Song Joong Ki POV
Aku mengikuti gadis ini sejak ia keluar dari apartemennya dengan wajah penuh kesedihan. Aku berpikir apakah ia tidak merasa kedinginan karena hanya mengenakan dress hitam selutut dengan lengan pendek itu. Awalnya aku tak berniat sama sekali untuk mengikutinya seperti ini, tapi entah mengapa kaki ku ini melangkah seperti di tarik oleh magnet untuk mengikuti gadis itu.
Gadis itu berjalan dengan langkah yang tidak begitu cepat dan sesekali kehilangan keseimbangan, mungkin karena sepatu hak tinggi yang di pakainya. Kemudian langkahnya terhenti di sebuah bar yang tidak begitu jauh dari gedung apartemen kami. Gadis itu masuk ke bar itu dan duduk di meja utama bar tersebut.
" tolong sajikan alkohol yang paling kuat di bar ini "
Aku memandang dia yang kini meneguk minumannya. Sesekali aku mendengar hembusan nafasnya yang berat setiap ia selesai meneguk minumannya.
" nona apa kau sedang ada masalah ?"
Bartender itu bertanya padanya. Mungkin karena ini adalah gelas ke 10 yang ia sajikan untuk gadis itu.
" ya "
Jawaban yang singkat memang, tapi aku bisa mendengar getaran dari suaranya yang kini mencoba untuk menahan tangisan yang ia tahan. Sedih. Itulah yang aku rasakan dari suara gadis itu. Dan aku tidak dapat menahan diri lagi untuk tidak menghampirinya. Aku menarik gelas yang baru saja ia habiskan isinya.
" kau siapa ?! Urus saja hidupmu ! Dan pergi dari hadapanku ! "
Marah, mungkin itu yang di dengar oleh orang lain. Tapi sebaliknya aku malah mendengar nada putus asa dan malu dalam ucapannya. Ia pun berdiri setelah melempar jas yang aku berikan padanya ke lantai. Ia mencoba berjalan meninggalkanku akan tetapi ia terhuyung karena sudah sangat mabuk. Aku menangkap tubuhnya dan ia menatap ke arah ku.
" Lepas ! Lepaskan aku ! "
Ia memberontak dengan sisa tenaganya. Ada nada takut dalam suaranya. Aku mengeratkan dekapanku dan ia semakin berontak. Aku merasakan tubuhnya sedikit bergetar, apakah gadis ini memiliki sejenis phobia terhadap sentuhan ?
" kau yakin ? " aku berkata singkat dan melepas dekapanku padanya.
Ia terjatuh dan tidak ada lagi getaran ketakutan pada tubuhnya. Ia kembali mencoba bangkit, akan tetapi ia tidak dapat melakukannya. Dan setelah memcoba beberapa kali akhirnya kesadarannya pun hilang. Aku menggendongnya di punggungku, dan membayar tagihan minumannya.
Aku berjalan sambil menggendongnya. Berjalan sangat pelan menuju gedung apartemen kami.
" jahat, kau jahat " ia bergumam dalam ketidaksadarannya.
" kenapa ? "
" kau jahat karena menyakitiku seperti ini "
" apakah sesakit itu ? "
" sangat sakit, hatiku sangat sakit sampai aku tidak bisa hidup normal "
Aku mendengar nada kesedihan di kalimat yang ia ucapkan hampir seperti bisikan itu. Dan setelah beberapa saat akhirnya kami tiba di gedung apartemen kami. Aku masih menggendongnya dan ia masih terpejam. Aku menekan kode pengaman apartemenku dan membawanya masuk. Aku membaringkan tubuhnya di atas ranjangku dan melepas sepatu yang masih ia pakai. Kemudian aku menyelimuti tubuhnya. Aku hendak keluar dari kamarku saat tangannya menahan tanganku.
" jangan pergi, aku mohon jangan pergi seperti ini "
Ia kembali bergumam dalam tidurnya. Aku berdiri di tempatku.
" apakah kau tidak mencintaiku ? "
Aku menoleh ke arahnya, dan ia masih terpejam sambil memegang tanganku. Aku memegang tangannya dan melepaskan pegangannya dari tanganku. Aku melihat setetes air mata keluar dari sudut matanya. Aku mendekat ke arahnya dan meletakkan tangannya di dalam selimut. Aku menghapus air matanya dengan ibu jariku.
" laki-laki brengsek mana yang telah berani menyakiti gadis sepertimu ?"
Aku mengatakan apa yang selalu aku pikirkan sejak aku melihatmu lagi. Aku menatap wajah gadis ini, dan aku merindukan wajahnya yang dulu. Wajah yang ceria dan tersenyum hangat saat itu
**
" noona, coba kau jelaskan bagaimana bisa kau ada di apartemen Joong Ki Hyung, hmm..maksudku seniorku itu ? "" tidak tahu, aku hanya ingat kemarin aku minum di bar dan saat aku membuka mata aku ada disana "
" noona "
Seung Jun tidak hentinya bertanya pada chae won saat mereka masuk ke apartemen chae won.
" kenapa ? Lagi pula tidak terjadi hal apa pun padaku "
" noona "
" kenapa ? Kenapa ? Kenapa ? "
" kau tahu kan jika kau adalah satu-satunya kakak yang aku miliki. Dan meskipun aku mengenal baik song joong ki sunbaenim dan menganggapnya sebagai kakak laki-laki ku, karena ia yang membantuku untuk lulus sekolah kedokteran. Tapi aku tidak bisa membiarkan kau terluka karena dia "
" terluka ? Aku ? "
" Ya. Dia mungkin terlihat seperti pria baik dengan wajah tampan. Akan tetapi ia benar-benar laki-laki yang suka tebar pesona dan menyakiti hati wanita yang jatuh dalam pesonanya "
" maksudmu dia seorang playboy ? "
" bisa dikatakan seperti itu "
" kalau begitu kau tidak perlu khawatir seung jun-ah, kau tahu kan aku sudah tidak peduli lagi dengan laki-laki selain kau "
" noona ! "
Seung Jun menatap kesal chae won yang berjalan ke kamarnya seolah tidak ada masalah. Seung Joon melangkahkan kakinya menuju apartemen Joong Ki. Ia menekan bel dengan sangat tidak sabar. Saat pintu terbuka ia langsung menerobos masuk. Joong Ki hanya menatapnya heran.
" hyung, coba kau jelaskan apa yang telah terjadi antara kau dan chae won noona "
" tidak terjadi apa pun. Aku hanya menolongnya. Ia mabuk semalam dan aku tidak tahu password pengaman pintu apartemennya "
" kau kan bisa meneleponku ! "
" aku tidak tahu jika kau adalah adiknya "
Seung Jun terdiam, ia baru ingat jika ia lupa memberitahu jika chae won adalah kakaknya pada song joong ki.
" ah terserah...dan karena sekarang kau sudah tahu jika ia adalah kakakku, jangan dekati dia atau mencoba mendekatinya "
" kenapa ? "
" karena aku tidak akan membiarkan kakakku menjadi korbanmu "
" apa ? "
" pesonamu terlalu berbahaya, dan sudah banyak gadis yang menangis karenamu "
" apa ? Hei moon seung joon, aku sudah terlahir seperti ini. Dan jika mereka terpesona padaku bukankah itu wajar, wanita menyukai keindahan dan aku adalah keindahan. Jadi aku bukan sengaja melakukannya "
" terserah..terserah..yang jelas jangan coba-coba mendekati kakakku "
" apa kau menderita sister complex ?"
" anggap saja seperti itu, karena aku benci melihat kakakku menangis seperti 2 tahun yang lalu "
Joong Ki hanya terdiam mendengar perkataan seung joon. Ia teringat jika seung joon pernah bercerita jika ia mempunyai seorang kakak yang sedang menjalani terapi untuk mengobati trauma psikis yang kakaknya alami. Dan ia terkejut saat menyadari apa yang ia lihat semalam dan saat ia menyentuh tubuh chae won.
" bagaimana jika aku tidak menyakitinya tapi menyembuhkan luka dan trauma yang ia alami, Apakah aku boleh mendekatinya jika seperti itu ? "
Song Joong Ki menatap seung joon dan menunjukkan senyum andalannya.
To be continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
1030
Fanfiction" pernikahan adalah pil pahit yang tidak ingin aku rasakan lagi dalam hidup ini " -Moon Chae Won-