Disaat mereka sedang asik - asiknya mengobrol, seseorang datang menghampiri mereka sambil lari terbirit - birit. Orang itu adalah Hyungseob.
"weh, lu bener nadia anak PMR kan?" tanya Hyungseob.
"iyaa kenapa?"
"tolongin dong, itu tadi ada yang jatoh disana. Katanya anak PMR yang ada cuman lu doang disini, ya udah akhirnya gua kesini buat minta bantuan lu" jelas Hyungseob.
"ohh okee, saya kesana. Tunggu sebentar" ucap Nadia.
Disaat Nadia sedang bersiap - siap dengan Hyungseob yang menunggunya, Angel sengaja menyenggol lengan Adinda.
Adinda yang merasa peka langsung berkata, "mmm... Seob, a--nu ituu maapin gua ya buat yang tadi, gua udah bersikap ga ngenakin sama lu"
Hyungseob menoleh, "ya udah gapapa, sebenernya gua bukannya marah. Cuman pengen negur lu aja, selebihnya mah gapapa kok, udah gua maapin juga"
Adinda yang masih malu dan merasa bersalah hanya bisa tertunduk.
"btw, temen lu yang satu lagi itu mana?"
"dia lagi istirahat didalem tenda, oiyaa gua jg mewakili dia ya buat minta maap" ucap Adinda lagi.
Hyungseob menanggapinya dengan mengangguk.
"yuuk, saya udah siap nih" Nadia keluar tenda.
Mereka berdua langsung berpamitan untuk pergi kepada Angel dan Adinda yang masih terduduk disana.
Sampai disana, Nadia melihat seseorang yang sedang terduduk ditanah sambil memegangi tangannya yang terluka.
"nih, tolong obatin dia" suruh Hyungseob. "gua tinggal dulu ya"
Nadia kaget bukan main, ternyata orang itu adalah Taeyong. Ya, Nadia disuruh Hyungseob untuk mengobati Taeyong. Bisa dibayangkan gimana gugupnya Nadia sekarang.
Mau tidak mau ia harus menuruti permintaan Hyungseob. Apalagi ini sudah menjadi tugasnya dia sebagai bagian dari anggota PMR.
"maaf kak, saya pegang ya tangannya" sungkan Nadia.
Taeyong hanya mengangguk.
Nadia mulai mengobati tangan Taeyong yang terluka itu dengan sangat pelan dan hati - hati. Sesekali ia mendengar Taeyong meringis kesakitan. Mendengarnya, Nadia jadi tidak tega.
"udah kak" ucap Nadia begitu selesai.
"jadi kamu nadia?" tanya Taeyong.
"iyaa hehe" Nadia tertawa kecil.
"kamu yang waktu itu lari nabrak saya ditoilet kan?"
Duuh pake segala diingetin lagi, batin Nadia.
"aneh ya, kita sering ketemu tapi gak tau nama" Taeyong ikut tertawa kecil.
"tapi saya tau nama kakak"
Tiba - tiba Taeyong mengulurkan tangannya kepada Nadia.
"saya Taeyong, kita belum kenal secara resmi kan"
Nadia yang kaget hanya bisa terdiam.
"ga dibales nih jabatan tangan saya?" kata Taeyong.
Mendengar itu, Nadia langsung buru - buru membalas jabatan tangan Taeyong, "ahh iyaa kak, saya nadia. Salam kenal" Nadia tersenyum kaku.
"gak usah sungkan ya sama saya, santai aja" Taeyong tersenyum.
"mmm... Yaudah kak kalo gitu aku pamit dulu" Nadia sudah tidak tahan lagi berlama - lama disitu. Jantungnya sudah berdegup sangat kencang.
"ehh makasih ya nanad" Taeyong berterima kasih kepada Nadia.
Hah?! Apa?! Dia manggil aku nanad?!, Nadia teriak dalam hati.
Nadia langsung berlari menuju tenda sambil membawa kotak P3K ditangannya. Nadia sudah benar - benar tidak tahan jika ia masih mau berlama - lama disitu.
"eh nad, lu kenapa?!" Angel bertanya dengan heboh.
"buset dah, ampe ngos - ngosan gitu" - Adinda
Nadia menetralkan deru napasnya sambil menjawab, "masa ya, kak taeyong"
"kenapa kak taeyong???" Angel dan Adinda penasaran.
"kak taeyong manggil aku nanad!!!" Nadia mengguncang - guncangkan badan Angel.
"astagfirullah naddd, udahh sakit badan gua"
"widihhh... Panggilan kesayangan itu nad" ledek Adinda.
"haduuuh ya ampuun" Nadia menepuk - nepuki pipi tak percaya.
"eh btw, dia tau darimana nama lu?" tanya Angel.
"siapa lagi kalo bukan dari Hyungseob"
"fix panggilan kesayangan nanad hahahah" Adinda tertawa puas.
"mimpi apa aku semalem ya ampun" Nadia masih heboh.
Yah beginilah seorang Nadia, sekalinya dibaperin orang langsung heboh. Walaupun gak seheboh Annisa sih hahah.
"apaan nih berisik banget" Annisa yang baru bangun dari tidurnya keluar tenda sambil bertanya - tanya.
"si nadia lagi bahagia gara - gara dipanggil kak Taeyong nanad" - Angel
"kok bisa?"
"ahh panjang ceritanya, intinya itu aja"
Annisa mendengus sebal.
"lagian sih lu tidur mulu" - Adinda
"hehh gua kan tadi abis jatoh, lagian yang nyuruh tidur kan nadia bukan gua sendiri" Annisa marah - marah.
"udah apa udah nis baru bangun gak usah marah - marah. Elu juga nih din, nyari gara - gara aja jadi orang" Angel melerai.
"adinda nya aja nohh, bikin gua kesel aje"
Emang ya, Annisa tuh kalo udah kesel congornya gede. Ngomongnya nyerocos bae.
Dimenye squad tuh yang sering berantem emang mereka berdua, gak tau kenapa. Adinda yang suka sewot sama Annisa, ditambah Annisa nya yang bacot. Udah dah kacau.
Kalo Angel gak teriak buat misahin juga gak bakal berhenti itu mereka berdua.
Kalo si Nadia sih mode keep calm, padahal sebenernya dia juga kesel banget. Paling juga kadang negur nya pelan pelan, baik baik gitu. Tapi percuma, gak mempan. Itu bocah berdua kudu dibilanginnya yang galak, baru deh bisa diem.
Tapi walaupun begitu, mereka tetap sahabatan kok, gak ada rasa dendam diantara mereka. Justru dengan mereka seperti itu, persahabatan mereka jadi gak flat dan gak garing.
"ya udah, udah yaaa jangan ribut lagi" kata Angel.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Running 2 U || NCT~
FanfictionHanya sebuah cerita persahabatan di iringi oleh cinta. . . . [ON GOING√]