6/6

5.1K 326 137
                                    

Nayeon duduk dengan tenang, menatap kosong refleksi tubuhnya yang sudah dibalut dengan busana pengantin cantik berwarna putih yang telah ia beli bulan lalu. Busana cantik dengan model yang direkomendasikan Seulgi.

Ah.. Seulgi.

Matanya melirik kearah gadis manis yang tengah memilih beberapa aksesoris kepala bersama seorang penata rambut khusus pengantin dibagian ujung ruang ganti yang berada didalam gereja itu.

Gadis itu mengenakan gaun putih tanpa lengan yang tidak kalah cantik dari yang tengah ia kenakan sekarang, rambut panjangnya digerai bebas dengan sedikit aksen gelombang dibagian ujung. Menawan sekali.

Meskipun raut murung dibalik ekspresinya yang nampak serius saat sibuk memilih aksesoris rambut yang nantinya akan Nayeon kenakan itu tetap bisa dengan jelas Nayeon dapati.

Lamunannya buyar saat Seulgi berjalan mendekat kearahnya dan menyisir rambut panjangnya dengan lembut. Satu tiara kecil berwarna putih yang sangat cantik dan sederhana disemaikan Seulgi ditengah-tengah belahan rambutnya. Sedikit taburan permata dibeberapa bagian tiara itu membuat penampilannya semakin sempurna. Membuat Nayeon bahkan takjub akan penampilannya sendiri. Dan Nayeon akui, selera Seulgi memang luar biasa.

"Udah selesai, Nay"

Seulgi tersenyum kecil sembari ikut memperhatikan pantulan wajah Nayeon dicermin. Nayeon membalas senyumnya dengan sebuah anggukan semangat.

"Kamu berbakat banget deh! Aku jadi cantik gini. Makasih banyak ya, Seul"

Seulgi tertawa pelan. "Kamu udah cantik duluan kali, makanya gak susah ngeriasnya"

Dan setelah itu, keheningan menyergap Seulgi. Gadis itu termenung menatap kosong kearah cermin, sementara Nayeon ikut diam memperhatikannya dengan sedikit sendu. Nayeon tau pasti apa yang tengah Seulgi rasakan, namun ia juga tidak bisa melakukan apapun. Karena ia tidak mau mundur dan mengalah untuk rasa cintanya pada Jimin.

“Kamu kenapa, Seul?” tanya Nayeon. Seulgi yang akhirnya tersadar dengan cepat menggeleng sembari tersenyum.

“Gak papa, hehe..”

Cklek

Kekehan hambar Seulgi terhenti saat pintu ruang ganti itu dibuka oleh seorang panitia yang membantu pernikahan.

"Pengantin wanita sudah siap? Sebentar lagi acaranya mulai. Pengantin prianya juga sudah nunggu di altar” seru panitia pernikahan itu. Membuat Nayeon segera mengangguk dan bangkit dari duduknya.

******

TENG!

TENG!

TENG!

Lonceng gereja telah berbunyi, pintu gereja pun terbuka, menampakan sosok cantik Nayeon yang berdiri gugup dengan didampingi sang ayah disisi kanannya. Sembari terus mencengkram lengan atas ayahnya dengan kuat. Nayeon melangkah pelan menuju altar pernikahan, dimana terdapat seorang lelaki yang sangat gagah dan tampan sedang menantinya.

Sepanjang perjalanan menuju altar, Nayeon melemparkan senyum cantiknya kekanan dan kiri, menebarkan rasa bahagianya pada seluruh keluarga besarnya dan keluarga besar Jimin yang hadir disana.

Matanya yang berbinar manis lalu menelisik kebagian kiri kursi panjang yang tersedia disana untuk selanjutnya menemukan ibunya yang tengah duduk seorang diri dibagian paling depan. Menatapnya penuh haru.

Nayeon hanya membalas tatapan itu dengan senyum yang semakin lebar. Sembari terus melangkah, sekarang pandangannya kembali ia edarkan kebagian sebelah kanan. Dan lagi, pandangannya terfokus pada bagian kursi paling depan, dimana dapat ia temukan senyum tipis dibibir kedua calon mertuanya.

One More Time [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang