Pro to the Logue

178 11 1
                                    


Sepintas dirinya memang terlihat sangat w.o.w

But, sebenarnya semua hanya pencitraan belaka.

Jujur, ia tidak pernah ingin berbohong, toh tidak ada yang peduli atau sekedar comment about his life.

Oh Sehun. Lebih sering disapa Sehun, sebenarnya jarang yang menyapanya sih. But, never mind, he is also good with her lifestyle.

How his alone. How sad him.

But, repeat again. Dia fine fine aja dengan hidupnya.

©®

^π^

Brak Brak

"Ireona, pabboya!!"

"I repeat IREONA!!"

"Eunghh~"

"Nde, Noona"

"Akhh"

Ia langsung mendudukkan dirinya, dan tidak dapat di tahan lagi, pusing yang amat sangat itu menderanya lagi dan lagi bahkan lebih nyeri sekarang.

Heol, dia sudah bangun dari sejam yang lalu. Namun pusing ini tidak dapat ditahannya.

"Cepat kami menunggu sarapan kami, pabbo!" Dan yang dipanggil oleh Sehun, noona, itu pun pergi.

Blam

Pintu dengan keras tertutup.

Sehun hanya menatap datar pintu itu.
Ia segera meraih handuk dan pergi ke kamar mandi.

Hanya butuh 10 menit. Hingga ia kini sedang berada di dapur. Suasana sepi.
Kakaknya Oh Sean hanya sedang bermanja-manja dengan suaminya.

Sedangkan Sehun sibuk memasak untuk mereka. Sehun terus meringis ngilu karena tidak jarang jika kedutan di kepalanya tiba-tiba hadir.

"Heh, sialan! Hari ini hari pertamamu di sekolah pindahan itu kan?"

"Kau mengetahuinya, darling? Aku saja tidak tahu" sela kakak perempuannya.

Suaminya segera mengecup bibir Sean. Sean hanya tersipu malu dan semakin mengeratkan pelukannya pada lengan kekar Kris, suaminya.

Sehun yang merasa diajak bicara segera menoleh. Oh, kakak iparnya ternyata Yang mengajukan pertanyaan.

"Huh? Iya, hyung"

"Siapa yang kau panggil Hyung, eoh?!"

"Maaf.."

Akhh, tunggu ini bukan masuk angin, sepertinya anemia ku kambuh. Aduh, stok obatku habis lagi. Ini hari pertama dimulainya sekolah, akhh, aduh rasanya tidak kuat berdiri, hosh hosh~ sakit sekali kepalaku! Arghh..

" Ini tuan, nyonya, makanannya sudah siap." Dan setelah itu ia hendak berbalik untuk kekamarnya.

"Pergilah kami tidak nafsu makan, jika ada dirimu!" Usir Sean.

"Geurae, saya permisi"

L.O.V.E (CHANHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang