Part 13

984 132 6
                                    

Manik Sooyoung menatap waspada pemuda berseragam sekolah (lengkap dengan tas dan sweater) yang sedang menarik pergelangan tangannya. Kakinya sendiri menahan pergerakan mereka sehingga keduanya berhenti di depan barisan pohon-pohon tinggi. Jalanan di belakang mereka sepi tanpa lalu lalang kendaraan. Taehyung melayangkan tatapan heran ketika Sooyoung berseru ingin pulang.

"Aku hanya meminta penjelasan, bukan meminta diajak ke hutan," lanjut Sooyoung.

Samar samar terdengar suara kicauan burung dan riuhnya daun yang saling bergesekan dengan angin. Sooyoung semakin waspada jika saja ada hewan buas yang menemukan mereka berdiri di pinggiran hutan seperti daging siap santap.

Kemarin Sooyoung memang sempat meminta penjelasan pada Taehyung dan berakhir dengan diusir. Seharian tadi Taehyung juga terlihat tidak peduli dengab eksistensinya. Bahkan di saat-saat Yeri menariknya untuk pulang, Taehyung masih diam di kursinya.

Barulah ketika Sooyoung mau membuka pintu mobil keluarga Yeri, Taehyung menariknya menjauh. Telinga pemuda itu seolah tuli dengan protesan Sooyoung ataupun Yeri yang marah-marah karena saudara sepupunya dibawa pergi tanpa izin.

"Kita akan menemukannya disini, percaya padaku," Taehyung tentu tidak membiarkan Sooyoung melangkah mundur. Genggaman di pergelangan tangan gadis itu semakin erat.







➹➹➹ Broken arrow ➹➹➹






Anggap saja Kim Taehyung sudah gila karena menyeret anak orang masuk ke dalam hutan, tapi lebih gila lagi Park Sooyoung yang mau percaya pada manusia seperti Taehyung.

Semakin banyak langkah yang diambil, semakin jauh pula jarak keduanya dari jalanan, meninggalkan motor Taehyung sembarangan di pinggir jalan. Cahaya matahari juga semakin samar-samar akibat tertutupi lebatnya dedaunan. Sooyoung semakin merapatkan tubuhnya pada Taehyung. Genggaman pemuda itu sudah terlepas sejak beberapa saat Sooyoung, tergantikan dengan kedua tangan Sooyoung  yang meremas erat lengan Taehyung. Banyak sekali semak yang menutupi jalan mereka, sehingga Taehyung terpaksa melepaskan genggamannya, tapi siapa sangka malah Sooyoung sendiri yang mendekat. Jangan lupa kalau Sooyoung tadi sempat menolak mentah-mentah ajakannya. Lucu, kan? Maka dari itu, Taehyung suka.

Sooyoung tidak menyadari bahwa kakinya sudah melangkah tenang mengikuti langkah Taehyung, perasaan khawatirnya berangsur-angsur hilang. Dia yakin saja kalau Taehyung tidak mungkin melukainya.

Langkah keduanya terhenti di pinggir sungai yang membentang sejauh sepuluh meter. Airnya yang jernih mengalir tenang, seolah tidak ingin menghanyutkan siapapun yang menyeberang. Sooyoung dibuat terpaku dengan sungai itu. Ada suatu hal yang menariknya untuk berenang di sana. Sooyoung berhenti menaruh perhatiannya pada air sungai kala Taehyung menariknya masuk, menuntun langkahnya menuju seberang.

"Lihat ke depan." Pemuda itu tetap melanjutkan langkahnya, mengabaikan tangan mereka yang entah sejak kapan saling bertautan erat.

Tidak ada yang salah dengan pemandangan di depan mereka, namun Sooyoung dapat melihat selusin kelompok manusia sedang mengenggam sebilah pedang, mengayunkan benda logam itu dengan satu tangan, mencoba membelah tubuh lawan mereka beringas.

Sebelum Sooyoung sempat bertanya, suara Taehyung terdengar di antara riuhnya pertarungan di hadapan mereka,"Selamat datang di Perkemahan demigod,"ucap Taehyung dengan senyum lebarnya.

Semakin melangkah ke dalam, semakin besar rasa terpukau Sooyoung. Melihat bagaimana para demigod melewati berbagai rintangan di tanah lapang dan beradu kekuatan.

Tidak lama, keduanya sampai di sebuah kolam yang cukup besar dengan menumpang kereta kuda milik saudara Taehyung(anak-anak Dewa Ares) yang sedang melintas. Letaknya lumayan jauh dari lokasi latihan para demigod, sehingga tidak banyak orang berlalu lalang. Taehyung membiarkan Sooyoung mendekat ke kolam dengan air terjun kecil yang mengalir pelan.

"Kenapa..." Sooyoung menoleh pada Taehyung yang menunggunya dengan tenang,"aku merasa begitu familiar?"

"Karena separuh jiwamu terkubur disini bersama kenangan dari dirimu yang lainnya. Kau pemilik kolam ini, Park Sooyoung."

Pemuda manis itu menoleh ke arah lain. Woojin sendiri ikut terkejut sebelum membungkukkan tubuhnya sopan pada pria tua yang melangkah pelan menuju mereka.

"Aku.. pemilik kolam ini?"

Pria tua itu duduk di pinggiran kolam, menciduk air kolam yan begitu jernih dengan mata sedih,"Ibumu meninggalkan kolam ini setelah mengorbankan kehidupannya dan menikah dengan seorang pemuda. Dia membangun kolam ini dengan kekuatan terakhirnya, menyimpan seluruh kenangan dalam tiap tetes air dalam kolam ini. Kenangan tentang kehidupanmu, kehidupan ibumu, berserta kehidupan ayahmu." Pria tua itu mengalihkan pandangan pada Taehyung,"Dan juga kisah kalian."

"Kami punya kisah?" Sooyoung bertanya ragu.

"Ya, kisah kalian dari kehidupan yang lainnya. Taehyung datang dari sana, kembali mengejarmu untuk memperbaiki yang rusak."

Sooyoung mencoba meresapi tatapan Taehyung, menikmati bagaimana pemuda itu menatapnya dalam diam. Ada gejolak yang terpampang nyata dimatanya.

"Lalu—" Sooyoung kebingungan, pria tua itu sudah tidak diantara mereka.

"Kenapa tidak mencoba untuk masuk saja?"







➹➹➹ Broken arrow ➹➹➹







Taehyung tentu merasa cemas kala Sooyoung menenggelamkan diri dalam kolam. Dia yang pertama menyarankan, tapi dia juga yang sekarang cemas. Cahaya putih yang sejak tadi bersinar dalam air, menarik para demigod untuk mendekat dan mengawasi. Sudah lebih dari dua puluh menit dan Sooyoung belum menunjukkan tanda untuk keluar.

Udara di sekitar mereka begitu sejuk, hewan-hewan kecil yang hidup di perkemahan ini mulai berkumpul di pinggiran kolam, seolah menunggu Sooyoung berenang ke permukaan.

Taehyung semakin dibuat cemas kala air di kolam terlihat mendidih serta meningkatnya suhu udara di sekitar mereka. Cahaya yang berasal dari dasar kolam juga berubah lebih terang.

Woojin melangkah mendekat ke pinggiran kolam,"Sooyoung." Panggilnya.

"Sooyoung!."

"SOOYOUNG!" Suaranya semakin keras.

"KELUARLAH, KUMOHON!"

"PARK SOOYOUNG!"

Air dalam kolam kembali mendingin, suhunya kembali mendingin dan cahaya putihnya telah hilang. Taehyung menunggu dalam keputusasaan. Apakah Sooyoung tidak akan muncul lagi?

Namun perkiraannya salah.

Sooyoung muncul perlahan, matanya terpejam dan senyum cantiknya menghiasi gadis yang seakan tertidur dalam keadaan berdiri itu. Taehyung tetap berada di pinggir kolam. Menunggu Sooyoung sendiri yang melangkah keluar.

"Taeㅡhyung..." Sooyoung masih terpejam.

"Ayo keluar, Soo." Pintanya putus asa.

"Kim Taehyung," Sooyoung membuka matanya perlahan, menunjukkan mata birunya yang diselimuti cahaya putih tipis. Senyum indahnya belum pudar dari wajahnya.

Taehyung seakan tersihir. Mata itu menariknya mendekat. Tanpa pikir panjang, Taehyung melangkah ke dalam kolam. Langkahnya mengambang di atas air, menciptakan riak-riak air yang seirama dengan langkahnya. Sooyoungnya kembali. Sooyoung yang sudah dicarinya sampai melewati batas dunia.

Ketika kedua belah bibir itu bersentuhan, Taehyung seakan dibawa terbang.

Akhir bahagia telah menjadi takdir mereka.





➹➹➹ THE END ➹➹➹

Broken Arrow ; vjoy✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang