Part 2

701 144 16
                                    

"Taehyung-ah"

Pulang sekolah, Taehyung dihadiahi Sooyoung yang datang ke kelasnya beserta Yerin yang ikut datang sebagai bonus. Taehyung bahkan sempat melayangkan senyum andalan kepada Yerin, berharap bahwa Yerin terpesona padanya, tapi malah Sooyoung yang merona.

Jung Yerin, entah kenapa terlihat begitu cantik sore ini. Terlihat secantik bias jingga yang menerobos lewat jendela kelasnya. Begitu anggun dan mewah. Sedangkan saat Taehyung menoleh kearah Sooyoung, yang dilihatnya adalah hamparan luas dunia permen dan kuda poni yang memekik bahagia diatas pelangi.

Begitu kontras namun memiliki auranya masing-masing. Tapi jika diminta untuk memilih kembali, Taehyung akan memilih Yerin lagi sebagai kesukaannya.

"Hai, Sooyoung."

Taehyung menyambut uluran tangan Sooyoung, mengayunkannya perlahan dan mengusak rambut Sooyoung dengan tangannya yang lain. Sooyoung terkikik. Dia terlihat senang dengan reaksi Taehyung kali ini.

Dibelakang Sooyoung, Yerin tersenyum lebar melihat interaksi keduanya. Mereka terlihat seperti pasangan yang dilahirkan memang untuk saling melengkapi.

"Haruskah aku pergi?"

Itu suara Yerin. Sooyoung dan Taehyung lantas menoleh bersamaan, wajah keduanya terlihat kaget

"Jangan!"

Mereka bahkan menyerukan jawaban yang sama dengan kompak.

Yerin tertawa kecil,"Kenapa, sih?"

Sebelum Sooyoung menjawab, Taehyung sudah lebih dulu menyela,"Aku yang meminta Sooyoung untuk mengajakmu. Dia mungkin merasa canggung kalau hanya berdua denganku."

Dalam diam, Sooyoung menyetujuinya. Memang tidak ada salahnya mengajak Yerin untuk ikut saat dia sedang bersama Taehyung. Toh Yerin juga tidak pernah menolak.

Sooyoung sadar perasaan ini baru saja tumbuh tapi bukan berarti Sooyoung ingin main-main dengan perasaannya. Belum genap dua minggu berlalu. Sooyoung masih ingat, kala itu dia baru keluar dari toko buku bersama Yerin dan melihat Taehyung berdiri di seberang jalan. Rambut birunya terlihat mencolok diantara orang-orang yang sedang lewat. Bahkan Taehyung terlihat menyilaukan dan Sooyoung rasa, dia jatuh hati saat itu juga. Penyakit asma yang diderita Sooyoung bahkan sempat kambuh hanya karena melihat Kim Taehyung di seberang jalan.

Luar biasa.

Sooyoung belum pernah menyukai orang lebih dari dia menyukai dirinya sendiri. Perasaannya begitu menggebu-gebu dan penuh semangat. Sooyoung seperti punya sumber tenaga istimewa untuk memulai harinya setiap mengingat Taehyung.

"Jadi, sampai kapan kalian akan saling menatap seperti itu?"

Lagi-lagi Jung Yerin yang menjadi penengah, tapi faktanya Yerin memang kesal melihat kedua orang itu. Mereka sudah saling bertatapan selama semenit dan sepertinya tidak akan selesai kalau Yerin tidak segera menyadarkan keduanya. Yerin juga ingin pulang.

Taehyung hanya menyengir tidak jelas, sedangkan Sooyoung sendiri memilih untuk menunduk, dia luar biasa malu. Sooyoung jadi tidak bisa membayangkan kalau dia hanya berdua saja dengan Taehyung. Mungkin mereka akan bertatapan sampai besok pagi, siapa yang tahu.

Ketiganya berjalan beriringan keluar dari area sekolah. Lapangan mereka luas dan butuh waktu lima menit untuk sampai di ujung lain jika berjalan santai. Jadi bayangkan saja kalau kalian telat dan diminta mengelilingi lapangan.

"Sooyoung-ah," Sooyoung menoleh pada Yerin yang berjalan di sisi lain Taehyung,"Aku ada urusan jadi tidak bisa pulang dengan kalian."

Satu satunya yang ingin menahan kepergian Yerin adalah Taehyung. Sooyoung bahkan sudah menganggukkan kepalanya dan menyetujui permintaan Yerin untuk pergi duluan.

Broken Arrow ; vjoy✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang