][ Melupakan ][

69 7 0
                                    

Pagi ini suasana hati Franda sedikit membaik. Franda berusaha untuk melupakan semuanya yang membuat dia hancur.

Franda berjalan dengan senyum yang terkembang diwajahnya. Dengan membawa beberapa buku di tangannya.

" Pagi Fran " ucap Virdy yang tiba-tiba muncul di depannya.

" Pagi juga Vir " balas Franda.

" Tumben baru dateng, biasanya juga masih pagi udah stay di depan gerbang " tanya Virdy.

" Tadi habis nganterin kakak dulu baru gue kesini " jawab Franda.

" Naik motor sendiri lo? " Tanya Virdy.

" Iya " jawab Franda dengan senyum yang manis.

Dan bagaimana dengan keadaan jantung Virdy. Entahlah mungkin sudah lepas dari dirinya.

" Bodoh banget si Ade nge-lepasin cewek kayak Franda, udah cantik,baik, sabar pula " batin Virdy.

" Temenin gue ke kantin dong Fran " ucap Virdy.

" Ayolah,tadi gue juga belum sarapan, tapi aku mau ke kelas dulu " ucap Franda.

" Oke, aku tunggu di depan sana " balas Virdy.

Saat ini Franda dan Virdy sedang makan berdua di kantin. Banyak sekali anak-anak lain yang memperhatikan keduanya dengan aneh. Bagaimana bisa Franda yang masih berstatus sebagai pacar Ade makan bersama dengan Virdy.

Sepertinya Franda juga sudah tidak lagi menghiraukan Ade. Biarlah dia marah padanya. Yang penting hari ini Franda dapat tersenyum walau tidak bersama Ade. Franda juga berhak bahagia dan Ade tidak berhak merusak kebahagiaan Franda.

Di kantin tersebut mereka tertawa bersama. Virdy juga terkadang mengeluarkan ocehan-ocehan yang membuat Franda tertawa. Di situ terlihat Franda sangat bahagia.

Akhirnya bel berbunyi dan Franda dan Virdy pun meninggalkan kantin tersebut.

" Brengsek " ~

°

°

°

Rasanya hari ini Franda sangat bahagia. Bagaiman tidak, Franda mendapat nilai terbaik dikelasnya.

" Wih hebat banget Lo " ucap Kia.

" Makasih " balas Franda.

" kantin kuy, laper perut gue " ajak Kia.

" Kuylah " balas Franda.

Suasana kantin tampak ramai. Banyak sekali manusia-manusia lapar yang ingin mengisi perut mereka. Terlihat dari kejauhan Ade yang sedang duduk sendiri. Biasanya Ade selalu bersama Virdy, tapi hari ini Virdy tidak ada bersama Ade.

" Tuh pacar Lo " ucap Kia.

" Terus? " Balas Franda.

" Dah lah males gue " balas Kia.

Mereka pun sudah menikah tempat duduk yang pas, jauh dari Ade.

" Boleh gabung? " Tanya Virdy yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

" Iy bo- Tama " ucap Franda.

Tama yang melihat ekspresi kaget Franda hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya.

" Lo sekolah disini? " Tanya Franda.

" Iya " jawab Tama sambil duduk di samping Kia.

" Kok gue gak pernah lihat ya " ucap Franda.

" Lo yang kurang jalan-jalan " balas Tama.

Keempatnya pun akhirnya makan bersama tanpa memperdulikan seseorang yang sedari tadi memandangi dengan perasaan yang kesal.

" Gak guna semua " Ade.

Melihat mereka berempat sedang tertawa bahagia tanpa mau tau bagaimana keadaan Ade. Mungkin ini karma buat Ade. Sedikit terselip rasa iri pada teman-temannya itu. Mereka di sana tertawa bahagia sedangkan Ade hanya bisa merutuki nasib bahwa tidak ada lagi yang peduli dengannya.

" Semua gak ada yang peduli, gue harap kalian gak akan salahin gue kalau gue jadi semakin brengsek " Ade.

Ade beralih meninggalkan mereka yang sedang bahagia tanpa adanya dirinya. Di tanah lagi Tama yang membohongi dirinya.

" Lo gak kasihan sama si Ade Fran? " Tanya Virdy.

" Udahlah gak usah di bahas, gue mau coba nenangin diri dulu " jawab Franda.

" Oke " balas Virdy.

" Mungkin dengan cara ini bakalan lebih baik buat kalian " ucap Virdy.

" Iya " balas Franda singkat.

°

°

°

Taman belakang...

Di sinilah Ade sekarang. Harinya kini benar-benar tidak baik. Dia harus melihat pemandangan yang membuat moodnya hancur.

Kemudian terlintas di pikirannya. Nama Franda terus saja muncul. Apa Franda akan menjauhinya?

" Franda gak mungkin ngejauh dari gue,gue gak bisa lepasin Franda begitu aja, gue harus bisa lanjutin rencana gue " monolog Ade.

Ade memukul pohon yang ada di depannya saat ini. Pohon yang tidak bersalah itupun harus menjadi pelampiasan bagi kekesalan Ade.

" Punya temen juga brengsek, buat apa gue berubah jadi baik. Niat gue buat jadi baik gue ubah, gue akan menjadi lebih brengsek dari pada ini " ucap Ade sambil terus melayangkan tinjuan pada pohon.

°

°

°

Jauh di dalam lubuk hati Franda, sebenarnya dia masih sangat menyayangi Ade. Tapi dia harus berpikir lagi sebelum melakukan hal gila lagi. Lelaki gila itu sudah meracuni pikirannya. Harusnya dia tidak kenal dengan lelaki itu. Tapi, mereka berdua sama-sama tidak tahu jika akan berakhir seperti ini.

" Gue masih sayang sama Lo De, semoga dengan seperti ini Lo bisa berubah " batin Franda.

" Semangat Fran Lo harus bisa buat Ade berubah, semangat " batin Franda kembali menyemangati dirinya sendiri.

~Done~

ADELARD : CRAZY BOY [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang