Story Ara VII

21 5 2
                                    

Ara, tata, dan jesicca menaiki motor kesayangan mereka masing masing membelah luas nya kota ibukota bandung dengan sangat cepat menuju tujuan mereka yaitu warung bi inah. Ya itu salah satu warung langganan tim mereka setelah sampai disana jesicca pun memesan makanan tersebut,lalu kembali duduk bersama tata dan ara tidak satupun yang berniat membuka bicara, mereka sedang fokus ke handphone masing masing.

Jesicca memerhatikan ara yang sedikit Aneh bagaimana tidak aneh tertawa dengan ponsel miliknya layak nya orang gila baru menurut jesicca.

"Ta, ara kenapa si? Dis uda gila?"ujar jesicca dengan polos. Namun sayang nya bukan mendapatkan jawaban dari sang saudara kembar ara malah mendapatkan gidikkan bahu yang menandakan tidak mengehetahui apaapa

Jesicca sudah tidak tahan lagi dengan tingkah aneh nya sang sahabat nya itu.

"TIARA AYU SALSHABILAA! lo kaya orang gila deh disini ada gua sama tata lo malah ketawa sama ponsel lo yang benda mati!"bentak jesica yang mulai geram dengan aksi sahabat nya itu.

Merasa di ganggu dengan teriakan jesicca, ara pun akhirnya angkat bicara sebelum itu menaruh ponsel nya kedalam saku jaket kebanggaan nya

"Apaa si jes lo ganggu gua aja, gak bisa banget ngeliat gua bahagia"ujar ara sinis

"Yaaa.. lo kaya orang gilaa disini ada gua sama tata harus nya lo ketawa sama kita bukan sama ponsel lo"ujar jesicca tidak kalah sinis

"Ya. Abis nya lo berdua.."ucapan ara dipotong oleh bi inah dengan membawa pesanan jesicca

"Maaf non ini pesanan nya sudah siap"ujar bi inah,lalu menyodorkan makanan tersebut lalu di terima oleh jesicca.

"Iyaa bi makasih"ujar jesicca sambil memberikan uang kertas berwarna merah jambu berjumlah lima lembar.

Setelah membayar jesicca, ara dan tata pun beranjak pergi dan tidak ingin melanjutkan perdebatan antara ara dan jesicaa.

Baru saja ingin beranjak pergi ara dikejutkan oleh pelukan erat dari seorang wanita sebaya nya  Theresia Elisabeth choir yaps itu nama teman kecil nya dulu yang sering dipanggil dengan sebutan Lisa setelah menghetauhi itu lisa, ara pun langsung membalas pelukan lisa.

"ARAAA.. loa apa kabar tambah cantik aja hiksss gu.. gua..aa.. kangennn hiksss hikss"dengan isakan lisa pun mengeratkan pelukannya membuat ara susah bernafas

"Liss.. lis.. lepass dulu gua gak bisa nafas lo mau bunuh gua yak"dengan susah payah ara angkat bicara lalu mendapatkan cengiran dari sang sahabat lama.

Namun ada penonton setia mereka berdua dan merasa iri dengan pelukan lisa.

"Jadi cuma ara doang yang lo kangenin gue engga"ujar tata santai ,sedangkan lisa hanya menampilkan deretan gigi rapih nya itu

"Ya.. Ya mana mungkin lah gua kangen ara doang gua juga kangen sama lo tata huaaaa"menghamburkan pelukan beserta isakan dari lisa ,tatapun dengan sigap membalas pelukan sang sahabat ia juga

"Jadi lo udah balik dari paris?"tanya ara kepada lisa

"Iya baru dua hari gua di indonesia, gua kemarin nyari lo berdua kerumah tapi kata nyokap lo ,lo berdua tinggal di apart lo ya" ujar lisa kepada ara

"Jadi gua nih yang di diemin sama kalian"giliran jesicca yang angkat bicara

"Ohiyaa kenalin lis ini jesicca temen gua di SMA ,jes ini lisa temen kecil gua dulu" ujar ara mengenali mereka berdua, lisa dan jesica saling mengenali diri mereka masing masing dan saling senyum

"Jesica,temen ara sama tata di SMA dan kita satu geng"ujar jesica ramah dengan senyuman nya

"Lisa temen kecil ara sama tata"ujar lisa tak kalah ramah

"Ohiya kalian mau kemana? Gua boleh gabung sama kalian?"tanya lisa kepada tiga teman nya dan dan langsung di setujui oleh mereka

"Boleh"ujar mereka bertiga dengan kompak lalu tertawa bersama.

Votee!
Vote!
Votee!

DON'T WORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang