaerin sempat bertemu dengan pria itu sebelum ia bertemu Jimin disini. Taehee mencegatnya saat hendak keluar dari aula, menggengam pergelangan tangannya pelan kemudian menariknya sedikit menjauh untuk memintanya agar bisa bicara berdua. Chaerin setuju saja, apalagi saat mendengar pernyataan pria itu yang mengaku bahwa ia bersalah, secara tak langsung melecehkannya. Sedang Chaerin saat itu hanya terkekeh pelan ke arah Taehee, berbicara seakan itu bukanlah hal yang patut di besar-besarkan. Yang terpenting Taehee mengakui salahnya dan meminta maaf serta tak mengulanginya kembali. Yang sontak, membuat Taehee malah semakin terkagum pada Chaerin. Dia bilang, bahwa Chaerin benar-benar type idealnya.

Jimin terkesiap. Tubuhnya langsung berdiri tegak kala lobus frontal nya menerima sinyal kedatangan Chaerin dari gendang telinganya. Menatap gadis itu dengan tatapan penuh, sedang yang di tatap hanya menaikkan kedua alisnya bingung. Dahinya dikerutkan, menatap heran pada pria di depannya.

"Aku menunggumu."

Chaerin sedikit tertegun mendengarnya.

"Aku?" tanyanya tak percaya.

Jimin menganggukan kepalanya sekali sebagai jawaban. Tatapan pria itu beralih pada lantai bawah yang sedang mereka pijak saat ini sebelum kemudian mengembalikan netranya ke arah manik Chaerin. Menatap gadis itu dengan raut wajah khawatir.

HawthornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang