30 Desember 2017

147 26 0
                                    

Kepada,
Rahagi Hadyan Gentala

Selamat ulang tahun untuk diriku sendiri!

Rindu sekali merayakan ulang tahun bersamamu. Padahal baru dua kali, tapi sudah seperti agenda tahunan yang wajib kita berdua lakukan. Ini ulang tahun keduaku tanpa kamu. Ulang tahun keempat tanpa keluarga. Aku rindu rumah.

Aku rindu rumah. Karena itu aku memutuskan untuk singgah ke Bandung tanpa memberitahu siapa-siapa. Aku ingin melihatmu, ingin memastikan bahwa kau tidak apa-apa. Tapi saat sampai di gerbang kosan, aku melihatmu, dan aku justru lari. Pikiranku bercabang pada berbagai pertanyaan. Kamu terlihat sehat, tapi ada kekosongan yang tidak bisa dijelaskan dari kedua matamu sewaktu kulihat kamu sedang menjemur pakaian di halaman kosan. Aku ingin bertanya banyak hal, Mas, tapi seluruh tubuhku bergetar hebat dalam tangis saat melihatmu.

Aku rindu kamu. Tapi apakah kau merindukanku balik, Mas? Aku rasa aku takkan pernah tahu jawaban dari pertanyaan itu. Tepatnya, aku tidak sanggup mencari tahu.

Pada akhirnya aku hanya muncul di hadapan Brian. Iya, Brian pemilik kafe yang menyelamatkan hidupku sewaktu aku diusir dari rumah itu. Dia begitu semringah, bertanya padaku tentang ini dan itu. Tapi aku hanya menjawab sekadarnya dan langsung pamit.

Takut, aku, pada perasaan nyaman ini. Takut kalau aku tidak kuasa pergi dan malah ingin kembali.

30 Desember 2017

Jurnal Arkan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang