9.5K 1.1K 75
                                    

"assalamualaikum."

Jeffery melangkah masuk ke dalam rumah thia dengan sekotak kardus di tangan kanan serta menyeret koper kebanggaan nya, hadiah umroh Jeffery.

pria itu masih lengkap dengan setelah jas kerja, dan raut wajah lelah. tidak ia tidak di usir.

ia hanya ingin menginap di rumah thia selama satu minggu karena tidak tahan dengan kelakuan istri nya yang makin menjadi, sekalian menambah stok baju nya di sini supaya nanti tidak repot.

hehe.

Thia menyambut Jeffery, memberikan ciuman di pipi gembil kesukaan nya lalu mengambil kardus yang dibawa Jeffery.

Berlabel keripik kentang kesukaan si sulung.

Thia benar benar tidak paham. Semenjak Jefano resmi tinggal bersama mereka, saat itulah jiwa jahil Mark selalu muncul.

Dari menggoda adik nya yang belum bisa membuka mulut untuk makan sostel, menyembunyikan kabel charge, mengambil cemilan, membajak handphone Jefano dan mengirimi Nana pesan menggelikan walau sebenarnya Jefano memang menggelikan dan bucin abis.

hm kurang lebih, dia juga bucin.

"kok bawa koper?"

mangikuti langkah Thia, Jeffrey menjawab "rosse bikin pesta di rumah, ga jelas banget aku males."

hanya mengangguk dan menaruh kardus di punggung Mark yang sedang tengkurap di karpet, sibuk dengan obrolan chat nya dengan chania.

"apa ini?"

"menurut lo."

"dih, songong. Ngapain tuh bawa koper?" menunjuk koper yang tergeletak di samping sofa, "tidak menerima tamu." lanjutnya.

"papa ambil ni jajan nya."

"JEFANOO BAPAK LU NIH!"

Thia datang membawa air putih dan semangkuk semangka diikuti Jefano yang turun tergopoh-gopoh dari arah tangga.

"papa, beliin motor baru biar bisa jemput Nana!"

"hai anakku, tidak akan ku belikan. " sapa Jeffery sambil nyeruput air putih hangat penuh cinta dari Thia. Motor Jefano sudah ia sumbangkan setelah diperbaiki, dan akan dibelikan yang baru jika Jefano mendapat ranking pertama dan juara umum di sekolahnya.

menantang Jefano tidak buruk, Jeffery bukan termasuk ayah yang menuntut prestasi anaknya tapi kalau ada kesempatan ia hendak melihat ke ambisiusan Jefano saat ini.

oh ia sudah pernah melihatnya sekali, saat Jefano mencoba melepaskan hoddie milik Mark. Thia yang mengirimkan video itu kemarin, baru ia pura pura marah pada kedua anaknya.

"ewh."

Mark menyahuti sambil membuka plester kardus keripik kentang miliknya, lalu

menjatuhkan semua isinya kelantai.

membuat mark mendapat lemparan garpu buah dari Thia, "itu makanan jangan di kayak gituan!"

"gituin yang."

"diam," menggerling sinis pada suaminya- salah. Jeffery maksudnya. "gituin maksud mama." kembali memelototi mark yang sedari tadi sibuk membuat love sign dari jarinya.

supaya Thia tidak jadi marah, ditambah tatapan singa polos dari mata nya.

aigu!

sangat menggelikan, sepertinya si sulung ingin mendapat lemparan cinta dari Jeffery dan Jefano juga.

°°°

sebelum bermanja dengan Jeffery- maksud nya. sebelum bermanja dengan kasur seperti biasa Thia mengaplikasikan semua skincare night routine miliknya.

mamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang