Part 1

1.6K 177 7
                                    


Setelah pulang sekolah, biasanya Taehyung akan mampir ke cafe dekat perempatan rumahnya untuk membeli minuman. Setiap hari Taehyung memilih minuman yang berbeda maka dari itu, hampir seluruh minuman dalam menu sudah pernah Taehyung coba. Yah, kecuali minuman dengan tambahan teh hijau. Dia bukan tidak suka dengan rasanya, tapi melihat warna hijau di minuman dapat menghilangkan selera Taehyung untuk minum.

Omong-omong, Taehyung ini bukan manusia seutuhnya. Ibunya adalah seorang manusia, namun ayahnya adalah Dewa Ares, dewa Perang. Jadi wajar kalau Taehyung banyak melakukan perkelahian dan selalu menang. Hal itu sudah ada dalam darah dagingnya. Sebagai seorang demigod, Taehyung juga diberi kemampuan untuk melihat makhluk-makhluk mitologi yang hidup dibalik tabir mereka.

Kebanyakan yang Taehyung temui adalah makhluk dari olympus yang sedang berwisata dan sebagian adalah yang sudah menetap di Bumi. Beberapa kali memang ada makhluk yang berusaha menyerangnya, namun siapa yang bisa mengalahkan Taehyung dalam sebuah perkelahian kalau ayahnya saja Dewa Ares.

Setelah memesan satu kopi dolce, Taehyung
mencari tempat duduk yang masih kosong. Dia bukan tipe yang harus duduk di tempat tertentu, lagian dia hanya menunggu pesanan kemudian membawanya pulang tapi, matanya menangkap pemandangan aneh saat sedang memindai bangku kosong.

Di pojokan cafe, ada seorang pemuda berpiii chuby tengah menikmati cheese cake sendirian, mejanya dipenuhi buku yang terbuka dengan satu laptop menyala.
Namun, bukan itu yang dilihat oleh mata sipit Kim Taehyung.

Pemuda berpipi chuby itu memang memiliki wajah sama dengan yang dilihat antara manusia dengan Taehyung, tapi baju serta barang-barang yang dibawa si pemuda itu adalah benda magis.

Baju yang dikenakan adalah dress putih polos dan ikat pinggang kulit, sepatu sandal dengan tali yang melingkari seperempat panjang kakinya. Barang- barang yang ada di meja juga hanya sebuah busur dan panah yang berserakan. Oh, jangan lupa sepasang sayap putih yang tengah terlipat itu. Sudah jelas kalau makhluk yang Taehyung temui adalah Cupid.

Omong-omong, si Cupid memang memesan cheese cake sambil membersihkan panah emasnya. Tanpa ragu, Taehyung mendatangi si Cupid dan duduk di sebrang meja. Si Cupid yang merasa ada seorang yang mendatanginya, mengalihkan pandangan daripanahnya

"Oh, seorang demigod. Apa yang membawamu menemuiku?" Tanyanya tanpa basa-basi.

Taehyung terkekeh, "Woah, tidak sabaran rupanya. Namaku Kim Taehyung keturunan Dewa Ares."

Si Cupid menghela nafas, " Manusia mengenalku dengan nama Park Jimin"

"Permisi, Tuan-Tuan." Seorang pelayan datang
saat Taehyung siap mengajukan permintaan pada si Cupid

"Taehyung-ah, ini pesananmu"

"Terimakasih, Yeri-ya." Kemudian memamerkan senyum tampannya dengan bangga.

"Hmm dasar playboy"

"Hati-hati kalau bicara. Kudoakan suka dengan manusia, baru tahu rasa," cibir Taehyung.

"Aku memang pacaran dengan manusia." Taehyung melotot kaget,

"Itu dilarang, kan?" Tanyanya.

"Memang hubungan Dewa dan Manusia tidak dilarang?" Jimin mulai memasukkan panahnya ke dalam wadah kulitnya.

Kemudian Taehyung diam. Kalau dipikir, memang seluruh demigod di dunia ini bisa saja dianggap sebagai anak haram. Ya, bukan anak haram juga sebenarnya. Aduh, bagaimana, ya?

Taehyung bingung juga akhirnya.

"Tidak meminta panahku untuk seseorang?"

Tawaran Jimin menyadarkan Taehyung untuk kembali ke tujuan awal mendatangi meja Jimin. Taehyung yang ditanyai begitu langsung memikirkan seseorang yang disukainya selama satu semester ini.

Namanya Jung Yerin, anak kelas sebelah. Kelakuannya tenang dan lemah lembut, cocok untuk Taehyung yang tidak ada diamnya. Pasti Yerin bisa mengobatinya setelah kegiatan favoritnya, tonjok-tonjokan. Yang jelas, Taehyung butuh seseorang yang bisa menetralkan adrenalin dalam tubuhnya.

"Yerin. Jung Yerin. Kelasnya ada di sebelah kelasku."

"Manusia biasa?" Tanya Jimin memastikan.

"Ya."

Jimin mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Berhubung di meja hanya tersisa satu panah, Jimin memberikan panah itu pada Taehyung.

"Genggam batang emasnya kemudian bilang 'panah ini dari Kim Taehyung, keturunan Dewa Ares',"

Taehyung mengucapkan kalimat itu persis seperti yang dikatakan Jimin, kemudian panahnya berpendar sebentar sebelum kembali ke keadaan normal. Saat membuka genggamannya, Taehyung dapat melihat namanya terukir disana dengan rapi.

"Nice," Pekik Jimin senang sambil menerima panahnya lagi. Otaknya sibuk mencari dimanakah Jung Yerin berada dan akhirnya menemukan Yerin berada tidak jauh dari cafe.

"Ikut aku, Jung Yerin ada di sekitar sini."

➶ ➶ Broken arrow ➶ ➶

Dikarenakan Kim Taehyung yang tidak bisa terbang, akhirnya Jimin mengalah dan menutup sayapnya rapat-rapat. Tidak sopan membiarkan pelangganmu sendirian.

"Em, bagaimana dengan upahnya?"Tanya Taehyung setelah menelan seteguk kopi dolce yang dari tadi belum habis.

"Tergantung hasilnya. Kalau kau tidak puas, aku tidak akan meminta bayaran. Omong-omong, kekuatan cinta panah ini, juga tergantung dengan kekuatan cintamu pada Yerin. Kalau kau memberikan tempat istimewa untuk Yerin, maka Yerin juga akan begitu. Semacam kau memberi dan orang lain mengembalikan. Mengerti?"

Taehyung menganggukkan kepalanya penuh semangat. Hello everybody, Taehyung memang tengah tergila-gila dengan Yerin, jadi dia percaya kalau perasaannya sangatlah kuat. Bahkan setiap malam, yang ada diotak Taehyung adalah senyum indah seorang Jung Yerin.

Saat sampai di sebuah pertigaan,Taehyung melihat Yerin berada di seberang jalan, dia baru saja keluar dari sebuah toko buku bersama seseorang. Taehyung pun segera menepuk pundak Jimin tidak sabar, padahal Jimin sendiri juga sudah siap membidik Yerin. Dengan penuh konsentrasi, Jimin melepaskan panahnya lurus kepada Yerin. Saking lurusnya Taehyung dan Jimin sampai menahan nafas.

JLEB

"AKH!"

Baik Taehyung maupun Jimin kehabisan nafas mereka, tapi bukan itu masalahnya. Masalah yang sebenarnya adalah panah itu menancap di dada perempuan yang Taehyung yakini sebagai teman Yerin.

"Tidak mungkin!" Jimin memekik frustasi,"Bagaimana bisa panahnya belok!?"

Taehyung menatap Jimin dengan tatapan marah,"APA INI PARK JIMIN!?"

"Tenang dulu. Panah para Cupid tidak bisa meleset, pasti ada masalah."

"Aku tidak ingin dia suka padaku, Jimin. Yerin bisa salah paham kalau seperti ini."

"Menurutmu aku juga tidak bingung. Sekalipun panahku memang menyakitkan, tidak ada yang akan memekik kesakitan seperti dia."

Jimin dan Taehyung dapat melihat, di seberang sana Yerin tengah membantu temannya yang meringkuk di trotoar. Beberapa orang bahkan sudah membantu untuk membawa teman Yerin.

"Pasti ada masalah." Jimin melebarkan sayap yang sejak tadi ditekuk.

Taehyung yang melihat itu kemudian mencekal pergelangan tangan Jimin,"Kau mau lari?"

"Tidak, aku berjanji untuk membuat Yerin suka padamu. Tapi sebelum itu, aku harus mencari tahu apa yang terjadi. Aku janji akan menemuimu lagi kalau masalah ini sudah terpecahkan," ujar Jimin.

Sebagai Cupid yang bermartabat, kepuasan pelanggan adalah hal utama. Namun, masalah ini adalah masalah pertama sejak Jimin dilahirkan sebagai Cupid. Dan janji seorang Cupid tidak akan teringkari.

Taehyung mengalihkan tatapannya dari Jimin yang terbang menjauh kepada pemuda itu. Mata mereka sempat saling menatap sebelum Taehyung berbalik untuk pergi.

🏹

to be continued

Broken Arrow ; vjoy✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang