𝐒𝐔𝐌𝐁𝐔 𝟎𝟗

4K 900 613
                                    

Setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing. Entah itu sifatnya positif atau negatif, tergantung respon kita terhadapnya.

FLASHBACK ON

2 tahun yang lalu, sehari setelah kecelakaan yang menimpa gadis malang bernama Aya.

Keluarga Aya memutuskan untuk merawat Aya di Kanada daripada di Indonesia. Hal ini juga terkait dengan faktor pekerjaan mereka, tentu lebih mudah mengawasi penyembuhan putrinya jika ia tak dirawat terlalu jauh dari tempat kerja masing-masing.

Sementara itu, keluarga Satria sudah berencana untuk menjenguk putri dari rekan bisnis Aldi--papa Satria hari ini. Satria dan Aldi sudah hampir siap dengan pakaian normal, kecuali untuk para wanita yang akan memedulikan penampilannya masing-masing. Seperti yang dilakukan oleh Karinda saat ini, 2 jam ia belum selesai merias diri.

Sedangkan Yolanda? Ia sangat malas untuk berdandan, rambutnya yang seperti tikar itu saja dibiarkan menutupi sebagian wajahnya sendiri. Ia terlalu malas untuk menjadi wanita yang feminim.

"Jadi bagaimana? Kamu akan mengatakan tentang panggilan itu ke Om dan Tante hari ini?" tanya Aldi kepada Satria.

Ya, Satria sudah menceritakan perihal panggilan itu kepada keluarganya Ia perlu orang untuk mengungkapkan hal ini. Sudah sehari berlalu, tapi Satria belum bisa mengobrol dengan keluarga Aya dikarenakan kondisi mereka yang dirundung duka saat melihat kondisi Aya.

"Aya katanya masih koma," ucap Aldi kini keluar dengan jaket tebalnya, tepat sekali saat itu musim dingin akan segera datang. Hanya tinggal menunggu salju pertama turun.

Satria yang nampak memainkan handphonenya di sofa keluarga pun merasa terperanjat. Ia menghentikan aktivitasnya, memilih untuk menatap pria di hadapannya ini.

"Kenapa Aya masih belum sadar?" tanya Satria penasaran. Jujur, Satria adalah tipe orang yang keingintahuannya tinggi.

Aldi menghela napas lalu menghembuskan nya kembali. "Kerusakan di bagian otak Aya yang disebabkan oleh kecelakaan itu lumayan parah. Bahkan dulu ada yang sampai pingsan puluhan tahun karena kecelakaan seperti ini, tapi semoga saja Aya tidak mengalaminya," jelas Aldi membagi ilmu dengan putranya sekaligus memanjatkan doa.

"Papa harap kamu tidak mengatakan hal-hal yang bisa membuat om dan tante sedih."

Belum sempat Satria menjawab, suara menggelegar Karinda kini memenuhi seisi rumah.

"Papa...Mama mau pakai baju yang itu tapi nggak muat! Bajunya menyusut gara-gara mesin cuci merah itu kan?!" teriak Karinda mendekati Aldi.

"Seharusnya mesin cucinya dibuang!" kesal Karinda menghentakkan kalinya sekali. Karinda sangat sensitif kalau soal fashion, dia adalah designer. Semuanya harus perfect.

"Bukan itu, tapi Mama gendutan."

Tiba-tiba suara pelan dari gadis dengan rambut yang menutupi hampir seluruh wajahnya kini terdengar. Yolanda menuruni tangga dengan santai dan terlihat datar, ekspresinya.

SUMBU : Toxic World ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang