Prologue

126 14 3
                                    

"Kak Clarissaa–"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Clarissaa–"

Orang yang merasa dirinya terpanggil pun menoleh untuk mencari sumber suara tersebut. Terlihat dari kejauhan seorang anak lelaki tengah berlari kecil menghampiri sang kakak.

"Jaga sikapmu Athan, ingat kau seorang Pangeran!"

Ya dia putra ketiga dari pasangan Raja dan Ratu di Kerajaan Moresent—Kerajaan besar yang memimpin Eternal Land. Bisa disimpulkan kalau dia memanggil Clarissa kakak, berarti Clarissa adalah putra kedua, ah dia seorang Putri.

"Ayolah kak sekarang itu tidak penting!"

Kini Sang adik telah di samping kakaknya. Merasa Sang Kakak diperhatikan oleh adiknya, dia menoleh untuk meneliti setiap inchi wajah rupawan adiknya itu.

"Apa maumu" Tak perlu basa-basi Clarissa tahu adiknya itu sedang menginginkan sesuatu.

"Apa itu benar?"

"Apa yang benar?!"

"Kau akan pergi dari kastil dan jadi murid di Magic School?! Kak! perlu ku ingatkan padamu kau itu tak perlu belajar di Academy itu, kau saja bisa mengalahkan para guru-guru di sana"

Pletak

Clarissa memukul kepala Athan, entah apa yang merasuki adiknya itu hingga membuatnya jengkel untuk ke dua kalinya dalam sehari. Pertama tadi pagi Athan menghancurkan kebun bunga milik Clarissa dengan alasan tidak sengaja karena sedang melatih kekuatannya. Dan kini dengan wajah tanpa berdosa Athan meremehkan guru-guru di Magic School.

"Kau tahu! Salah satu alasanku untuk pergi ke Academy itu karena dirimu! Aku sudah muak dengan sikapmu!"

Sungguh Clarissa sangat kesal hari ini, dosa apa yang telah ia perbuat hingga memiliki adik seperti Athan. Kini Clarissa meneruskan perjalanannya dan pergi meninggalkan Athan.

"Kak–" Terdengar suara lirih keluar dari mulut Sang adik. Lihat, Athan sedang menarik baju Clarissa. Oh oh Clarissa tak akan tergoda! Dengan tenang Clarissa membalik badannya menghadap Sang adik yang kini tengah menundukkan kepalanya.

"Apa?" Tanya Clarissa dingin.

"Maaf. Aku minta maaf, aku janji tak akan nakal pada kakak. Jadi kakak tak perlu pergi"

"Athan sudahlah biarkan Clarissa itu pergi ke kamarnya untuk mengemasi barang-barangnya. Ku lihat dari tadi kau menghalangi jalannya terus"

Di tengah pembicaraan antara Clarissa dan Athan, terdengar suara berat mencoba untuk ikut dalam percakapan keduanya.

Apalagi ini! makhluk sejenis dengan adiknya itu muncul entah dari mana. Tapi sepertinya niatnya baik.

"Hormat kami pada Pangeran" Secara hampir bersamaan Clarissa dan Athan memberi salam kepada orang di depan mereka saat ini. Oh ada pangeran lagi di kerajaan ini.

Eternal Land: The Magical SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang