Jangan terlu banyak berharap
Karena kenyataan akan selalu setia
menampar DirimuHappy Reading❤
Alfie Mengerjapkan Matanya menulusuri sekitar lalu ia meraba kearah lehernya yang tengah seperti dililit oleh tangan seseorang, Alfie pun menatap Shelda yang tertidur dengan posisi duduk, Pasti sangat pegal pikir Alfie
Alfie masih setia menatap Shelda, entah mengapa setiap berdekatan dengan Shelda Iya merasakan Dejavu yang kencang, Alfie jadi mengingat kejadian saat subuh tadi dimana Shelda yang Menyalimi tangannya
Tangan Alfie terulur untuk mengusap pipi lembut Shelda lalu menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahnya
Satu kata yang terlintas dipikirannya
'cantik', Yah Alfie mengakui jika Shelda cantik. Tapi seakan sadar ia menggeleng, ia tak boleh seperti ini, Alfie gaboleh jatuh cinta pada sosok wanita dihadapannya ini gabolehAda hal yang melarang Perasaan nya tumbuh, Alfie tidak menyukai Shelda melainkan Menyukai ' Dia ' Alfie sudah Lama Sekali memendam perasaan nya kepada wanita lemah lembut itu, Cukup sulit memang tapi tak apa sedikit demi sedikit Dia mulai membalas Alfie dan hal itu membuat Alfie senang bukan main
Dan kepada Shelda? Apa Rasa nyaman itu sebuah rasa ingin memiliki? Sepertinya tidak, Alfie hanya kasihan kepada Shelda. Ingat sekedar rasa kasihan tidak lebih, Alfie menyadari Bahwa Shelda telah menyukainya namun Alfie berpura-pura seolah ia tak mengetahui apapun, Alfie tak melarang Shelda untuk menyukainya namun satu hal yang harus cewe itu tau bahwa Dirinya tidak akan pernah bisa membalas perasaannya
Alfie bangkit, dengan perlahan menyingkirkan tangan Shelda dari lehernya, Alfie melirik kearah Shelda yang sepertinya tak terganggu sama sekali, ia melirik jam dinding berwarna hitam itu menunjukkan pukul 9 pagi
"She" Cukup satu panggilan Shelda pun langsung mengerjap-ngerjapkan matanya
"Udah bangun?" Tanya Shelda, Alfie Mengangguk saja, tak lama ketukan pintu membuyarkan lamunan
"Abang Mami udah bangun belum" Terdengar suara Taran dibalik pintu
"Udah Mi" Sahut Alfie, pintu pun terbuka dan terlihat lah Taran yang sedang tersenyum
"Sarapan dulu yu, Shelda ikut juga yah" Shelda yang merasa disebut namanya pun tersenyum canggung
"E-eh iya mi" gugup Shelda, Taran menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah gugup Shelda
"Mami tunggu di meja makan jangan Lama ingat" Alfie dan Shelda hanya mengangguk
"Andai Bunda Seperti Mami Alfie, Ih apaansi Gue" Batin Shelda Sambil Menggeleng-gelengkan kepalanya
"Al gue balik aja ya, bunda takut nyariin" Alfie menolehkan kepala nya
"Lo ga denger tadi Mami gue nyuruh sarapan bareng?" Tanya Alfie
"Dengerlah gue ga budek" Jawab Shelda
"Yaudah cepetan" Tanpa menunggu jawaban dari shelda Alfie pun langsung pergi keluar dari kamar, tak lama diikuti oleh Shelda dari belakang
___
Disinilah Anak-anak Raxender berkumpul Mansion Nathan, tidak semua hanya Alfie, Gavin, Ervan, Rafif, Nando, Elras. Anak Raxender yang lain lebih memilih berkumpul di bascamp Raxender
Ervan terus-menerus mengacak isi kamar Nathan membuat si empunya memutar bola mata malas, Tapi Nathan tak mempermasalahkan itu karena baginya mereka segalanya bagi Nathan, bahkan melebihi segalanya terhadap orang tuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE SHELDA
Fiksi RemajaJika ilusi lebih kuat daripada kenyataan, apakah harus tetap kuat Mempertahankan pikiran? Atau menyerah dan tenggelam dalam sebuah kehampaan? Semuanya tampak menyakitkan bagiku, Tak ada yang benar-benar tulus menyangiku tidak ada. Aku lelah, apakah...