Part 1 (b)

754 158 6
                                    

Taehyung tidak henti hentinya menyesal sudah meminta panah pada Jimin. Sudah seminggu sejak kejadian 'panah cinta nyasar' itu, dan sampai saat ini pula Jimin belum menunjukkan sosoknya. Sampai kapan Taehyung harus menunggu?

Taehyung kini tahu siapa pemuda yang terkena panah itu. Teman sejati Jung Yerin, manusia biasa bernama Park Sooyoung. Sooyoung memang tidak jelek, cantik sekali malah. Tapi Taehyung tidak bisa mengatakan bahwa dia akan mudah jatuh cinta pada Sooyoung. Cintanya pada Yerin sudah paten, dia ingin terus berjuang atas nama Jung Yerin.

Yah, walau Taehyung juga kadang merasa beruntung Sooyoung memberikan banyak perhatian padanya. Contohnya, tanpa pesan peringatan dari Sooyoung untuk membawa buku tulis fisika, mungkin hari ini Taehyung akan membersihkan kamar mandi sekolah sampai bel terakhir berdering. Bahkan Sooyoung  membuatkan bekal makan siang untuk Taehyung .

Tapi sekali lagi, masalahnya bukan ini.

Taehyung selalu berharap kalau Yerin yang memberinya banyak perhatian. Maka dari itu, dengan egoisnya, Taehyung selalu meminta Sooyoung untuk mengajak Yerin jika mereka akan pergi bersama. Yerin sih selalu bilang iya karena Sooyoung itu seperti kakaknya sendiri walaupun kelakuan Sooyoung seperti anak kecil. Selain tidak tega untuk menolak ajakan Sooyoung, Yerin juga mencemaskan keadaan Sooyoung.

Yerin memang kenal Taehyung sejak mereka satu sekolah. Tapi baru-baru ini Sooyoung tiba-tiba bilang padanya kalau dia suka Kim Taehyung. Padahal seingat Yerin, Sooyoung belum tahu yang mana namanya Kim Taehyung. Mereka selalu bersama, maka dari itu Yerin nyaris tahu seluruh kenalan Sooyoung. Lagian, menurut Yerin, Sooyoung itu tidak tahu caranya suka pada seseorang.  Sooyoung bahkan tidak pernah peka kalau Jeon Jungkook suka padanya. Padahal seluruh orang di dunia ini kalau ditanyai apakah Jungkook terlihat menyukai Sooyoung juga akan setuju. Sooyoung saja yang memang tidak pernah melibatkan perasaan dalam hal apapun.

Sekarang kembali ke Taehyung. Jam di dinding kamar Taehyung sudah menunjukkan pukul dua dini hari dan Taehyung belum juga terlelap. Berhubung besok hari Minggu, tidak ada salahnya Taehyung begadang. Tidur juga akan membuat Taehyung terbayang-bayang rasa menyesalnya, jadi memang lebih baik tidak tidur sekalian. Aneh memang.

TING!

Ponsel Taehyung berbunyi. Ada satu pesan disana.

Unknown Sender
Besok, jam 10 pagi, di cafe kemarin.
Park Jimin.

Taehyung
Oke.

Zaman memang sudah berubah. Bahkan seorang Cupid bisa menggunakan ponsel sekarang.

➶ ➶ Broken Arrow ➶ ➶

Paginya sesuai janji, Taehyung datang ke cafe kemarin. Jimin yang sudah datang dari tadi melambaikan tangannya saat Taehyung memasuki cafe. Sebelum mendatangi Jimin, Taehyung menyempatkan diri untuk memesan kopi milo machiato dengan topping coffe jelly yang banyak.

"Jadi, bagaimana?" Tanya Taehyung saat sudah duduk di hadapan Jimin. Ditangannya sudah ada kopi pesanannya tadi.

"Aku baru menemukan beberapa penjelasan karena kasus ini memang jarang. Seniorku bahkan kaget ada panah yang bisa meleset."

"Apa ini masalah serius?" Wajah Taehyung terlihat khawatir.

"Yah, cukup serius bagiku. Menurut informasi yang aku dapatkan, panah ini akan meleset akibat dua alasan. Yang pertama, target panah punya perlindungan spesial. Yang kedua, orang yang terkena panah adalah takdirmu. Untuk alasan yang kedua, tidak mungkin terjadi padamu. Setidaknya, Sooyoung dan kau minimal berusia duapuluh dua tahun agar alasan kedua bisa terjadi, sedangkan sekarang kalian masih SMA."

"Jadi Jung Yeri punya pelindung, begitu?"

"Eung..." Jimin mengerutkan dahinya, "Yerin manusia biasa, jelas dia tidak punya kekuatan apapun"

"Adakah informasi lain?" Tanya Taehyung lagi.

Bahu Jimin melorot,"Belum ada." Jawab Jimin lemah.

Jimin kehilangan akal untuk menghadapi kasus kali ini. Sebenarnya ada satu masalah lagi. Berhubung tidak banyak kasus seperti ini, Jimin menghabiskan waktunya untuk mencari riset sana-sini. Seniornya pun hampir semuanya geleng kepala saat ditanyai. Itu yang menyebabkan progress kasus ini lambat. Jimin ingin menyerah, tapi dia tidak ingin Taehyung kecewa. Sudah dia bilang sejak awal kalau kepuasan pelanggan adalah prioritasnya. Masa iya Jimin harus ingkar janji? Bukan tipe Jimin sekali.


Mereka terdiam lama sekali. Bahkan Taehyung yang akhirnya bosan sempat menonton dua episode web drama lewat ponselnya. Jimin sendiri juga tengah membaca beberapa buku (benar-benar buku, bukan panah bertabir buku) dan menelfon beberapa kali. Omong-omong, wujud Jimin berubah total kali ini. Taehyung bahkan tidak melihat sayap Jimin.

Dibeberapa keadaan, Cupid memang bisa berubah menjadi manusia asli. Lagian kalau menggunakan baju kemarin dan bertemu demigod lain, pasti ada saja yang akan meminta jasanya. Kalau sudah begitu, kapan kasus Taehyung selesai. Jimin juga lebih senang menggunakan baju manusia.

"Panahnya tidak bisa dicabut, ya—"

"DICABUT!" Jimin memekik dengan semangat. Untung keadaan cafe masih lengang.

Serius, Taehyung tadi hanya bergumam sendiri sambil menscrool-down beranda Instagramnya tapi reaksi Jimin benar-benar mengagetkannya.


"Kenapa, sih?" Dari raut Taehyung sendiri, sudah jelas kalau Taehyung terheran heran melihat tingkah Cupid satu ini.

"Kalau panahnya dicabut, kita bisa membuat Sooyoung tidak suka padamu, jadi kamu tidak perlu bersikap egois dengan meminta Yerin untuk selalu pergi dengan kalian. Kalau Yerin menyukaimu, panahnya pasti bisa menancap ke Yerin dengan sendirinya. Semacam autoshoot begitu. Dan panahnya tidak akan bisa dicabut kalau Yerin suka padamu dengan cara alami."

Mata Taehyung erbinar terang. Setidaknya masih ada kesempatan untuk mendapatkan hati Jung Yerin.

Eh, tapi bukan berarti Sooyoung tidak menarik. Menurut Taehyung , Sooyoung itu bisa dapat yang lebih baik dari Taehyung , jadi akan ada baiknya kalau panah Sooyoung dicabut saja.

"Bagaimana cara mencabutnya?" Tanya Taehyung menggebu-gebu.

Jimin tersenyum bahagia,"Kau harus membuat Sooyoung bahagia sampai dia merasa melambung ke langit ketujuh, lalu jatuhkan dia begitu saja. Kemudian ujung panahnya akan keluar dari dada Sooyoung, saat itu kau bisa mencabutnya. Ingat, HARUS SEGERA DICABUT."

"Ah, jadi caranya seperti memberi harapan palsu. Tapi kenapa harus segera dicabut?"

"Ya, semacam itu. Eum... Saat panahnya keluar, Sooyoung dapat melihat panah itu juga. Kau tahu kalau manusia dilarang melihat tentang kehidupan asli kita. Panah itu juga akan masuk lagi setelah semenit berlangsung. Jika kau langsung mencabutnya, Sooyoung akan kehilangan ingatan tentangmu. Tapi kalau panah itu sudah masuk kembali, Sooyoung akan punya kemampuan untuk melihat makhluk sepertiku. Keadaannya yang bukan demigod akan membuatnya mudah diserang makhluk jahat. Kalau kemungkinan kedua terjadi, kau harus menjaganya sampai kemampuan itu hilang sendiri."

"Hilangnya berapa lama?"

"Itu bukanlah hal yang dapat seorang Cupid tahu. Hanya dua orang yang berhubungan yang akan tahu."

Harapan Taehyung memudar. Dia tidak ingin kemungkinan kedua terjadi. Tapi kalau seperti ini terus, dia tidak akan punya kesempatan menjadi kekasih Jung Yerin.

Jimin menepuk pundaknya,"Jangan murung. Kita coba saja, aku pasti membantumu."

Terdengar simple, tapi Taehyung juga tidak yakin bisa menyelesaikannya secepat itu.
Taehyung bertekad, sekalipun harus menghadapi hari yang berat karena panah cinta yang salah sasaran bukan berarti kesempatannya mendapatkan Yerin akan hilang. Pasti ada cara. Yang terpenting adalah mengeluarkan panah itu dari tubuh Sooyoung dan mencabutnya.

Terdengar simple, tapi Taehyung juga tidak yakin bisa menyelesaikannya secepat itu.
Langkah pertama, dia harus membuat Sooyoung merasa paling dicintai. Hitung-hitung praktek untuk jadi kekasih Yerin nanti.

🏹

To be continued

Broken Arrow ; vjoy✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang