Kimetsu no Idol

Smile My Sunshine!

Jam masih menunjukkan pukul 6 dan Tanjirou sudah beranjak dari tempat tidurnya. Saat keluar kamar dia berpapasan dengan Kai. "Oh, ohayou Tanjirou! Kau sudah bangun rupanya." Ucap tiang kerajaan Procella itu. "Uhm,ya. Aku sudah terbiasa bangun sepagi ini. Keluargaku punya toko roti,jadi setiap pagi aku selalu membantu mereka membuat roti. Ya,walau sedikit." Jelas Tanjirou. Kai menepuk kepala Tanjirou dan berkata, "Kau anak yang baik ya,Tanjirou. Kakak teladan." Tanjirou hanya tersenyum mendengar pujian Kai.

Tanjirou pun pergi ke lantai pertama. Tentunya setelah membangunkan semua member. Sayangnya ia gagal membangunkan mereka,kecuali Inosuke mungkin. Entahlah apa dia tidur lagi atau tidak.

Sniff,sniff

"Yoru-san,membuat sup miso lagi?" Tanya Tanjirou di depan pintu dapur. "Ah,hai'. Bagaimana kau bisa tahu?" Yoru balik bertanya. "Ehehe,hidungku yang memberi tahu. Aku terlahir dengan penciuman yang tajam." Jawab leader SwordS itu. Yoru hanya meng-ohh-kan saja dan lanjut memasak. Tanjirou pun ikut membantu.

.
.
.
.

Hari ini SwordS akan melakukan syuting MV lagu baru mereka. Tanjirou dan Zenitsu singgah ke cafe sebelum ke lokasi syuting karena tadi pagi Zenitsu lupa sarapan. "Kau ini ceroboh sekali sampai lupa sarapan." Omel Tanjirou layaknya emak-emak. "Ehehe,gomen. Tadi aku kesiangan dan hampir terlambat sekolah." Ujar Zenitsu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Tiba-tiba saja hp Tanjirou berdering. Diambilnya hp dengan casing kotak-kotak hitam hijau. Di layarnya tertera nama Nezuko. "Nezuko? Ada apa ya kira-kira?" Gumamnya sambil mengangkat telepon dari Nezuko. "Zenitsu, sebentar ya. Ada telepon." Kata Tanjirou seraya beranjak dari kursinya. Zenitsu hanya mengangguk dan kembali memainkan ponselnya.

"Moshimoshi,Nezuko...eh?! Hm,souka. Maaf aku tidak bisa pulang hari ini. Hai'. Gomenne,Nezuko. Uhm,semoga Takeo cepat sembuh ya. Hai',jaa nee."

Tanjirou kembali dengan raut wajah berbeda. Setelah menghabiskan makanan yang mereka pesan, mereka langsung meluncur ke lokasi syuting.

"Maaf,apa kalian menunggu lama?" Tanya Tanjirou. "Ah, tidak-tidak. Kami juga baru sampai." Balas Muichirou. Mereka berenam pun langsung ganti kostum,menata rambut,dan segala macam.

.
.
.

"Oke,kita mulai ya." Ucap sang sutradara. "Hai'." Mereka pun menjawab dengan serentak. Tema lagu kali ini adalah masa muda yang ceria dimana scene pembukanya semua member SwordS berlari di sepanjang jalan. "Matte!! Oi!! Jangan cepet-cepet!!" Seru Genya yang tertinggal di belakang. Sementara para kru berusaha menahan tawa melihat kekonyolan mereka.

Berikutnya scene dimana Tanjirou membuka secarik kertas yang terlipat dan melihat ke langit. "Anou, Kamado-san bisakah kau tersenyum sedikit? Yak, begitu. Oke kita ulang ya!" Kata sang sutradara.

Awalnya semua proses syuting berjalan baik. Semua scene yang diambil terlihat sempurna. Sampai Tanjirou ditegur oleh sutradara berkali-kali.

"Kamado-san,disini temanya adalah keceriaan dan masa muda. Kenapa wajahmu malah murung begitu?" Sang sutradara terlihat menegur remaja berambut merah itu. "Sumimasen." Kata Tanjirou pelan sambil menunduk. "Oke,kita istirahat dulu ya!" Ujar sang sutradara lagi. "Hai'." Semua menjawab dengan serempak dan lantang,kecuali Tanjirou yang menjawab dengan lesu.

"Oi,kalian lihat tidak? Tanjirou tampak berbeda." Ucap Yuuichirou yang membuat keempat temannya heran. "Sejak kapan kau peduli begini? Biasanya kau bersikap cuek pada kami semua." Celetuk Genya dan diikuti oleh anggukan Zenitsu. "Kalian pikir aku es batu? Aku tidak sedingin itu,hey!" Balas Yuuichirou.

"Tapi kalian lihat juga kan?!" Remaja berambut panjang itu menekankan kalimatnya sekali lagi. Mereka mengangguk pelan. "Zenitsu,apa terjadi sesuatu?" Tanya Inosuke. "Hah? Kenapa kau tanya aku?" Zenitsu malah balik bertanya. "Kau yang terakhir bersama dia kan? Kalian tidak bertengkar kan?" Sahut Genya sambil mendekatkan wajahnya pada anak berambut kuning itu. "Berhenti mengatakan SEOLAH AKU INI PENCARI MASALAH!!" Teriak Zenitsu tidak terima. "Aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Dia sudah seperti itu setelah menerima telepon dari ." Ujarnya setelah emosinya mereda.