Part 12

589 108 5
                                    

Bukan berarti setelah Sooyoung kembali muncul di hadapannya, Taehyung akan merasa masalahnya sudah berakhir. Nyatanya tidak. Kini dia harus mengumpulkan nyali yang cukup besar hanya untuk menatap mata Sooyoung selama sepersekian detik. Dia takut kalau—mungkin saja—Sooyoung mendapat penglihatan tentang kejadian-kejadian yang Taehyung alami.

Taehyung sendiri juga masih bingung bagaimana menghadapi kehidupannya setelah keluar dari ruangan gelap itu. Tentu Taehyung ingat setiap kejadian yang dihadapinya di masa lalu adalah hal yang nyata namun keadaannya yang seperti baru terbangun dari mimpi seakan tidak meyakinkan. Lalu hari dimana kejadian-kejadian itu terjadi harus disebut apa.

Kemarin? Tapi disini tidak benar-benar kemarin. Masa lalu? Taehyung juga belum pernah reinkarnasi, jadi tidak bisa disebut masa lalu juga. Intinya, susunan waktu yang sedang dilewati Taehyung sedang berantakan.

Merasa seseorang memperhatikannya, Taehyung mengangkat wajahnya. Terlalu lama menunduk ternyata sedikit berbahaya juga untuk kesehatan leher Taehyung. Omong-omong, Jaehyun sudah menatapnya  garang. Terlihat sekali jika meminta perjelasan terkait Park Sooyoung. Beruntung kelas sudah sepi, hanya tersisa lima orang disana—termasuk mereka berdua—sedangkan yang tiganya lagi sibuk menggosip di pojokan kelas sambil menyantap bekal.

"Sebenarnya siapa Park Sooyoung? Kau mengenalnya"

Taehyung tersenyum getir. Kalau saja Jaehyun bertanya 'siapa Sooyoung?' saat hubungan 'mereka' begitu harmonis, Taehyung akan menjawab kalau Sooyoung adalah kekasihnya. KALAU SAJA, garis bawahi itu.

Sungguh, siapa yang bisa menolak pesona Park Sooyoung?

Yang ada di ingatan Taehyung sekarang adalah Sooyoung yang dulu. Dia tentu cantik (bukan hanya Taehyung yang setuju, orang lain pun mungkin beranggapan seperti Taehyung). Sifatnya sedikit kekanakan dan ceroboh. Bicaranya juga kurang lebih seperti Yerin; ceplas-ceplos dengan wajah polos. Namun melihat image Sooyoung saat di depan kelas tadi menyadarkan Taehyung kalau sifat yang dulu, positif terhapus dari dalam diri Sooyoung.

"Kau mungkin tidak akan percaya kalau kuceritakan."

"Bagaimana kau tahu kalau aku tidak akan percaya, aku bahkan belum mendengar apa pun."

Taehyung menoleh ke belakang, memastikan segerombol gadis di belakang sana tidak sedang mencuri dengar. Baru setelah yakin, Taehyung kembali menatap Jaehyun. Ada hening yang menyelimuti kala Taehyung mencoba memantapkan hatinya untuk bercerita.

Jaehyun pikir masalahnya tidak akan begitu rumit, namun helaan nafas Taehyung seakan membawa beban berat. Sorot mata sahabatnya ini terkesan putus asa.

Apa masalahnya? Pikir Jaehyun, namun dia akan setia menjadi pendengar cerita Kim Taehyung.

"Aku yang sekarang, bukan aku yang mungkin selama ini kau kenal. Tubuh ini mungkin sudah menemanimu bertahun-tahun di sekolah ini tapi tidak dengan jiwaku." Masih belum ada reaksi dari Jaehyun,"Aku sedang sekarat di kehidupanku yang satuny sebelum datang kemari—"

"Dan Park Sooyoung ada di kehidupanmu yang itu?" Taehyung terdiam, tidak menyangka Jaehyun dapat menebak alurnya semudah itu.

"Y-ya," tiba-tiba matanya berkaca-kaca,"aku jatuh cinta pada Jung Yerin dan Sooyoung adalah sahabat karibnya."

"Yerin?" Jaehyun terlihat bingung,"maksudmu Jung Yerin yang populer itu!?"

Taehyung mengangguk kaku,"Memang Jung Yerin yang itu. Jadi... Aku melakukan sesuatu agar Yerin menyukaiku namun malah Sooyoung yang menyukaiku. Awalnya aku menolak kehadiran Sooyoung. Aku pikir jika terus berusaha, Yerin akan menyukaiku balik tapi ternyata tidak semudah itu. Mungkin aku memang sedikit terjerat dengan kehadiran Sooyoung. Dia terlihat begitu menyayangiku, jadi aku merasa tentram jika sudah melihat Sooyoung walaupun hanya sekali dalam sehari." Suara Taehyung bergetar hebat ketika mengakhiri kalimat panjangnya.

Broken Arrow ; vjoy✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang