Hueningkai POV
Kami baru saja mengucap janji sialan itu, tidak, hanya aku yang berbicara.bagaimana mungkin si bisu itu mengucap janji
Kami sudah resmi menjadi pasutri, terdaftar secara agama dan negara.
Namun aku tak peduli itu, biarkan semua ini hanya menjadi status saja.
Pada nyatanya aku mencintai gadis lain,dan aku tidak akan menganggap gadis bisu itu.
Besok aku harus kembali ke Seoul dengan membawa gadis sialan itu.
💙💙💙
"Kai tolong jaga ia baik baik,kami sangat mengkhawatirkan nya"
"Akan ku jaga ia Bu, jangan khawatir"
Ucap kai dengan nada yang sangat meyakinkan."Ehm appa,ibu sebentar lagi pesawat nya akan berangkat kami harus segera masuk" laki laki itu kembali berbicara.
"Ah baiklah,kalau begitu kalian harus segera masuk" Selena menjawab.
Aria kembali memeluk ayah dan ibunya.
"Tak apa nak,ia laki laki yang baik.ia bisa menjagamu"seonggyu meyakinkan anak perempuan nya.
Aria lalu memeluk Vernon dan Evelyn.
"Kak,aku akan sangat merindukan mu"
Aria membalas dengan anggukan.aku juga Evelyn.
"Evelyn bisa kau memberikan ini kepada Rafael?"
"Tolong sampaikan salam dan maaf ku kepadanya juga"
"Pasti akan kuberikan kak"
"Masalahnya apa Rafael mau bertemu dengan mu?" Vernon menyeletuk.
"Hei! Kau pikir aku ini siapa huh?"
Evelyn membalas perkataan kakak laki-laki nya itu.hueningkai merotasi kan matanya,sungguh membosankan.
"Kami pamit dulu,permisi"
Hueningkai memutuskan obrolan itu."Baiklah,jaga dirimu baik baik Aria!"
Aria mengangguk.ia masih sangat kecewa.
"Ayo aria" hueningkai menarik pelan tangan nya.
Aria melangkahkan kakinya dengan sangat lama, sesekali menoleh ke belakang menatap Keluarga nya yang melambai tangan.
"Hei tidak bisakah kau berjalan sedikit cepat?"kai menggeretak Aria, setelah kemarin mengikat janji mereka belum pernah berbicara sama sekali,saling tidak peduli.
Aria memberikan pandangan tidak sukanya.
Namun laki laki itu tak peduli.
Dipesawat.
"Hei gadis bisu,kau hanya bisu kan? Tidak tuli juga kan?"
"Jika kau tidak tuli kau harus mendengarkan ku"
Aria menengok ke sebelahnya.mengangkat sebelah alisnya.ada apa?
"setelah kita tiba di Seoul nanti, silahkan kau urus dirimu sendiri"
"Kau paham?"
Aria mengeluarkan ponsel nya.
Ia mengetik sesuatu di sana."Kau yang membawa ku ke sana,kau tidak boleh seperti itu"
Kai membaca pesan tersebut.
"Aku tak peduli,lagipula siapa dirimu,apa untungnya jika aku bertanggungjawab terhadap mu"
Kai menjawab dengan tak acuh.Aria menghela nafas.sungguh sial nasib ku.
(~‾▿‾)~
WELCOME TO INCHEON AIRPORT
Aku menatap sekilas tulisan tersebut,well kau sudah jauh dengan kota kelahiran mu Aria.
Aku kembali fokus mengekor di belakang namja itu.sesekali menengeratkan padding ku,hari pertama aku di negeri ginseng langsung disambut oleh suhu yang sangat dingin.
Dan sedikit menyiksa pernapasan ku.
"Aria,kau bisa menunggu ku sebentar,suhu nya tidak sesuai dengan yang aku perkirakan.aku pikir kita butuh minuman hangat Dan beberapa heatpack"
"Bukankah itu ide bagus?"
Aku sejenak menyerengitkan dahi.
Apa aku salah dengar?"Apa kau dapat mendengar ku dengan baik, bandara ini sungguh ramai"
Aku mengangguk,tanda aku paham.
Kenapa ia tiba-tiba bersikap baik kepada ku.sangat berbeda dengan perlakuan nya tadi di atas pesawat.
Ada apa?"Janji Aria kau tak akan pergi kemana pun,aku pasti akan sulit mencari mu"
Matanya menyipit,aku yakin dibalik masker hitam nya ia sedang tersenyum.
Aku kembali mengangguk paham.
Ia kembali tersenyum dan mengusap pelan rambut ku.
Hei kau siapa,memegang ku sembarangan bocah!
Namja itu mulai menghilang dari pandangan ku yang duduk di salah satu kursi.