CST) Cerai?

20 1 0
                                    

Sinar matahari sudah menyinari kota Bekasi, Suara gaduh dari ruang dapur dapat Citra dengar, bahkan suara itu sebuah teriakan, dan penuh emosi..

Citra melangkah mendekat, namun kaki nya terhenti di balik tembok..

"Aku ingin cerai dari kamu mas!! Aku tidak mau terus bersama mu!! Jika di hari mu hanya Yuna!! Aku tidak mau!!!" Suara teriakan Rita membuat Citra terdiam, Siapa Yuna? Wanita lain kah?

" Rita!! Apa maksudmu? Aku cinta dengan mu, bahkan aku sangat sayang denganmu" bantah Candra sambil memeluk sang istri.

"Kau bohong mas!! Kau selalu memanggil nama nya saat kau tertidur!! Aku muak dengan kata-katamu mas!!" Rita terus memukuli punggung Candra

"Tidak,tidak, aku hanya sayang denganmu, mengerti"

"Baikk, tapi aku ada satu syarat!! Jauhi Angga dari anakku Citra!!"

Degg hati Hati Citra berdebar begitu kencang, tubuh Citra bergetar hebat, bagaiman bisa Bundanya melarang Angga untuk dekat dengannya, kenapa?

Rita saja tidak pernah ada waktu di rumah, hanya Angga yang selalu membuat Citra merasa memiliki segala nya, hanya Angga yang mengubah hari-hari Citra..

" Kenapa Bun??" Rita dan Candra langsung menoleh ke arah Citra, bahkan Rita Langsung terdiam sama halnya Candra.

Air mata Citra keluar "kenapa bunda larang kak angga dekat dengan ku?" Tanya Citra langsung Rita peluk

"Tidak sayang,tidak, bukan itu maksud bunda, jauhi dia, dia laki-laki jahat, sama seperti ayahnya!" Tegas Citra sambil melirik Candra

"RITA!! JAGA UCAPAN MU!" Teriak Candra sembari melepaskan pelukan Citra dan Rita "Baik!!aku akan menceraikan mu!! Detik ini jug!!"

"AYAH!!! BUNDA!!" teriak Citra "kenapa?apa masalah kalian? Kenapa harus bercerai? Lalu siapa YUNA? dan kenapa aku harus menjauhi kak Angga?" Tubuh Citra bergetar hebat, air mata nya terus keluar tanpa memintanya.

"kau tidak usah tahu Citra!! Masuk sana!! Dan kerjakan PR mu!!" Tegas Candra di gelengkan Citra

"Kenapa pah?? Kenapa harus bercerai? JAWAB AKU BUNDA,AYAH!!" Sedih rasanya jika mendengar kata cerai apa lagi orang tua kita berucap kata cerai..

"Maaf sayang ini adalah keputusan bunda, bunda sudah lelah dengan ayah mu, maaf kan bunda" lirih Rita sambil memeluk Citra namun di tepis begitu saja..

Senyum devil terukir di bibirnya Citra lalu mengagguk-ngangguk "gak perlu maaf bunda!! Aku sakit hati sama kalian!! Apa kalian tahu? Apa yang ku harapkan selama kalian berkerja? AKU INGIN MERASAKAN HANGAT NYA KELUARGA!!!"

Hati Rita dan Candra langsung berdegup kencang, nafas merekapun semakin mencencepat "Say--"

"Kalian selalu tidak ada waktu untuk ku!! Dan aku menemukannya, dia! Dia orang yang kau larang untuk terus di dekat ku!!"

Histeris Citra membuat Rita dan Candra sangat khawatir.

"CERAI!!! CEPATT CERAI SANA!! DAN JANGAN PERNAH KALIAN MENGAGAP KU ANAK KALIANAN!!!" Perintah Citra langsung berlari pergi

"CITRA!!!"

"SEMUA INI KARENA MU RITA!! KAU MEMANG WANITA TIDAK DI UNTUNG!! HARI INI SURAT PENGADILAN AKAN KELUAR!!" Tegas Candra meninggalkan Rita sendiri

Rita merasa frustasi melihat anaknya pergi meninggalkan rumah.

***

Di sisi lain Citra terus berlari sampai akhirnya sampai disebuah danau.

"YA TUHANNN, Kenapa kau memberi ku masalah yang begitu tidak aku mengerti?? apa salah aku kepadamu? katakanlah??!!"

"Orang tua aku ingin berpisah!! Tolong katakan kemereka, jangan berpisah tanpa persetujuan aku!! Ucapan itu Tuhan kepada mereka!! "

Berdiri dititik paling ujung adalah hal yang menakutkan bukan? Tapi itu nyata adanya, Citra berdiri diujung jembatan dengan tangan direntangkan, dan memejam kan matanya perlahan..

Byur......

Memori lama terputar kembali, senyumnya, tawanya, semua nya masih di ingat oleh Citra.

"Hahaha,bunda aku mau gulali itu"

"Baiklah bunda akan belikan,tunggu di sini"

"Ini sangat manis bunda, aku suka ini, Hmm"

"Bunda senang kalo kamu suka ini, tapi ingat jangan makan gulali terlalu bnyak ya"

"Siap bunda, nanti aku sikat gigi ko"

Masa-masa kecil Citra terputar kembali di dalam otaknya, bahkan sepertinya baru mengalaminya kemarin.

Sampai akhirnya mata Citra terpejam...

Namun ada seseorang yang menarik Citra dari dasar danau

"Citra!!! Bangun!! Cepat bangun!!" Laki-laki itu terus menepuk pipi Citra, wajah panik terpampang jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Citra!!! Bangun!! Cepat bangun!!" Laki-laki itu terus menepuk pipi Citra, wajah panik terpampang jelas.

Tidak ada pilihan lain, harus membuat nafas buatan untuknya, hanya itu yang bisa Laki-laki itu lakukan.

"Satu, dua, tiga.... Haaa, haaa,haa"
"Mhhaahaaahaaa" empat kali laki-laki itu membuat nafas buatan, akhirnya tidak sia-sia, Citra membuka mata nya, semua air di muntah kan oleh Citra..

"Kak Erik?" Lirih Citra, yaa orang yang menolong Citra adalah Erik, Erik langsung memeluk Citra erat.

"Kenapa kamu menjatuhkan diri?? Kenapa? Apa kau ingin mati?!" Tegas Erik penuh khawatir, senyum devil terukir di bibir Citra

Citra menatap sayup Erik, jari-jari mungil Citra meraba wajah Erik lembut "memang, memang aku ingin mati kak, TAPI MENGAPA KAU MENARIK KU KEMBALI!!" Erik merintih ke sakitan, sebab dengan sepontan Citra mencekik Erik..

"Ci.. Lep..pas.. aku..mo..honn" suara Erik begitu terbata-bata bahkan Citra tidak dapat mendengarnya dengan jelas.

Citra Langsung melepas cekikannya "maafkan aku, maafkan aku, aku mohon jangan tinggalin aku kak, aku mohonn jangan kak, hanya Kaka yang tahu ini " tidak tahu apa yang ada dipikirannya saat ini, hingga ingin mencekiknya.

Sakit rasa nya, jika, melihat orang yang kita sayangi terus menangis bukan? Itulah yang dirasakan Erik saat ini, hati kecilnya semakin ingin melindungi Citra dari semua bahaya apapun..

Namun sampai kapan Erik akan melindungi Citra.

Cinta Segi TigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang