[Bonus] Crush

19.6K 2.5K 133
                                    

Renjun itu telah menjadi Crush-nya Na Jaemin semenjak kelas 10, saat si manis menawarkannya bekal ketika dia berkunjung ke kelasnya dan melihat si manis tengah makan bekal.

Manis. Itu yang Jaemin pikirkan ketika melihatnya. Awalnya Jaemin tak terlalu memikirkan Renjun, tapi beberapa hari kemudian, Dia melihat si manis tengah berkutat dengan buku di perpustakaan.

Wajahnya Tertekuk, mungkin karena tak mengerti materi yang sedang dibacanya, tak sadar senyumannya terbit. Hukuman untuk membereskan buku di perpustakaan pun Ia Abaikan karena sibuk memandang si manis.

Semenjak hari itu, Jaemin selalu mencuri pandang ke Renjun ketika pertemuan para anggota inti ekskul, karena Renjun adalah salah satu anggkota inti di ekskul melukis dan Jaemin dengan ekskul basketnya.

Bahkan sampai mereka kelas 12, Jantung Jaemin selalu berdebar ketika melihat senyuman Renjun, dia sering menatap Renjun dengan tatapan memuja dan itu disadari oleh Nakamura Hina, Gadis gila dikelasnya.

"Kau menyukai Renjun?" Jaemin gelagapan, "Aku bisa membantumu kok" sambung Hina, kening Jaemin terangkat sebelah seolah bertanya,

'Bagaimana caranya?'

"Aku bisa melakukan sesuatu yang akan membuat Huang Renjun tak akan bisa lepas darimu! Tunggu saja" katanya lalu berlari meninggalkan Jaemin yang kebingungan.

Dan karena Hina yang selalu mendekatinya dan membicarakan Renjun, Jaemin sering digoda oleh teman-temannya. Hhh, padahal Jaemin menyukai Renjun.

Hari itu, Jaemin tengah latihan basket bersama anggota yang lain. Sebelumnya Hina mengatakan sesuatu, "Bersiaplah hari ini, Na Jaemin! Jangan sampai terkena serangan jantung"

"Baik teman-teman! Istirahat 10 menit!" Teriaknya, hari ini guru Kim; si guru Olahraga tidak melatih mereka karena sedang rapat bersama dengan guru lainnya.

Jaemin duduk ditepi lapangan disamping sahabatnya Lee Jeno yang tengah meminum cairan isotonik.

"Eh, Hyuckie?" Gumam Jeno yang ditangkap Jaemin tapi dia memilih masa bodoh.

"YANG NAMANYA NA JAEMIN TOLONG KESINI SEBENTAR" teriak seseorang, Jaemin langsung menatap kearah suara. Matanya sempat melebar tapi kemudian dia bersikap biasa lalu berjalan menuju dua lelaki manis itu.

Didekat pintu masuk lapangan, Jaemin bisa melihat Hina bersama gadis bernama Shuhua tengah tersenyum senang.

"Ada apa?" Tanya Jaemin, Dia agak gugup sih sebenarnya, tak bisa menebak apa yang direncanakan Hina.

"Maafkan aku..." Jaemin agak bingung dengan ucapan Renjun tapi kemudian rautnya berubah kaget saat bibir peach itu menempel di bibirnya kemudian si pelaku berlari pergi.

Seringaian Jaemin keluarkan, sekarang dia mengerti dengan rencana Hina dan kawan-kawannya.

[Bonus 2 end]

Untuk yang penasaran sama Pandangannya Jaemin, silahkeun dibaca... ehek

Bid •JAEMREN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang