Chae Won berjalan sempoyongan di koridor apartemennya. Ia tampak sesekali mengerjapkan matanya agar dapat melihat sedikit lebih fokus. Ia menekan-nekan tombol pengaman kunci rumahnya, dan tampak terkejut saat kode kunci yang ia masukkan salah. Ia mengulang beberapa kali dan hasilnya tetap sama. Ia tampak mulai kesal dan kembali menekan-nekan tombol tersebut dengan penuh rasa kesal.
" 1030 " suara seorang laki-laki terdengar di telinga chae won. Chae Won mengerjap sedikit dan menekan angka-angka yang disebutkan laki-laki itu.
" akhirnya terbuka " chae won tersenyum dan membuka pintu hitam yang ada di hadapannya.
Chae won kembali berjalan sempoyongan dan melepaskan sepatu yang ia pakai sembarangan. Ia juga melempar tas tangan hitam ke atas sofa. Ia berjalan ke arah kulkas dan membukanya.
" woah, sepertinya ibu datang membawakan makanan "
Chae won kembali mengerjapkan matanya. Ia bergeser sedikit dan membuka kabinet di atas kompor. Ia mencoba menggapai gelas dengan sisa-sisa kesadarannya. Kemudian ia membuka lebar matanya saat menyadari sebuah tangan menempel di dahinya dan menariknya sedikit mundur. Chae won mengerjap dan melihat sebuah tangan tengah menahan piring yang hampir jatuh ke arahnya.
" hati-hati, kau bisa terluka "
Chae won berbalik dan mendapati dada bidang dari laki-laki berkemeja biru muda dihadapannya. Chae won mengangkat wajahnya dan mendapati wajah song jong ki yang terlihat cemas.
" sedang apa kau disini ? Dan bagaimana kau bisa masuk ?! "
" tentu saja aku bisa masuk karena ini rumahku "
" hei, ini rumahku. Rumahmu ada di sebelah sana "
Chae won bebicara dengan sisa kesadarannya,lalu tidak lama kemudian ia tidak sadar dan jatuh ke dalam dekapan song jong ki.
" hei, bangun la. Tidak usah pura-pura pingsan karena malu "
Joong Ki menggendong tubuh chae won dan menaruhnya di atas tempat tidurnya. Ia menyelimuti chae won yang kini telah nyenyak dalam tidurnya.
" kau lucu sekali "
****
Chae Won POVAku merasakan aroma masakan menyapa hidungku saat aku berusaha membuka mataku. Aku merasakan sensasi pusing yang tiba-tiba menyerangku saat aku berusaha untuk bangun dari tidurku.
" aisshhh....berapa banyak yang aku minum semalam "
Aku mencoba menurunkan kakiku dan meraba-raba lantai dengan ujung kakiku untuk mencari sandal rumahku. Mataku masih sedikit terpejam saat aku terus berusaha mencari sandal rumahku.
" kau sudah bangun ? " suara laki-laki menyapa telingaku dan membuat aku seketika membuka penuh mataku.
" kau ?! Sedang apa kau disini ? "
" kau belum sadar sepenuhnya chae won-ssi "
Laki-laki itu berbalik dan keluar dari kamar. Aku melihat sekeliling dan mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya aku sadar jika sekarang aku tidak berada di dalam kamarku. Aku mengusap rambutku sekali dan segera membereskan penampilan dan barang-barangku.
" kau memalukan moon chae won, mengapa kau bisa berada di kamar laki-laki ini untuk kedua kalinya "
**
Chae won melangkahkan kakinya secara perlahan. Ia memunguti beberapa barang miliknya yang berserakan. Ia hendak membuka pintu saat suara panggilan dari arah belakang mengejutkannya." Hei, kau mau kemana ? Makan dulu sarapanmu "
Chae won menyisir rambutnya dengan jari sambil menghembuskan nafas karena menahan rasa malu yang hampir membuat kepalanya meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
1030
Fanfiction" pernikahan adalah pil pahit yang tidak ingin aku rasakan lagi dalam hidup ini " -Moon Chae Won-