***
Andra menatap tajam pada putrinya itu yang tengah berdiri dengan wajah yang tak berdosa. Sedangkan Agatha ia sedang merapihkan dirinya yang sempat acak-acakan karena ulah suaminya itu yang seketika membuat Agatha tidak sadar.
Tapi Agatha jadi merasa malu sendiri bak seperti pasangan yang tengah ketahuan mesum ditempat umum. Padahal mereka adalah suami istri tapi dengan lancangnya sosok anak tirinya itu masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu ingin rasanya ia menjitak kepala Alya dan memberikan pelajaran padanya, tidak sopan.
“Uppss... Aku mengganggu ya, mwehehe.... ”
Dengan wajah yang polos Alya malah terkekeh.
“Cuma mau mengingatkan kalau mau bikin dedek jangan di pagi hari, malam masih bisakan. Soalnya perutku sudah sangat lapar hanya karena menunggu kalian yang ternyata lagi diekhem-ekhemin sama, Daddy.”
“Alya!”
Dengan bersamaan Andra dan Agatha berseru, spontan membuat Alya tersentak.
“Lain kali kamu jangan sembarangan masuk, Al.”
“Maaf, Dad.”
“Ingat! Daddy tidak pernah mengajarkanmu sikap tidak sopan.”
“Iya, iya Alya minta maaf. Tadi itu cuma spontan kok.”
Andra menghela nafas ia baru saja ingin melakukan sesuatu terhadap istrinya itu tapi tingkah putrinya yang terlalu polos atau pura-pura polos itu menggagalkan segalanya. Bahkan sesuatu yang menegang yang sempat Andra rasakan hilang dalam sekejap hanya karena ulah putrinya itu.
“Belum jebolkan, Mom?” Alya memainkan kedua alisnya menatap Agatha dengan pandangan menggoda.
Agatha yang memang merasa malu karena ketahuan oleh Alya lebih memilih untuk pergi dari kamar tapi sebelum Agatha pergi ia sempat mengatakan sesuatu pada suami dan anak tirinya itu.
“Om, segera turun ke bawah untuk sarapan. Dan kamu juga Al jangan lupa untuk sarapan.”
Lalu kemudian pergi.
“Yah... Mommy jadi marah Dad, Daddy sih.”
“Jangan menimpakan kesalahanmu pada orang lain.”
“Daddy bukan orang lain Daddy adalah Daddy ku.”
“Keluar sana!”
“Daddy ngusir, Alya?”
Alya terkekeh. “Mwehehe.... Iya,iya Alya keluar.”
Mempunyai putri yang sudah beranjak remaja namun tingkahnya masih terlihat anak-anak terkadang membuat Andra sedikit pusing tapi walaupun begitu Alya adalah putri yang amat ia sayangi. Walaupun ia telah menikah dengan Agatha rasa sayangnya itu pada putrinya tidak akan berkurang Alya tetap putrinya meskipun sikapnya sangat menyebalkan sekalipun.
Sebelum menyusul anak dan istri yang sudah lebih dulu keluar. Andra memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi hanya sekedar untuk membasuh wajahnya agar kembali segar akibat permainan kecilnya tadi pada istrinya itu.
Andra menatap pantulan wajahnya dicermin setelah membasuh wajahnya kemudian ia tersenyum tipis.
‘Ini baru permulaan.’
Bila mengingat tadi membuat Andra merasa puas istrinya hanya menolak di mulut saja tetapi tubuhnya tidak menolak. Justru menikmati apa yang Andra lakukan pada Agatha, sayang moment pendekatan mereka harus berakhir karena ke barbaran sikap Alya tersebut.
Andra pun setelah itu keluar kamar untuk menikmati sarapan paginya bersama istri dan anaknya diruang makan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MERRIED My Best Friend's Father
Romance"Jadilah istriku!" seorang gadis yang tengah meneguk minumannya baru ia minum, langsung tersedak karna ucapan seorang lelaki tersebut yang tengah berdiri disebelahnya sambil menatap dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan. "O... Omm..... "