Kerena udh pindah ke koriah Aria lebih sering dipanggil pake nama Korea dia ya beb,Jan bingung yak !
╰(^3^)╯
Matanya tak lepas dari bangunan
dihadapan nya,tanpa di sadari kaki nya terhenti.terkagum kagum melihat rumah besar yang terbilang mewah, berbeda dengan rumah yang biasa ia tinggali di negeri Paman Sam"Ayo cepat masuk Choi Haeya,kau akan membeku jika terlalu lama diluar"
Haeya tersadar dari kagumnya setelah tangannya ditarik lembut oleh Lea. Lea benar,hari Sudah malam dan suhu menyentuh angka minus sekian.
Ia tak sadar bahwa marga nya sudah berganti.
╰(^3^)╯
Mulutnya terbuka melihat isi dari rumah itu,jauh lebih indah dan mewah dari luar nya.
"Untuk 3 hari kedepan kau akan tinggal sementara disini, sebelum kau pindah bersama kai"
Ia mengangguk senang.jikalau ia merasa tidak nyaman dan frustasi dengan keadaan ini,ia masih punya seseorang yang bisa membuat nya bahagia.itu adalah Lea.
"Ayo,akan ku tunjukan letak kamar mu"
"Dan tentunya kamar si bocah tengil itu juga"
Bahagianya seketika hilang setelah mendengar Lea mengatakan hal itu."Ini dia kamar mu~" Lea menunjuk salah satu pintu di ruang itu.
"HEI BODOH ! CEPAT KAU BUKA PINTU NYA"
Lea mengetuk pintunya dengan brutal."APA KAU SUDAH TULI, CEPAT BUKA PINTU NYA"
Sementara itu haeya terheran heran melihat kelakuan yeoja yang sejak tadi bersikap baik kepada nya.
Apa ini sifat sebenernya, bagaimana kalau dia memarahi ku seperti itu? sungguh mengerikan.Haeya menerka nerka dalam hati, sementara Lea masih sibuk menggedor pintu kamar.
"Maaf kan kai haeya,ia memang sedikit tuli jika sudah di dalam kamar nya.padahal kami tidak memasang peredam suara" ucap Lea dengan meringis,tangan nya tak henti menggedor pintu.berusaha mengusik sang pemilik.
CKLEK
pintu terbuka dengan sendirinya.sedetik kemudian terlihat namja.
Berantakan.
Itu kesan pertama seorang haeya melihat namja itu.
"Eonni,bisakah kau menunggu ku sebentaaaar saja"
"Bisa rusak jika kau terus menggedor nya" namja itu mengomel dengan sedikit sedikit takut pada kakaknya.
"Aku tidak peduli kai.kau benar benar keterlaluan, jangan kau tinggalkan lagi dirinya"
Namja itu hanya menunduk lalu menatap dingin haeya.
Haeya dengan ragu melangkah ke kamar,lalu menutup pintu dengan perlahan.
"Aku pikir kau akan hilang saat aku meninggalkan mu tadi siang"
"Rencana ku gagal,apa yang membuat mu datang kemari gadis?" Kai menatap iris mata berwarna biru.
"Jawab aku !"
Haeya hanya diam dan menunduk.
"Ah bagaimana aku bisa lupa kalau kau itu bisu"
"Maafkan aku tuan putri" dengan nada mengejek.
Haeya menghela nafas nya.
"Kau tidak boleh tidur dikasur,itu milikku"