][ Kembali ][

78 6 2
                                    

Akhirnya setelah beberapa hari menghilang , Ade sudah kembali masuk ke sekolah seperti biasanya. Penampilannya saat ini sangatlah berbeda. Dia mulai berani mewarnai rambutnya dan mengantongi rokok di sakunya. Tapi tentunya masalah rokok belum di ketahui pihak sekolah.

" Berani banget Lo bro " tanya Virdy.

" Bodo amat, gue kayak gini juga biar cepet-cepet di keluarin dari sekolah " jawab Ade enteng.

" Semoga berhasil " ucap Virdy.

" Lo tuh temen gak ada duanya. Yang lain pasti bakalan ngasih ceramah sama bacotan gak penting buat pertahanin temennya biar gak keluar. Lah Lo, Lo malah ngasih dukungan " ucap Virdy.

" Lah itu mah hidup Lo. Mau Lo keluar, atau tetep disini, bahkan Lo mau mati sekalipun gak ada urusannya sama gue. Urus aja hidup Lo dan gue urus hidup gue sendiri " balas Virdy dan mendapat anggukan dari Ade.

Tapi sebenarnya di sisi lain Virdy ingin sekali menghabisi lelaki di depannya saat ini. Lelaki gak ada rasa bersyukurnya sama sekali patut di habisi menurut Virdy.

" Mau ikut gak lo? " Tawar Ade.

" Kemana? " Tanya Virdy.

" Ke tempat di mana Lo bisa nemuin kebahagiaan dan kenikmatan " ucap Ade dengan senyum manisnya.

" Gue gak minat " balas Virdy.

" Oke, bye " ucap Ade dan mendapat anggukan kecil sebagai jawaban dari Virdy.

Saat ini Franda tengah berada di kantin. Mencari seseorang yang dia nanti dari kemarin. Walaupun Ade sangat cuek dan benci dengan Franda, tapi Franda merindukan itu. Franda ingin di bentak, Franda ingin di maki olehnya. Biarkan semua orang bilang bahwa dia sudah di buktikan oleh cinta. Franda sangat tidak peduli sama sekali.

Tidak terasa air mata Franda menetes. Jelas itu membuat bingung orang yang melihatnya. Tapi Franda juga tidak memperdulikan itu. Yang saat ini ada di pikirannya adalah dia harus bisa bertemu dengan Ade.

" De kamu di mana sih " gumam Franda sambil terus berjalan mencari keberadaan Ade.

" Vir " panggil Franda saat melihat sosok Virdy yang melintas.

" Iya ada apa? " Tanya Virdy.

" Lo tahu di mana Ade? " Tanya Franda.

" Gu-gue gak tahu " jawab Virdy.

" Gak usah bohong Lo, gue tahu Lo pasti sembunyiin sesuatu dari gue kan. Dimana Ade sekarang " ucap Franda dengan penuh emosi karena dia sudah lelah.

" Gue anterin ya, gue takutnya ada apa-apa sama Lo " jawab Virdy dan di balas anggukan oleh Franda.

Virdy berjalan duluan di depan sedangkan Franda mengekorinya. Virdy yang berjalan santai sambil kedua tangannya dia masukkan kedalam saku celana. Beda dengan Franda yang sedari tadi terus meneteskan air mata.

Mereka berdua menuju ke sebuah gedung sekolah lama yang sudah tidak terpakai. Gedung itu dulunya adalah sebuah ruang kelas. Tapi karena ada renovasi jadi gedung itu tidak di pakai dan membangun lagi yang baru.

Kami berdua berhenti pada sebuah kelas bertuliskan 12 IPS 3. Kelas yang sudah nampak lusuh, kotor, dan tidak terawat sama sekali.

" Lo yakin mau tahu di mana Ade " tanya Virdy meyakinkan Franda.

" Iya gue mau tahu di mana dia, cepetan Vir " ucap Franda.

" Jangan nangis ya " ucap Virdy yang membuat tanda tanya besar pada Franda.

Franda akhirnya masuk kedalam kelas tersebut. Franda berjalan duluan di ikuti oleh Virdy yang berjalan di belakangnya.

Betapa terkejutnya Franda saat melihat kekasihnya tengah bersama seorang wanita. Yang tidak lain dia adalah kakak kelasnya. Bahkan pemandangan yang Franda dapat saat mereka berdua berciuman.

Sesak di rasakan Franda pada dadanya. Dia tidak ingin memergoki mereka berdua. Franda juga berpikir kalau dia pergoki pasti Ade akan berlaku kasar padanya.

" Balik aja Vir " ucap Franda.

" Loh gak jadi ketemu, katanya pengen ketemu " tanya Virdy.

" Gak jadi, udah cukup segitu aja " jawab Franda.

Virdy dan Franda akhirnya pergi dari tempat tersebut. Franda yang berjalan di samping Virdy masih terisak karena melihat adegan yang tidak ingin dia lihat. Virdy sedikit kasihan pada Franda. Gadis yang tidak tahu menahu harus menanggung beban yang di berikan Ade.

" Brengsek " gumam seseorang yang sedari tadi mengawasi Virdy dan Franda.

Franda dan Virdy saat ini berada di taman. Mereka hanya berdua. Virdy yang menatap lurus ke depan dan Franda yang masih tertunduk sambil menangis.

" Apa sih salah gue, hiks " ucap Franda sambil terus menangis.

" Bukan Lo yang salah " jawab Virdy.

" Tapi kenapa Ade benci banget sama gue " ucap Franda.

" Yang salah itu Ade, Ade yang belum.bisa nerima kenyataan " jawab Virdy.

" Kenyataan apa? " Tanya Franda.

" Lo bakal tahu dengan sendirinya " jawab Virdy.

" Gue udah bener-bener capek banget Vir " ucap Franda.

Yang membuat Virdy kaget saat tiba-tiba Franda memeluknya. Mau tidak mau Virdy pun membalas pelukannya. Bukan bermaksud buruk, Virdy hanya mau menenangkan Franda saja.

~Done~

ADELARD : CRAZY BOY [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang