Prolog

388 26 4
                                    

Seorang gadis duduk termenung menghadap jendela besar di dalam sebuah kamar yang gelap. Sesekali gadis itu tampak menghela nafas berat. Butiran air terus mengalir dari matanya yang tampak sembab. Rambut panjangnya hanya di ikat seadanya. Ia tak menghiraukan suara ketukan pintu yang terus menggema dan minta untuk segera dibuka. Dan tak lama kemudian terdengar suara pintu di dobrak dan gadis itu tetap tak bergeming dari posisinya.

" noona " suara berat seorang pria yang tampak sangat khawatir terdengar saat pintu itu berhasil terbuka.

Pria itu berjalan menghampiri gadis yang terduduk di depan jendela itu. Ia merebut pisau kecil yang kini tampak dalam genggaman tangan gadis itu, dan membuangnya. Ia lalu memeluk gadis dihadapannya ini dan tak dapat menahan air matanya.

" noona, jangan seperti ini "

Dan keduanya kini tampak menangis bersama di dalam kamar gelap yang hening ini.

**
2 tahun kemudian

" noona, sudah berapa kali aku ingatkan jangan mabuk-mabukan seperti ini "

" berhenti mengomel seperti itu, kau akan jadi tua, Seung Jun-ah "

" bagaimana aku tidak mengomel, jika kau selalu begini noona. Kau tahu kan kau tidak bisa minum banyak tapi kau selalu pulang dalam keadaan seperti ini "

" memangnya aku seperti apa ? "

" lihat saja di cermin, dan habiskan sup pereda mabuk dan sarapan yang sudah aku siapkan "

Pria itu tampak berjalan menuju pintu dan memasang syalnya.

" hei, kau mau kemana ? "

" aku ? Mau kemana lagi selain pergi kerumah sakit untuk melayani pasien-pasienku "

" woah, kau loyal sekali moon seung jun "

" sudah, cuci dulu muka mu dan makan sarapanmu. Aku pergi dulu "

Gadis itu tampak bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Saat melewati cermin ia tampak terkejut saat melihat penampilannya yang sangat berantakan. Rambut kusut, eyeliner yang berantakan dan wajah yang penuh dengan bekas make up yang belum sempat di bersihkan.

" woah, kau tampak gila moon chae woon-ssi "

Gadis itu masuk ke bilik mandi, dan menghidupkan shower dan membiarkan butiran-butiran air mengalir membasahi tubuhnya dan menyamarkan tetesan air mata yang tak dapat ia tahan lagi.

**
" woah aku sudah tidak tahan lagi dengan pekerjaan ini, apalagi dengan direktur yang cukup mengerikan seperti ini "

" ada apa lagi ? Apa kau di marahi lagi oleh bu direktur ? "

" jika kau melihat wajahku sekarang, menurutmu apa yang terjadi kepadaku "

" pasti kali ini lebih parah, sabar saja Kang Mina-ssi "

" Terimakasih, Yeri-ssi. Tapi aku penasaran kenapa di perusahaan seperti ini, tidak ada pegawai laki-laki yang di pekerjakan ? "

" jika kau masuk 2 tahun yang lalu sebelum kejadian itu, kau dapat melihat pegawai laki-laki disini walaupun memang jumlahnya tak banyak "

" terus kemana mereka sekarang ? "

" dipindahkan ke kantor cabang, sejak kejadian itu "

" kenapa ? "

" untuk menyembuhkan trauma bu direktur "

" kenapa ? "

" haruskah aku ceritakan ? "

**
Chae Won POV

Aku menghela nafas panjang seperti yang sudah biasa aku lakukan saat aku terbangun dari mimpi yang sama selama 2 tahun ini. Aku tersenyum miris saat menyadari jika kejadian ini sudah lewat 2 tahun. Dan setidaknya sekarang aku tidak lagi menjerit histeris setiap kali aku terbangun dari mimpi buruk yang selalu aku coba untuk singkirkan.

1030Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang