Seorang laki-laki berjalan dengan penuh karisma di sebuah loby rumah sakit. Ia tampak membenarkan posisi kacamata hitam yang tidak seharusnya tidak perlu ia benarkan. Dan itu menjadikannya sebagai pusat perhatian dan pusat dari kehebohan seluruh penghuni rumah sakit.
" hyung, hentikan. Aku tidak ingin banyak pertumpahan darah disini " seorang laki-laki menghampiri laki-laki yang masih menebarkan pesonanya di tengah loby.
" oh, seung jun-ah "
" cepat selesaikan acara tebar pesonamu, atau kau akan diberhentikan tepat sebelum kau memulai karir kedokteranmu di rumah sakit ini "
" baiklah, jadi aku harus kemana sekarang ? "
" ikuti aku "
Laki-laki itu berjalan mengikuti seung jun. Dan tentu saja dengan terus melemparkan senyuman yang membuat siapa pun yang melihatnya terpesona. Seung Jun hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan laki-laki yang sudah ia anggap saudaranya sendiri ini.
" masuklah, kau bisa menemui direktur rumah sakit ini disini "
" baiklah "
" oh ya hyung, selamat bergabung dirumah sakit ini. Walaupun aku masih tidak habis pikir mengapa kau rela meninggalkan rumah sakit terbaik di Amerika untuk kembali ke Korea "
" kau tahu, aku tidak ingin pesonaku hanya tersebar disana karena itu tidak adil bagi negara tempat aku dilahirkan "
" woah gila, benar-benar gila "
Laki-laki itu hanya tertawa sebelum masuk ke ruangan direktur dan meninggalkan seung jun yang masih menatap tidak percaya.
**
Chae Won POVAku meneguk minuman yang di sajikan oleh bartender disebuah bar. Aku ingin minum hingga aku hilang kesadaran atau bahkan hilang ingatan. Aku kembali meneguk minuman yang kembali di tuangkan oleh bartender itu.
"Nona, apa kau sedang ada masalah ?"
Aku hanya mengangguk, dan kembali meneguk minuman dari gelas yang aku pegang.
Aku tidak percaya jika aku masih merasakan perihnya luka yang ditinggalkan laki-laki brengsek itu hingga sekarang. Aku merasa benci dengan diriku yang masih merasakan sakit seperti ini dalam diriku. Dan yang paling membuatku benci adalah aku merasakan sakit ini sendirian dan orang yang membuat luka ini sudah merasa bahagia dalam hidupnya.
Aku tahu jika seharusnya aku harus belajar bangkit dan mengubur luka ini dalam-dalam. Dan seharusnya aku tidak perlu mencari tahu alasan yang membuat luka ini ada. Ya, aku wanita bodoh yang mencoba mencari tahu alasan mengapa laki-laki itu harus memberiku luka yang tak kunjung sembuh ini. Dan bukannya mendapat jawaban yang sesuai dengan keinginanku, tapi aku mendapat jawaban yang membuat aku semakin membenci diriku yang bodoh dan terlalu naif ini.
Aku kembali meneguk minuman ditanganku. Sampai sebuah tangan menarik gelas yang baru saja aku kosongkan itu.
" Hei, berhentilah kau sudah terlalu mabuk "
Suara berat laki-laki menyapa pendengaranku. Aku menoleh dan menatap sosok laki-laki yang berada di sampingku ini.
" kau siapa ? Urus saja hidupmu, dan pergilah dari hadapanku ! "
Bukannya pergi laki-laki itu melepaskan jasnya dan meletakkannya di pundakku. Aku menatap laki-laki itu tajam dan menarik jas itu kemudian membuangnya ke lantai.
Aku berdiri dan berniat untuk berjalan menjauhi laki-laki itu. Tapi sepertinya benar aku memang sudah terlalu mabuk saat aku merasakan keseimbanganku hilang dan mulai merasakan pusing dikepalaku. Dan saat itu aku merasakan sebuah dekapan hangat yang membantuku agar dapat berdiri kembali dengan seimbang.
" Lepas ! Aku tidak butuh bantuanmu ! "
Aku mencoba melapaskan diri dari dekapannya.
" kau yakin ? " laki -laki itu berbisik ditelingaku.
Aku memberontak dengan sisa tenaga dan sisa kesadaranku. Dan laki-laki itu pun tiba-tiba melepaskan diriku. Dan benar saja aku langsung terjatuh saat ia melepaskanku. Aku mencoba berdiri kembali namun kakiku seperti kehilangan kekuatannya.
" kau keras kepala sekali, bukankah aku sudah bilang kau sudah terlalu mabuk "
Laki-laki itu kembali berbicara kepadaku dan mulai membantuku kembali berdiri. Dan saat itu aku mulai kehilangan kesadaranku.
**
Chae won merasakan kepalanya sangat pusing. Ia mulai mengerjap-ngerjapkan matanya untuk mengumpulkan kesadarannya. Saat matanya sudah terbuka sepenuhnya ia menyadari jika dirinya saat ini berada ditempat yang asing. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri dan menyadari jika ini bukan kamarnya. Ia berusaha bangkit dari tidurnya dan duduk sambil memegang kepalanya yang masih terasa berat." kau sudah bangun ? "
suara berat laki-laki membuat chae won langsung menoleh dan membuatnya terkejut saat menatap laki-laki yang kini mengenakan kimono mandi berwarna abu-abu dan tampak mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil dengan warna yang senada.
Chae won langsung memeriksa keadaannya. Dan ia menghembuskan nafas lega saat ia mendapati jika pakaiannya masih lengkap dan berada pada posisi yang semestinya.
" apa kau curiga aku melakukan sesuatu yang buruk kepadamu hingga kau langsung bereaksi seperti itu saat melihatku. Ini bukan reaksi yang aku inginkan "
" kau ingin aku menjerit dan histeris seperti gadis-gadis di drama ? "
" tidak "
" dan mengapa kau membawaku ke apartemenmu ? "
" jika aku tahu kode pengaman pintu apartemenmu aku tidak akan susah-susah membiarkan kau tidur di tempat tidurku dan membiarkan tubuhku yang sudah cukup menderita saat menggendongmu ini tidur di sofa"
" kalau begitu tinggalkan saja aku di depan pintu apartemenku "
" asal kau tahu meskipun aku laki-laki brengsek sekalipun aku tidak akan membiarkan kau tidur kedinginan di koridor apartemen seperti itu "
Chae won berdiri dari tempat tidur, dan membereskan barang-barangnya. Ia melewati laki-laki yang masih berdiri di hadapannya.
" Hei, kau mau kemana ? Kau tidak ingin mengucapkan terimakasih padaku ? "
Chae won mengabaikan ucapan laki-laki itu dan terus berjalan menuju pintu. Chae won berdiri di depan pintu dan laki-laki itu berhenti tepat di belakangnya. Ia berbalik dan menatap laki-laki itu.
" Gomawo. Kau puas sekarang "
Chae won kembali berbalik dan membuka pintu.
" noona "
Chae won terkejut melihat sosok yang kini ada di hadapannya.
" seung jun-ah, sedang apa kau disini ?"
" harusnya aku yang bertanya padamu, sedang apa kau di apartemen Song Jong Ki hyung sepagi ini dan dalam penampilan seperti ini ? "
.
.
.
To Be continue.....

KAMU SEDANG MEMBACA
1030
Fanfiction" pernikahan adalah pil pahit yang tidak ingin aku rasakan lagi dalam hidup ini " -Moon Chae Won-