"Hai nama gua Achazia Aharond Hydra kalian bisa panggil gua Chazia atau Zia, Semoga aja kalian bisa nerima gua sebagai anggota kelas kalian" ujar Chazia memperkenalkan diri di depan kelas
"Baik Chazia kamu sekarang bisa duduk di bangku depan Adysta" ucap wali kelas nya mempersilakan Chazia duduk
"Baik bu" balas Chazia ramah pada Wali kelas nya
Chazia berjalan menuju bangku nya, sebelum ia duduk ia menyempatkan untuk tersenyum pada cewek yang berada di bangku belakangnya
"Baik anak anak sekarang ibu tinggal dulu, Tadi pak Deni titip tugas buat kelas kalian karean beliau tidak bisa hadir dikarenakan ada acara keluarga, Jadi beliau menitipkan tugas buat kalian" ucap bu Rini memberi tau muritnya
"Untuk ketua kelas ikut ibu ke ruang guru untuk mengambil soal dari pak Deni" lanjut bu Rini memerintah lalu pergi meninggalkan ruang kelas XI IPA 1 yang sekarang di tempati oleh Chazia.
"Gua harus pangil lo Zia atau Chazia ya?" merasa dirinya yang di ajak bicara, Chazia menoleh ke blakang.
"Itu terserah lo" balas chazia santai, ia menolehkan kepalanya pada seorang gadis yang berada di samping kirinya yang sedang sibuk memainkan hp
"dia elevera, lo bisa panggil dia vera" ucap adysta ketika melihat vera yang sibuk dengan hp nya "dia orang nya agak cuek tapi nggak cuek cuek banget sih dia baik" lanjut adysta memperkenalkan temannya sedangkan chazia hanya mengangguk ngangguk kan kepalanya
"eh..sory gua tadi ada urusan sebentar sama nih hp" ucap vera saat menyadari chazia yang menatapnya
"iya gapap kok santai aja"
"jadi lo dari keluarga hydra?" tanya vera memastikan
"mungkin iya dan mungkin nggak" balas chazia yang langsung mendapat kerutan kening dari kedua teman nya
"maksud lo? lo bukan anak kandung keluarga hydra?" tanya adysta penasaran
"gua ngga bilang kalo gua bukan anak kandung keluarga hydra" balas chazia sedikit terkekeh melihat ekspresi kedua teman barunya
"terus maksut lo?" tanya vera tak kalah penasaran dengan adysta
"sory, tapi gua belum percaya penuh sama kalian berdua" ucap chazia menatap kedua temannya "mungkin ini bukan saat nya kalian tau" lanjut chazia tersenyum ramah kearah adysta dan vera
"sory chaz" ucap adysta pelan
"baut apa?" tanya chazia sambil mengerutkan keningnya
"mungkin tadi gua sama vera udah terlalu mertanyain soal kehidupan pribadi lo deh" balas adysta pelan takut jika chazia akan tersinggung
"iya gapapa kok santai aja, gua juga pernah ngrasain kepo kayak lo berdua" ucap chazia menunjukan deretan gigi putihnya
♡♡♡
hening sebuah kata yang dirasakan oleh kelas XI IPA 2 saat ini, suara bisik bisik untuk mencari jawaban dari sebuah soal yang di berikan oleh guru kimia selalu terdengar oleh gilbert
"woy gil, nomer 6 sampe 10" bisik arsel setelah melempar kertas ke arah gilbret
melihat itu gilbret hanya menghela nafas pelan lalu mengambil kertas yang di lempar arsel tadi, ia menuliskan sesuatu di kertas itu lalu melemparnya kembali ke arah arsel"udah jawab aja semuanya, bu diana cantik" guman arsel pelan, ia melihat ke arah gilbret dengan wajah ragunya sedangkan yang ia lihat hanya memasang wajah datar nya
"baru kali ini gua ragu sama jawabannya gilbert" ucap arsel pelan, walau begitu ia tetap menulis jawaban yang di tulis oleh gilbert
"waktu sudah habis, silakan kumpulkan lembar jawaban kalian" ucap bu diana pada murit murit nya, mereka semua mengumpulkan lembar jawaban mereka masing masing
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVENDER
Fiksi Remaja"kalau lo ngga mau sakit hati, jangan mencintai orang yang ngga bakal jadi milik lo" ucap gilbret sambil terus berjalan di samping chazia "lo ngomong kayak gitu!? emang nya pacar lo bakal jadi milik lo selama nya?" balas chazia santai "inget, takdir...