Agatha kini telah tinggal dirumah Andra yang sudah menjadi suaminya 2 hari yang lalu. Agatha masih tidak menyangka bahwa ia telah menikah dengan ayah sahabatnya sendiri dan sahabatnya itu kini menjadi anak tirinya, kalau dipikir-pikir jalan cerita hidupnya ini cukup menarik dan unik.
Saat ini Agatha tengah menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya dan Alya dibantu dengan dua asisten dirumah Andra.
"Nyonya biarkan kami semua yang menyiapkan."
"Tidak apa, kita lakukan bersama saja agar masakan kita cepat selesai." Agatha tersenyum pada dua asisten rumah tangga yang bekerja dirumah Andra, mungkin selama ini yang mengurus semua keperluan Andra dan Alya kedua asisten ini karena mengingat Andra seorang duda yang memiliki satu orang anak tidak mungkin bisa melakukan semuanya sendiri.
"Tapi Nyonya... "
"Tidak masalah bibi aku sama sekali tidak keberatan, lagipula hal seperti ini sudah menjadi tugasku."
"Tuan Andra akan marah jika tahu.... "
"Kalau Tuan kalian marah bilang padaku biar aku yang memberikan sih Om itu pelajaran." ujar Agatha dengan berani.
Kedua asisten itu tersenyum melihat tingkah lucu istri dari tuan mereka. Tapi Andra cukup beruntung bisa menikahi gadis muda seperti Agatha yang mau menerima Andra yang notabenenya seorang duda dengan satu orang lain, kebanyakan gadis muda seperti Agatha tidak akan mau. Justru selama yang mereka tahu tuan mereka banyak disukai oleh wanita-wanita baik teman kerja atau wanita yang dijodohkan oleh orang tua Andra.
Tetapi Andra sama sekali tidak tertarik dengan mereka. Kini setidaknya tuan mereka sudah menikah kembali apalagi dengan gadis muda dan cantik seperti Agatha selain itu Agatha juga terlihat sangat baik bahkan tidak segan untuk membantu pekerjaan seperti ini.
Dibandingkan dengan Clara wanita yang sempat mau ditunangkan dengan Andra jangankan mau membantu mereka memasak di dapur yang ada Clara hanya memberikan tatapan rendah cemooh pada mereka.
Beruntungnya Andra tidak jadi menikah dengan Clara.
"Nyonya muda kami sangat berterima kasih pada Nyonya muda karena mau menerima Tuan Andra dengan apa adanya tanpa memandang status Tuan Andra sebagai duda dan memiliki satu orang anak." ujar salah satu asisten tersebut.
Agatha yang tengah mengaduk tumis kangkung menghentikan gerakan tangannya, ia pun mengecilkan api lalu menatap asisten tersebut.
"Bibi Narsi bicara apa sih kok jadi sedih gini suasananya." Agatha tidak menyangka bahwa asisten Andra akan bicara seperti itu padanya.
"Iya Nyonya muda selama ini banyak wanita yang mendekati Tuan tapi mereka mendekati Tuan hanya karena menginginkan harta Tuan saja tapi tidak benar-benar tulus mau menerima Tuan Andra apa adanya, apalagi mau menerima Nona Alya sebagai anak Tuan Andra." sahut asisten yang satu lagi bernama Minah.
Benarkah yang mereka bilang? Rasa-rasanya ia tidak percaya tapi jika di pikir-pikir mereka hidup di era jaman modern yang selalu menjunjung harta daripada ketulusan.
Agatha hanya bisa terdiam.
"Nyonya semoga Nyonya selalu bahagia bersama dengan Tuan Andra dan segera mendapatkan momongan." ujar bibik Narsih.
"Iya Nyonya, semoga kalian selalu bahagia."
Agatha tiba-tiba merasa haru dan Agatha pun mengaminkan doa mereka. Walau saat ini ia belum dapat menyakinkan akan perasaannya terhadap Andra tapi seiring berjalannha waktu mungkin ia bisa dapat menerima kenyataan yang ada.
"Terima kasih." Tanpa diduga oleh bibik Narsih dan bibik Minah.
Agatha memeluk mereka secara bergantian membuat mereka sangat terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERRIED My Best Friend's Father
Romance"Jadilah istriku!" seorang gadis yang tengah meneguk minumannya baru ia minum, langsung tersedak karna ucapan seorang lelaki tersebut yang tengah berdiri disebelahnya sambil menatap dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan. "O... Omm..... "