#5

3.4K 402 60
                                    

🌻🌻🌻

Tak terasa dua minggu telah berlalu. Renjun bahkan sudah menyelesaikan ujiannya dan hari ini waktu nya pengumuman hasil peringkat ujian mereka.

Tampak semua siswa tingkat akhir yang mengikuti ujian tersebut, merasakan rasa gugupnya. Gugup dengan peringkat yang mereka dapatkan. Begitupun juga dengan Renjun.

Pemuda Huang ini sudah berusaha untuk belajar, Ia bahkan mengajak Jeno yang merupakan siswa peringkat pertama untuk belajar bersamanya. Membantu dirinya untuk belajar, sesuai dengan intruksi sang sahabat. Dan tentu saja Jeno dengan senang hati membantu Renjun untuk belajar.

Selama dua minggu, Renjun tak pernah datang mengunjungi Haechan. Karena pemuda mungil ini benar-benar fokus dengan belajarnya. Walaupun dihati kecilnya, Ia sangat mengkhawatirkan Haechan, merindukan pemuda tan itu.

Bagaimana kabar sang sahabat? Apakah Haechan baik-baik saja?

Renjun percaya bahwa Haechan akan baik-baik saja. Ia berusaha percaya, berusaha untuk berpikir positif, berusaha untuk membuang jauh-jauh pikiran buruknya.

Haechan pasti akan baik-baik saja. Lagipula pemuda Lee itu sudah berjanji kepadanya, Haechan tak akan pergi meninggalkan dirinya begitu saja.

Disetiap malam setelah selesai belajar Renjun menautkan jari-jari mungilnya, berdoa kepada Tuhan agar sosok yang Ia sayangi itu baik-baik saja.

Tuhan pasti akan mengabulkan doa Renjun kan?

"Bagaimana Renjun? Kau berada diperingkat berapa?", Jaemin mendekati meja Renjun setelah sang Wali Kelas selesai membagikan sebuah lembaran kepada semua siswa didalam kelas ini, membagikan sebuah lembaran hasil belajar mereka.

"Aku....", Renjun berusaha untuk menjawab pertanyaan Jaemin sambil matanya yang masih fokus menatap lembaran nilainya.

"Apa kau berhasil? Demi Tuhan, Renjun jangan buat aku penasaran.", tanya Jaemin dengan tidak sabarnya.

Sungguh, pemuda Na ini sangatlah penasaran. Karena tentu saja Ia sangat mengetahui taruhan yang dilakukan oleh kedua sahabatnya itu.

Ia bahkan berharap Renjun benar-benar mendapatkan nilai yang terbaik. Pemuda mungil itu sudah belajar semaksimal mungkin.

"Aku berhasil, Na. Lihat! Aku diperingkat sepuluh!", jawab Renjun dengan bahagianya.

Pemuda Huang ini pun memperlihatkan lembaran nilainya kepada Jaemin. Memperlihatkan nilai-nilai yang hampir mendekati sempurna disetiap pelajaran. Sehingga membuat pemuda bersurai pink ini tersenyum.

Jaemin bangga tentu saja. Perjuangan Renjun tak sia-sia.

"Selamat, Huang Renjun! Haechan pasti bangga padamu.", ucap Jaemin sambil mengelus pelan surai rambut Renjun.

"Tentu saja. Dan Haechan akan menuruti semua permintaanku dari sekarang.", sahut Renjun sambil tersenyum manis.

Ia berhasil. Renjun berhasil berada diperingkat sepuluh besar. Dan sesuai taruhannya bersama Haechan, maka si Lee itu akan mengabulkan semua permintaannya. Apapun itu.

Renjun sudah tak sabar untuk bertemu dengan Haechan. Pemuda mungil ini pun sudah memikirkan berbagai permintaan dan Haechan akan menuruti permintaannya.

Kapan lagi Haechan akan menurutinya?

Renjun bahagia. Sangat.

"Renjun.", panggil seseorang. Sehingga membuat Renjun maupun Jaemin menoleh kearah sumber suara tersebut.

"Hoi, Jeno. Selamat karena selalu berada diperingkat pertama.", Jaemin mengangkat kedua jempolnya untuk memberikan ucapan selamat kepada Jeno.

Tentu semua orang dapat menebak siapa yang berada diperingkat pertama. Hanya Jeno seorang pelakunya. Tidak ada yang dapat mengalahkan kepintaran dari Lee Jeno.

[HyuckRen] BEAUTIFUL TIME ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang