][ Takut ][

63 6 0
                                    

Sudah hampir 2 hari Virdy masuk rumah sakit. Tubuhnya masih terbaring lemas di rumah sakit. Selang oksigen melingkar di wajahnya.

Semenjak kejadian kemarin Franda sedikit takut. Takut tentang apa yang akan terjadi padanya. Mungkinkah Ade akan meninggalkan dirinya yang sudah berjuang sangat keras selama ini. Perjuangan yang cukup melelahkan, menguras emosi dan tenaga.

Kejadian kemarin di sembunyikan oleh Franda dan juga Ade. Karena sebelumnya Ade sudah memberitahu Franda untuk tidak membicarakan soal ini. Ade meminta Franda untuk mengatakan kalau Virdy di rampok dan di keroyok oleh kawanan rampok.

Sejujurnya Franda ingin sekali mengatakan yang sejujurnya pada semua orang. Tapi dia teringat akan ancaman Ade. Dia takut jika hal buruk semakin menimpa dirinya atau bahkan kakaknya. Ade sudah menjadi laki-laki yang sangat jahat. Apa pun bisa di lakukannya. Tidak memandang itu siapa dan itu siapa. Yang terpenting bagi Ade dia dapat membalas orang tersebut.

Di rumah sakit tempat Virdy di rawat kini Franda berada. Franda sedih, andai saja dia tidak keluar dengan Virdy pasti kejadian ini tidak akan terjadi.

" Loh bodoh Fran, kenapa Lo lakuin hal gila buat dapat perhatian Ade. Dan secara tidak langsung Lo udah buat sahabat Lo menanggung semuanya " ucap Franda sambil menunduk.

Air mata keluar dari mata Franda. Franda merasakan betapa sedihnya hidup nya kali ini. Franda hanya ingin bahagia tapi kenapa kebahagiaan tidak memihak padanya.

Franda tersentak saat mendengar seseorang membuka pintu. Dia segera mengusap air matanya. Senyum terbit dan seketika hilang saat melihat Ade.

" Ya ampun, ni bocah kok bisa sampai kerampokan sih " ucap Kia.

" Ya mungkin dia habis dari mana gitu terus ada yang hadang dia " balas Tama.

" Udah dua hari belum sadar, parah banget kayaknya " ucap Kia.

Tama melirik ke arah Ade. Jujur saja Tama tidak percaya dengan Virdy yang di rampok. Karena kemarin saat Franda cerita Tama merasakan ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Franda. Ade hanya membalas dengan wajah datar saja. Tama dapat merasakan ada sesuatu yang mengganjal.

Tring...

Franda segera melihat ponselnya. Franda melirik ke arah Ade saat dia menerima pesan darinya.

Keluar tunggu gue di taman belakang rumah sakit ini ~ Ade.

Tanpa mau membalas Franda segera keluar.

" Aku keluar dulu ya, mau cari minum " pamit Franda.

" Oke " jawab Kia.

Tidak lama kemudian Ade pun keluar untuk menyusul Franda.

Taman belakang rumah sakit...

" Kenapa De? " Tanya Franda dengan suara gemetar menahan rasa takut.

" Bagus Lo udah lakuin apa yang gue suruh. Kalo Lo nurut kayak gini kan gue sayang sama Lo " ucap Ade sambil mengusap puncak kepala Franda.

Jujur Franda nyaman dengan usapan Ade. Tapi lama-kelamaan usapan itu menjadi sedikit tarikan yang cukup menyakitkan.

" Ade sakit " rintih Franda.

" Sakit banget ya? " Tanya Ade lalu melepaskan tarikannya.

" Kenapa sih De? " Tanya Franda.

" Lo tanya kenapa? Harusnya gue yang tanya kenapa Lo lebih Deket sama Virdy di bandingkan sama gue, gue masih pacar Lo " ucap Ade.

" Aku gak ada hubungan apa-apa sama Virdy. Aku cuma temenan sama dia " balas Franda.

" Terus gimana kalo Virdy ada rasa sama Lo " ucap Ade.

" Gak mungkin " balas Franda.

" Oke, tapi ingat, sampai Lo lakuin itu lagi gue akan buat Virdy lebih menderita dari pada ini " ucap Ade.

" Pulang Lo, gue gak suka Lo temenin Virdy di sini " ucap Ade.

" Tapi- " belum selesai Franda berbicara Ade sudah memotongnya.

" Gak ada tapi-tapian, pulang " ucap Ade.

" Iya tapi aku mau pamit dulu sama temen-temen " ucap Franda.

Ade segera berjalan meninggalkan Franda yang masih berdiri di taman. Rasa takut Franda pun semakin menjadi-jadi. Franda bingung, dia masih sayang Ade tapi dia juga ingin lepas dari Ade.

Dengan segera Franda langsung berjalan untuk kembali. Tapi sebelumnya Franda harus membeli minuman dulu agar tidak di curigai.

Sampai di dalam ruangan Virdy, Franda tidak melihat Ade.

" Ade kemana? " Tanya Franda.

" Pulang " jawab Tama.

" Ya udah aku juga mau pulang, tadi kak Roseta telfon " ucap Franda.

" Bareng Fran " ucap Kia.

" Gapapa kan Lo di tinggal sendiri " tanya Kia pada Tama.

" Hmm " balas Tama.

" Oke, goodbye " balas Kia.

Di perjalanan Franda hanya diam saja padahal di sampingnya ada Kia. Franda tidak mood untuk berbicara saat ini.

" Fran, ngomong dong jangan diem aja " ucap Kia.

" Males ngomong " jawab Franda.

" Ya udah " balas Kia.

Franda masih memikirkan tentang ancaman yang di berikan Ade. Rasa takutnya semakin besar karena Ade terus memberinya ancaman yang membuat Franda takut dan sampai tidak tidur. Ade juga pernah bilang kalau dia juga bisa mencelakai sang kakak.

~Done~


ADELARD : CRAZY BOY [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang