Lu kenapa?ngomong" Ujar El
"Gua takut" ucapnya.
Sheva masih sesegukan dengan rasa takut yang semakin memuncak, ia semakin menangis dihadapan empat cowok itu,El yang semakin khawatirpun semakin mempererat dekapannya.
"Nangis aja sampe lu tenang sedikit abis itu ngomong!" Ujar El tegas.
El yang masih kebingungan itu menatap ketiga sahabatnya yang sedang bersamanya. Teddy yang mulai untuk membuka ponselnya.
Sheva yang masih sesegukan dan malah mempererat dekapan El itu terus menangis tanpa sadar ada pesan dari nomor tak ia kenal dan itu yang membuat sheva seperti ini.
Drrtdrrt
+62895********
"Katanya gatakut"
"Siapa cowo itu?!"
"Dimana dia sekarang?!"
"Elvarell Addison?"Teddy,Jerry yang melihat ponsel sheva menyala akhirnya membaca dan sempat memfoto layar ponsel sheva saat itu.
"Gua gapapa" Ucap sheva
"Ponsel lu daritadi geter terus" Ujar Teddy pelan, sheva langsung mengambil ponselnya dan melirik teddy juga yang lain termasuk El.
"Siapa dia?" Tanyanya
Sheva masih bungkam dan tak menjelaskan apapun pada El
"Gausah dipendem, lu gabakal bisa barbar ngadepin dia" Ujar Andi
El dan ketiga sahabatnya saling menatap seakan saling mengerti apa yang terjadi.
"Pulang sekarang ayo" Ucap El lembut, sheva menoleh pada El.
"Gua pulang sendiri" Jawab Sheva dingin sembari menyeka pipinya kasar
"Gabisa she" Ujar Teddy.
Sheva pergi dari kelas Ipa 2 itu, ia berjalan menelusuri koridor sekolahnya dengan wajah tertunduk dan rasa takut yang masih menyelimuti dirinya, sheva berhenti di depan gerbang sekolahnya ia membuka ponselnya dan membuka aplikasi chating disana, ia ingin menghubungi Melvin sebagai abangnya, saat ini hanya Melvin yang bisa ia harapkan.
"Naik sekarang!" Ucap El paksa
Sheva tetap kekeh, ia menggeleng dan menangis, El yang sudah tau apa yang terjadi pada perempuan itu akhirnya turun.
"She, naik" ujar el lembut.
"Gua anter pulang"
"Gabisa El" Ujar Sheva tegas
"Lu takut sama anceman remeh begitu?lu percaya gua gabakal kenapa kenapa setelah ini" Ucap El santai.
Sheva mendongakkan kepalanya dan menatap El penuh harapan "gua janji" Ucap El cepat seolah olah ia paham dengan apa yang sheva ingin ucapkan.
Sampai di istana Sheva, El mampir untuk memastikan gadis itu tak apa,El disambut baik oleh keluarga Sheva.
"Siapa ini?" Tanya sang bunda.
"Temen sheva tan, panggil aja El" Ujarnya sopan. Dibalas senyum lembut dari bunda Aldisa.
Disisi lain, sheva yang tetap dengan renungannya ia yang masih memikirkan siapa orang dibalik nomer itu? Apa tujuannya? Entahlah, sheva sangat takut untuk kali ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keysheva & El
Roman pour AdolescentsFOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA✨ jadilah pembaca yang menghargai setiap karya orang lain🐾 "She,kangen" "She mau makan" "She, love you" "She, temenin ke gramed" "She jangan tinggalin El" hi kenalin nama gua Keysheva Aldis gua biasa dipanggil sheva...