Bag.25-TTH

11 3 0
                                    

Author Notes📍:

Mulmed nya dalem banget, aduh. Kalau kalian udah nemu lirik lagu nya, di bawah. Gercep langsung puter mulmednya, ok?! 😂

Kebetulan lirik nya ada terjemahan nya tuh, itu buat kalian yang pengen tau aja yups. ILY reader. :3

~~=~~

"Hello everyone! Seperti yang kita tau, ternyata Final Bola Basket musim ini dimenangkan oleh tuan rumah, untuk SMA ANGKASA NUSA mana suaranya WOOOHHHH!"

"WOOOHHHH!"

Suara tepuk tangan dan riuh penonton di aula outdoor SMA Angkasa Nusa ini seolah mewarnai malam puncak acara setelah seminggu ini.

Semuanya tampak bahagia, dan cukup penasaran pastinya. Karena sebagai puncak acara, kini diadakan PENSI yang akan diisi oleh perwakilan tiap-tiap kelas.

"Dan... Ada yang menarik di Classmeet taun ini loh temen-temen.. Mau tau? Mau tau? Mau tau?"

"MAUUUU!"

Lihatlah antusiasme Ririn, selaku MC acara malam ini. Dengan setelan grey overall dan sneaker FILA putihnya. Tampak menunjang tema acara tahun ini yang memang terkesan santai.

"Umm.. Apa ya? Kita simak aja ya?! Pertama---"

Suasana malam ini ramai. Sangat ramai, malah. Tapi entah kenapa, tidak dengan gadis yang terdiam di pojok kerumunan banyak orang. Sepertinya gadis itu tidak merasakan sedikit pun, keramaian, terlebih di dalam hati nya. Sepi.

Pikirannya berkecamuk, ia terus memikirkan hal yang belakangan ini mengisi hampir seluruh ruang di otak kanan nya.

Menyandarkan diri ke tembok, dengan milkshake choco di tangannya, bola mata bulat itu melirik kanan-kiri mengikuti arah hilir-mudik orang di hadapannya. Ia tahu, ketenangan takkan ia dapat di sini. Tapi di balik itu, kebenaran adalah segalanya. Ia inginkan semua itu, malam ini juga.

Di arahkannya atensi itu ke arah panggung tempat sebaya, dan adik-adik kelasnya menampilkan kebolehan mereka. Sempat ia lihat banyak orang yang mengantri untuk tampil. Ah, lebih tepatnya perwakilan dari kelas masing-masing. Seperti menyanyi, dancing, pantonim, stand up komedi, musikal, hingga puisi.

Keasyikan menatap panggung, mungkin. Tanpa gadis itu sadari, dirinya hanya menyedot udara dengan mulutnya.

"Yah, abis." Diandra mengerucut sebal saat minuman kesukaannya itu tandas, tetapi hal itu tak bertahan lama. "Beli lagi, ah.."

"Cek cekk 123 tes, hehe.."

Untuk sepersekian detik, langkah kaki itu tampak terhenti. Apalagi saat ia kembali mendengar suara itu lewat mikrofon.

The Twins Heart [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang