Desty Liliana Syakir adalah tipikal gadis penyabar yang sangat menghargai segala kebaikan sahabatnya. Namun kali ini, label penyabar yang dimiliki oleh Desty di sore hari yang mendung ini seolah menghilang begitu saja, saat nona yang sejak 15 menit lalu sibuk menggoyangkan kakinya di atas brangkar rumah sakit sambil berfikir serius ini akhirnya menyuarakan pemikirannya.
"Sinting lo ya?". Akhirnya, Desty berhasil mengalihkan pandangannya yang sejak tadi mencoba menahan kesabaran sembari tetap fokus mengetik di atas keyboard.
Matanya memicing, alisnya naik sebelah. Namun jari-jarinya menghentikan aktivitas sejenak.
"Ih! Serius gue." Nona manis yang kini melipat kedua kakinya di atas brangkar itu menyahut.
Sepenuhnya Desty memfokuskan dirinya pada Nona di hadapannya,"Prince charming?! You kidding me,Bianca? Ini Indonesia, bukan dunia disney." Desty memutar bola matanya, "back to earth please."
Sedangkan nona yang bernama Bianca itu hanya mendegus melihat reaksi Desty. "Makanya lo harus bantuin gue, biar keinginan gue bisa jadi kenyataan." Ujarnya sambil nyengir membayangkan hari dimana Bianca benar-benar menemukan prince charming impiannya.
Desty tak habis pikir, bisa-bisanya Bianca masih memikirkan hal yang menurutnya sama sekali tidak penting dibandingkan kondisi yang dialami oleh Bianca saat ini. Nona itu sedang di rumah sakit, dan—hell! bahkan besok nona itu akan menjalani operasi pada salah satu organ penopang hidupnya. Dan dia masih sempat-sempatnya memikirkan mengenai—Misi menemukan prince charming baik hati Biancaza Muezza Hardiawan, pada waktu-waktu terakhir sebelum hidupnya di pertaruhkan di atas meja operasi.
"Lo lupa besok ada apa? Masih aja yah mikirin yang nggak penting."
"No! Siapa bilang itu nggak penting."
"Gue yang bilang." Desty meletakkan laptop ke atas meja, lalu mulai mendekat kearah Bianca. "Bi, fikirin operasi lo besok. Ini nggak main-main lho."
Wajah ceria Bianca seketika redup, di hembuskannya nafas pelan-pelan.
"Justru itu, kalo gue mikirin operasi yang ada gue stres jadinya. Gue udah biasa masuk OK, tapi rasanya tetap aja sama." Mendegar itu, membuat Desty tak enak hati. Nona di hadapannya ini adalah sosok si ceria yang amat keras kepala, kuat, dan pantang menyerah. Tentunya dengan mode Bianca yang seperti ini akan membuat siapapun merasa tidak enak hati, terutama Desty.
"Yaudah, terserah." Ucap Desty pada akhirnya.
Senyum manis kini mulai merekah pada bibir Bianca, seolah ia sudah menduga reaksi gadis dihadapannya itu.
"Tapi," lanjut Desty
"Tapi?"
"Jangan minta gue lakuin yang aneh-aneh." sambungnya.
Bianca kemudian membawa rambutnya kebelakang telinga,
"That's easy, darling!!"
TBC.
*OK = Operatie Kamer (OK) berasal dari bahasa Belanda yang artinya kamar operasi. Penyebutan tersebut biasa digunakan di rumah sakit dari saat zaman penjajahan Belanda di Indonesia.
Prolog panjangnya lumayan lah ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE PRINCE CHARMING
Teen FictionBianca merasa hidupnya terlalu tidak menarik dan membuatnya sangat bosan. Itulah sebabnya setelah menonton film disney kesukaannya-Cinderella, membuat dirinya bertekat untuk menemukan si prince charming untuk dirinya sendiri. Mengabaikan kekurangan...